Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah antara Azkina dan Arbani mulai mencuri perhatian teman-teman mereka. Saat pulpen Arbani jatuh, keduanya saling menatap ketika mengambilnya kembali, membuat suasana kelas mendadak heboh. Mella, yang suka mengusik teman-temannya, langsung menggoda Azkina dengan sebutan "ciee" yang membuat Azkina tersipu malu namun tetap membalas dengan sikap cuek.
Saat Mella menggoda dengan sebutan "ciee" dan melihat Azkina yang tampak tersipu malu, suasana kelas langsung jadi gaduh. Teman-teman di sekitar mereka mulai menatap dengan penasaran dan ada yang bisik-bisik.
Azkina, yang merasa malu, langsung membuang muka dan pura-pura fokus pada papan tulis. "Apa sih mell, diam!"
Mella tertawa terbahak-bahak melihat Azkina yang mulai kesal, "Ah, masa sih nggak ada apa-apa? Tadi kan kalian saling tatap, kayak di drama-drama gitu!"
Azkina. " Enggaaa jelas lo mel!!!"
Mella semakin tergelak melihat ekspresi Azkina yang mulai kesal. "Yaelah, ngaku aja, Kin! Lo sama Arbani tuh udah kayak couple di film romance, slow motion segala!"
Azkina mendengus, "Halah, ngarang lo! Itu cuma kebetulan doang!"
Mella mengedipkan mata jahil. "Kebetulan yang terlalu sering tuh namanya takdir, Kin."
Mella refleks mundur sambil tetap tertawa, "Udah-udah, jangan denial gitu. Gue yakin hati lo juga berdebar tadi, kan?"
Azkina hanya mendecak kesal, lalu meletakkan penggarisnya dengan kasar di meja. "Lo kebanyakan nonton drama, Mel. Gue sama Arbani tuh nggak ada apa-apa!"
Mella menyeringai, masih enggan menyerah. "Oh ya? Terus kenapa lo nggak berani natap gue sekarang? takut gue baca pikiran lo, ya?"
Mella menyeringai, masih enggan menyerah. "Oh ya? Terus kenapa lo nggak berani natap gue sekarang? takut gue baca pikiran lo, ya?"
Mella malah tertawa lebih keras. "Eh, eh, tapi tadi sama Arbani lo nggak setegang ini. Wah, wah, makin ketahuan deh!"
Azkina hanya bisa menghela napas panjang sambil menahan diri untuk tidak benar-benar menimpuk sahabatnya itu.
Di tengah kegaduhan itu, bu Vina, guru biologi, yang sedang menjelaskan materi, langsung menegur keras karena merasa terganggu.
Marah Bu vina sedang menjelasin materinya,murid muridnya itu pada berisik " Udah udah stop,ada apa apaan nih berisik banget!!! " sontak membuat Bu vina marah.Seisi kelas langsung pada diam. Bu Vina adalah guru biologi kelas X mipa 3 SMA negeri 16
Bu Vina menegur Mella yang terlihat tidak memperhatikan pelajaran. Mella yang merasa bingung mengaku tidak mengerti apa yang diajarkan, Bu Vina tetap marah karena Mella lebih sibuk ngobrol daripada mendengarkan.
"Mella maju kedepan yang ibu menjelaskan barusan!!!" Bu Vina marah kepada Mella
Mella yang bingung menjawab, "Anuuu Bu saya ga ngerti,"
tetapi Bu Vina tetap kesal dan mengatakan bahwa " Mella harus lebih fokus daripada ngobrol." Mella meminta maaf kepada Bu vina"saya minta maaf!"
tetapi Azkina, teman di sebelahnya, dengan cemas mengomentari dalam hati, "Mampus omelin Bu Vina," merasakan betapa tegangnya suasana tersebut.
Setelah suasana sedikit tegang tadi, Bu Vina akhirnya mengakhiri pelajaran dengan memberi pengumuman yang cukup formal.
"Oke, karena sudah bel istirahat, jam pelajaran selesai. Ibu sudah selesai untuk pertemuan hari ini. Kita cukupkan sampai di sini. Dan untuk pertemuan hari berikutnya, tugas yang ibu berikan jangan lupa dikerjakan," ucap Bu Vina dengan nada yang sedikit lebih tenang setelah sebelumnya marah.
Mella dan Azkina mungkin merasa lega karena pelajaran hari itu berakhir, dan mereka pun bersiap untuk istirahat sejenak. Semua murid mulai beranjak dari tempat duduknya, melangkah keluar kelas dengan suasana yang kembali sedikit lebih santai.
"Baik Bu... Yeay, udah istirahat!" ujar Grandy dengan penuh kegembiraan, menandakan bahwa ia sangat menantikan waktu istirahat. Semua teman-temannya mulai beranjak dari bangku, senang karena akhirnya bisa keluar kelas sejenak setelah pelajaran yang cukup tegang tadi.
Grandy yang terlihat senang karena bisa istirahat, tampaknya merasa lega dan gembira setelah mendengar bel istirahat berbunyi. Mereka semua bergegas ke luar kelas untuk menikmati waktu istirahat, berbincang dengan teman-teman, atau sekadar bersantai sejenak untuk mengisi ulang energi sebelum kembali ke pelajaran berikutnya.
Grandy tampak menggoda Arbani dengan komentar tentang tatapan antara Arbani dan Azkina.
"Bro, tadi lo sama Azkina so sweet, tatap-tatapan," ujar Grandy, sambil terkekeh. Grandy melanjutkan, "Padahal Azkina cantik, kenapa ga lo sikat aja?
Arbani, yang mungkin merasa sedikit malu atau canggung, membalas dengan humor, "Sikat-sikat, kaya, sikat gigi aja," membuat suasana semakin santai.
Grandy pun tertawa terbahak-bahak, "Hahahaha!" suasana ringan dan penuh canda di antara mereka.
Lalu, Grandy bertanya lebih serius, "Lo naksir ga sama Kina?" dengan rasa ingin tahu.
Arbani terdiam sebentar, menganggap pertanyaan itu, "Hmm..." memberi kesan bahwa ia sedang mempertimbangkan atau merasa bingung dengan pertanyaan tersebut.