Han Jisung adalah anak haram dari tuan Hwang dengan Asisten rumah tangganya, Ibunya meninggal saat ia masih kecil, ia dikucilkan dari keluarga Hwang dan tinggal bersama para ART dibagian lain rumah itu, suatu hari Han Jisung yang memiliki jiwa penas...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jalanan Latin quarter hanya diterangi cahaya redup dari lampu jalanan, dengan kedua tangan yang saling menggenggam, Hyunjin membawa Jisung berjalan menembus malam.
Paris menekankan sisi romantis di malam hari,jalanan masih ramai orang berlalu lalang, sesekali terdengar petikan gitar dari dalam kafe diiringi nyanyian dan candaan yang saling bersahutan membentuk riuh khas paris di malam hari.
Hyunjin sesekali menoleh pada Jisung, senyuman keduanya mengembang setiap kali pandangan mereka saling bertemu.
Diantara remang-remang cahaya malam, tangan Jisung yang menggenggam menyadari benda kecil yang melingkar pada jari manis Hyunjin, Jisung memandangnya sesaat namun ia tidak terlalu peduli dengan cincin itu, mengingat Hyunjin bekerja di dunia Fashion yang menuntutnya untuk tampil modis setiap saat bahkan diluar jam kerjanya.
Hingga mereka sampai pada sebuah gedung berwarna krem dengan balkon besi tempa. Hyunjin segera memasukkan kode di intercom, begitu pintu itu terbuka terlihat lorong sempit menuju ke tangga spiral dari besi.
Apartemen Hyunjin terletak di lantai tiga gedung itu, dengan tangan kiri yang masih menggenggam erat tangan Jisung, tangan kanan Hyunjin membuka pintu apartemennya, terlihat rapi dan lebih besar dari yang Jisung kira.
"Selamat datang di rumah kita, ayo masuk" Hyunjin menarik tangan Jisung dan membawanya memasuki apartemennya, di dalam ia kembali memeluk Jisung dengan erat, pelukan yang tidak hanya hangat namun memiliki banyak hal yang tidak bisa dijelaskan. Jisungpun melakukan hal yang sama, kedua tangannya memeluk erat Hyunjin, keduanya saling melampiaskan kerinduan yang sudah lama mereka tahan.
▄︻̷̿┻̿═━一
Flashback
Dengan mengendarai mobilnya, Rhino mengantar Jisung menuju ke tempat dimana ia akan menghubungi Hyunjin, selama dalam perjalanan Jisung terus menatap selebaran yang memuat berita tentang dirinya.
Disatu sisi Jisung masih berharap Hyunjin benar-benar masih mencintainya, namun disisi lain pikirannya dipenuhi dengan tanda tanya, apakah perasaan yang selama ini mendekam dalam hati Hyunjin untuknya masih ada disana ataukah sudah terganti dengan nama orang lain.
Rhino yang memperhatikan Jisung mencoba untuk menenangkannya dengan menggenggam tangannya yang mulai dingin.
"Jangan khawatir, aku akan selalu mengawasimu, aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padamu, aku akan menjemputmu jika Hyunjin berusaha membawamu pada Vincent." sayangnya ucapan Rhino sama sekali tidak menghilangkan keresahan di hati Jisung.
"Hyunjin hyung tidak akan melakukan hal itu padaku" meskipun selalu meyakinkan dirinya jika Hyunjin tidak akan tega menyerahkannya pada pria lain, namun di sisi lain dari hatinya terus merasa tidak tenang.
"Jisung... Manusia bisa melakukan hal yang kejam dan tidak masuk akal ketika mereka sedang jatuh cinta, ada banyak kejahatan yang terjadi antara pasangan hanya karena pasangan mereka menemukan orang lain, seseorang bisa dibuang begitu saja hanya karena orang lain terlihat lebih menarik baginya"