Han Jisung adalah anak haram dari tuan Hwang dengan Asisten rumah tangganya, Ibunya meninggal saat ia masih kecil, ia dikucilkan dari keluarga Hwang dan tinggal bersama para ART dibagian lain rumah itu, suatu hari Han Jisung yang memiliki jiwa penas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hyunjin akhirnya kembali ke prancis setelah Mark bersedia membantunya dan Youngjae juga berjanji akan langsung memberitahu dia jika ada kabar terbaru tentang pencarian Jisung.
Sebenarnya Hyunjin berat kembali ke prancis tanpa Jisung, dia tak peduli lagi dengan kuliah atau pekerjaannya disana, namun dia harus terus bertahan karena jika nanti Jisung kembali semua akan berjalan sesuai rencana awal mereka, hidup bersama di Prancis.
.
Hyunjin kini duduk di bangku taman kota untuk menenangkan pikirannya yang kalut, suasana siang itu begitu ramai seperti biasanya, disana ada piano yang disediakan untuk siapa saja yang ingin bermain, tak jarang permainan piano disana berubah menjadi sebuah pertunjukkan orkestra karena pemain alat musik lain yang ikut bergabung.
Hyunjin melamun duduk sendirian seperti seseorang yang kehilangan dunianya, ia melihat sekilas pesan terakhir yang Jisung kirimkan padanya, kemudian ia kembali menyimpan ponselnya kedalam saku mantelnya, kini dia beralih mengambil kotak kecil dari saku satunya.
Kotak berwarna merah itu menyimpan sebuah cincin yang rencananya akan ia gunakan untuk melamar Jisung, tapi kekasihnya itu malah diculik orang, ia sangat khawatir karena jelas orang yang berurusan dengan kekasihnya bukan orang baik-baik.
Hyunjin melamunkan kekasihnya diiringi dengan permainan piano seseorang, alunannya begitu indah sehingga membuat Hyunjin seperti berada didimensi lain.
"Jika Jisung disini dia pasti akan langsung bermain piano" Bathinnya mengingat bagaimana Jisung sangat menyukai bermain piano seolah piano adalah bagian dari dirinya.
"Dan orang-orang akan mengagumi permainan pianonya" Lanjutnya,
Jisung sangat berbakat dalam bermain piano, dia memiliki permainan yang unik dan setiap kali ia membawakan sebuah lagu ia selalu memainkan seolah itu adalah lagunya sendiri, sebuah ciri khas yang belum tentu orang lain miliki.
Hyunjin menoleh kearah kerumunan, permainan seseorang disana begitu memukau, sehingga membuat mereka yang mendengar segera bertepuk tangan dengan riuhnya.
Hyunjin hanya bisa menghela napas, ia merasa menyesal meninggalkan Jisung sendirian, meski hanya 15 menit tapi itu adalah 15 menit yang membuatnya menyesal seumur hidupnya, ia berharap bisa mengulang waktu dan tidak pernah meninggalkan Jisung meskipun hanya sedetik.
Hyunjin kembali menatap kearah kerumunan, hingga ia mendengar suara penutup lagu yang terdengar tidak asing, terdengar seperti permainan Jisung yang begitu khas.
"Jisung?"
Hyunjin segera berlari, memecah kerumunan orang untuk menuju seseorang yang telah selesai bermain piano, saat ia melihat ke tempat duduk depan piano, terlihat seorang yang asing disana, bukan Jisung.
"Apa cuma perasaanku saja? Kenapa permainannya begitu mirip?" dan ketika Hyunjin melihat kearah lain, seseorang dengan Mantel yang mirip dengan Mantel yang ia belikan untuk Jisung berlari menjauh dari sana.
