8. New Life

499 89 28
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari sudah berlalu, Taehyung sudah ada di Yayasan milik Jungkook, untuk mengisi waktu luangnya, bertemu dengan berbagai anak berkebutuhan khusus. Terhitung, ini sudah lima hari, dan selama itulah, kegiatan Taehyung dipenuhi dengan kegiatan belajar bersama anak-anak di sini.

Seperti pagi ini, bertepatan dengan kedatangan sekelompok dari organisasi peduli difabel. Taehyung pun sangat sibuk, membantu persiapan kegiatan yang telah mereka rencanakan.

"Tuan, kanvas yang ada pesan sudah ada.." ucap Jinhwan, salah satu asisten yang ia bawa dari rumahnya. 

"Oh, bagus." Ucap Taehyung, "tolong tata menjadi empat baris, ya? Kira-kira.. tempatkan enam kanvas di setiap barisnya."

"Baik, Tuan." Patuh Jinhwan, mulai mengikuti instruksi Taehyung untuk menata kanvas yang dibawanya.

Taehyung memiliki keterampilan melukis yang cukup baik, jadi, ia berniat mengajarkan itu pada anak-anak di sini. Ia dengan sukarela mendanai semua kebutuhan itu, pun berdonasi cukup banyak demi keberhasilan kegiatan ini.

"Lalu.. kuas dan catnya, jangan lupa siapkan di wadahnya, ya?"

"Baik, Tuan!" Jinhwan lagi-lagi mengangguk.

Sementara itu, Taehyung duduk di kursi rodanya, sembari sesekali mendorong tuasnya, untuk memperhatikan lebih dekat persiapan untuk kegiatannya.

Suara seruan anak-anak terdengar dari kejauhan, membuatnya menoleh, lantas tersenyum senang. Betapa mengagumkan kehidupan anak-anak ini? Mereka terus tersenyum, meskipun di luar sana banyak menganggapnya berkekurangan.

Mengingat itu, Taehyung pun tersadar, bahwa beberapa waktu yang lalu, ia pun termasuk golongan yang menyalahkan takdir. Ia hampir ingin mati, karena kehilangan kedua orang tua dan kedua fungsi kakinya. Namun, di sini, anak-anak tetap mensyukuri hidupnya, meskipun sebatang kara, tanpa harta dan fisik yang sempurna.

Menghela napas, Taehyung tersenyum saat melihat anak-anak mulai melangkah mendekat, dengan beberapa kelompok organisasi yang sedang berkunjung. Nyanyian mereka terdengar merdu, membagikan semangatnya pada siapapun yang mendengarnya. Hati Taehyung pun terasa lega. Ia berhenti di tempatnya, menunggu anak-anak itu berjalan mendekat ke arahnya.

"Apa mereka yang akan menulis?" tanya Jinhwan.

Taehyung mengangguk. "Hm. Aku yang akan mengajar mereka secara langsung."

Jinhwan tersenyum, menatap majikannya dengan kagum. Ia tentu mendengar kabar dari Namjoon bahwa majikannya ini mengalami patah hati karena seorang gadis. Sekarang, melihatnya bangkit dan beraktifitas dengan baik, membuatnya ikut merasa senang.

"Lalu, ada lagi yang diperlukan?"

Taehyung menggeleng. "Oh, kau sudah mengatur fotografer untuk mengambil foto anak-anak?"

𝐈𝐌𝐏𝐄𝐑𝐅𝐄𝐂𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang