BAB 17 HARAPAN (TOPENG)

19 4 0
                                    

setelah pertemuan itu Andre berjalan di sebuah trotoar pada malam hari.
ia tak tahu kemana ia harus melangkah dan ia tak tahu kemana ia harus pulang.
derasnya air mata yang berlinang membuatnya seakan-akan tertusuk oleh beribu-ribu panah.
ia berkelahi dengan fikirannya yang tidak bisa ia kendalikan.
bahkan banyak pertanyaan yang mengganggu pikirannya.

mengapa aku hidup di dunia ini jika seorang ibu tidak menginginkanku?
mengapa aku selalu salah di mata ibu?
bahkan aku menghianati ayah hanya untukmu bu....
"aghhtttt...." andre berteriak....
Ucapnya dengan fikirannya kacau dan amarahnya yang tidak bisa terbendungi.

kemana aku harus pulang bu?
aku bahkan membenci ayah, ayah selalu menjadikan yohan nomor 1.
apakah aku tidak ada sedikitpun di hatimu bu?
Andre merasa sangat putus asa dengan tangannya yang menepuk dadanya sangat keras.

beberapa saat kemudian langkah andre terhenti.
ia telah berdiri di sebuah cafeteria.
Dan cafe itu bernama cafe ''SENJA"
andre memasuki cafe itu dengan jalan yang perlahan membuka pintu sambil menggunakan topi hitam dan juga sebuah masker yang menutupi bibirnya.

"cekrekk!!..." (suara pintu)

"selamat datang di cafe kami"
pelayan menyambut.

andre hanya menatap pelayan itu dengan tidak menghiraukannya.
ia berjalan lalu melihat sekeliling tempat dan cafe itu tampak sepi pengunjung, mungkin karna di malam hari.

"Sangat sepi, aku suka tempat ini."
Saat itu hanya andre pelanggan satu-satunya yang memasuki cafe itu.

Lalu ia memutuskan untuk duduk di pojok belakang dengan menghadap jendela yang terlihat sebuah jalan raya.

Tiba-tiba seorang pelayan wanita datang menghampiri.

"selamat datang apa yang ingin kau pesan?..."
tanya pelayan menyodorkan sebuah buku menu.

andre melihat daftar menu itu.
"aghtt eghem iya aku ingin memesan..."

pelayan wanita itu menatap andre dengan memperhatikan tampilannya yang aneh.
dengan wajah yang kusam, mata yang sayu, dan juga ia menggunakan topi hitam dan masker yang menutupi bibirnya.
"tuan apakah kau baik-baik saja?"
(tanya pelayan wanita penasaran)

andre menatap pelayan itu dengan tatapan yang sinis.
"yaa...mungkin begitu mengapa kau bertanya?..." (ucap ketus)

"aku hanya merasa mungkin anda sedang sakit? bagaimana jika aku menyarankan kau mencoba ini..."
pelayan itu menunjuk sebuah daftar menu "lemon tea hangat dan sup".

andre tertawa melihat tingkah laku pelayan wanita itu.
"ahahhahaa... kau ini sangat lucu kau sama sekali tidak menawarkan apa yang paling mahal disini? tetapi kau malah menyuruhku untuk memesan sebuah lemon tea hangat dan sup?..."
andre tertawa dengan mengerutkan dahinya.

"maafkan aku tuan, aku hanya melihat kau seperti sedang tidak sehat, maka aku sarankan kau mencoba menu ini..
tolong maafkan atas kelancanganku?..."
(ucap wanita itu dengan menunduk dan panik)

"tidak apa-apa aku sangat terhibur dengan mu, aku sudah memaafkanmu..."
pria itu tersenyum menatap pelayan wanita itu.

"baik jadi apa yang ingin kau pesan?"

"aku pesan yang tadi kau sarankan."

pelayan wanita itu terlihat bingung.
"tuan apakah kau sungguh-sungguh?..."

"yah aku sungguh-sungguh dan aku ingin kau yang mengantarkannya lagi..."

pelayan wanita itu menatap pria itu tanpa henti seolah-olah apakah pria ini mempermainkannya?....
tetapi ia mencoba untuk tidak menghiraukannya.
"baiklah mohon menunggu..."

TOPENG (Revisi+hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang