BAB 19

28 17 16
                                    

Saat jam istirahat tiba, Myra memutuskan untuk mencari tempat yang tenang untuk mengerjakan tugas. Namun, saat berjalan melewati ruang makan, dia mendengar suara Thalia dan teman-temannya yang sedang berbincang. Rasa ingin tahunya mendorongnya untuk mendengarkan lebih dekat.

“Gue dengar kita harus hati-hati sama 06 DETECTIVE itu,” kata Thalia. “Kita harus ngalahin mereka, jadi kita bisa dapat posisi lebih tinggi di sekolah.”

Nerissa menimpali, “Iya, gue dengar mereka tuh grup yang solid. Tapi kita bisa lebih baik, kan?”

“Gue rasa kita harus bikin rencana,” lanjut Selene. “Kita perlu tahu apa yang mereka tahu dan bagaimana mereka bekerja.”

Myra terkejut mendengar semua itu. Dia segera mundur, bergegas kembali mencari Kaelan, Raden, Asher, Revanna, dan Aislin. “Guys, kalian gak percaya apa yang gue denger!” serunya saat menemukan mereka duduk di meja.

“Kenapa? Ada apa?” tanya Aislin, matanya lebar penuh perhatian.

“Myra, lo kayaknya panik,” kata Revanna, khawatir.

“Thalia dan teman-temannya ngomong tentang kita. Mereka bilang mereka ditugaskan untuk ngalahin 06 DETECTIVE!” Myra menjelaskan, suaranya bergetar.

“Serius?” tanya Kaelan, langsung terlihat lebih serius. “Maksud lo, mereka mau ngincar kita?”

“Iya! Mereka gak tahu kita 06 DETECTIVE, tapi mereka jelas punya rencana,” jawab Myra.

“Gue rasa kita harus ambil tindakan,” kata Raden, wajahnya bertekad. “Kita perlu hati-hati dan siap menghadapi mereka.”

Asher mengangguk. “Kita harus jadi lebih strategis. Jangan biarkan mereka menangkap kita dengan cara yang gak terduga.”

Aislin terlihat gelisah. “Tapi gimana caranya kita tahu apa yang mereka rencanakan?”

Revanna berpikir sejenak. “Kita bisa mencoba menyelidiki mereka. Mungkin kita bisa cari tahu lebih banyak tanpa mereka menyadari.”

Kaelan menambahkan, “Kita harus memperkuat sistem komunikasi kita juga. Jangan sampai ada yang terpisah lagi.”

Myra merasa tergerak oleh semangat tim mereka. “Kita harus lebih solid dari sebelumnya. Kita bisa atasi ini bersama.”

Dengan rencana baru yang terbentuk, mereka semua bersiap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Myra tahu bahwa ancaman dari Thalia dan teman-temannya hanya membuat mereka semakin kuat sebagai 06 DETECTIVE. Bersama, mereka siap untuk melindungi satu sama lain dan mengungkap rencana jahat yang mengintai.

Setelah jam istirahat, 06 DETECTIVE berkumpul di sudut kelas, merencanakan langkah selanjutnya. Myra, Kaelan, Raden, Asher, Revanna, dan Aislin duduk melingkar, berfokus pada bagaimana menghadapi ancaman dari Thalia dan teman-temannya.

“Oke, kita perlu strategi,” kata Kaelan, membuka pertemuan dengan serius. “Pertama, kita harus tahu apa yang mereka rencanakan dan kapan mereka akan mulai.”

Revanna mengangguk. “Mungkin kita bisa menyusup ke grup mereka. Cari tahu informasi tanpa ketahuan.”

“Gue bisa ikut nyari tahu,” kata Aislin, terlihat bersemangat. “Gue bisa dekati Thalia dan teman-temannya. Mereka pasti bakal merasa nyaman kalau gue ada di sana.”

“Bisa juga,” jawab Myra. “Tapi hati-hati, jangan sampai ketahuan.”

Asher berpikir keras. “Kita juga butuh cara untuk mengawasi mereka. Mungkin kita bisa pasang kamera kecil atau alat pemantau. Itu bisa membantu kita lihat apa yang mereka lakukan.”

Raden mengernyit. “Tapi kita harus pastikan semua alat kita aman. Jangan sampai mereka menemukan kita.”

“Setuju,” kata Kaelan. “Kita juga harus tetap fokus di kelas. Jangan sampai guru curiga.”

06 DETECTIVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang