Kenant membawa Astra masuk kedalam rumah nya. Astra berdecak kagum melihat bangunan megah itu. Sungguh Astra tidak pernah berfikir jika, dia bisa masuk ke dalam rumah yang mewah ini.
Astra duduk di sofa ruang tamu, begitu juga dengan Kenant dan anaknya.
"Kamu sudah sarapan belum?"tanya Kenant pada Astra yang masih memandang takjub rumah Kenant.
"Eh maaf pak, saya cuma kagum sama rumah Pak Kenant besar banget hehe," Astra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kampungan sekali dirinya ini.
"Gak apa-apa, kamu sudah sarapan?"Astra menggelengkan kepalanya ketika, Kenant menanyakan perihal sarapan. Emang belum kan, sarapan itu pake nasi bukan roti.
"Nak panggil mami! Kita sarapan bersama," titah Kenant pada anak nya yang masih memandang sinis Astra.
"Papi ngapain sih ajak gembel ini sarapan bareng? Mami gak akan suka tau," protes pemuda yang tidak lain adalah anak Kenant Rade Abigal.
"Kamu panggil dulu sayang!" perintah mutlak dari Kenant, mau tak mau pemuda itu beranjak pergi untuk memanggil sang ibu.
Tak lama seorang wanita cantik keluar dari lift, dia berjalan anggun menemui sang suami diikuti oleh anak nya yang berjalan di belakang sang ibu.
"Itu gembel nya Mi! Papi mau ngajak dia sarapan bersama kita Mi," rengek pemuda itu, ibunya hanya diam mengamati pemuda yang disebut gembel oleh sang putra.
"Dia siapa?"
"Astra."
Wanita itu menatap lekat ke arah Astra, Astra semakin menunduk ketika mata tajam wanita itu seolah ingin membunuh, menatap dirinya.
"Duduk! Jangan menakutinya! Kita bicarakan baik-baik," wanita itu juga anaknya duduk disamping Kenant sedangkan Astra duduk bersebrangan dengan mereka.
"Astra, saya akan memperkenalkan mereka berdua."ucap Kenant, Astra menganggukkan kepalanya.
"Dia adalah istri saya, Raita Abigal, nah' kalo pemuda itu anak saya namanya Einant prabu Abigal, dia emang gak suka sama orang baru tapi, dia baik kok," Kenant memperkenalkan istri juga putranya.
"Saya Astra," Astra memperkenalkan diri nya, namun lagi-lagi hanya tatapan sinis yang ia dapatkan dari Raita dan Einant.
"Jangan pernah papi berfikir untuk membiarkan dia tinggal disini!"Raita menegaskan pada Kenant, Astra bingung kenapa dia ditolak diberbagai tempat apa salahnya? Juga Raita yang tak menyukai dirinya bukankah dia adalah ibu kandungnya atau Astra adalah anak dari wanita simpanan Pak Kenant. Sungguh, memikirkan nya saja sudah membuat Astra overthinking berlebihan.
"Mami jangan kayak gitu lah!"
"Papi, Einant juga gak setuju kalo dia tinggal disini!" bantah Einant yang memandang sengit Astra.
"Maaf ya Einant cuma gak mau kalo kasih sayang nya terbagi, apalagi dia kan putra semata wayang kami. Jadi, sedikit manja," Kenant memberi pengertian kepada Astra, namun Astra semakin bingung. Semata wayang katanya? Sungguh? Lalu siapakah Astra sebenarnya.
"Anak semata wayang?" tanya Astra meyakinkan bahwa pendengaran nya itu tidak salah.
"Iya, Einant ini anak semata wayang saya. Anak kandung dari Kenant Rade Abigal dan Raita Abigal," jawab Raita, dengan bangga ia memperkenalkan Einant sebagai putra semata wayangnya.
"Terus Astra siapa?" Astra menatap penuh tanya pada Kenant. Terlihat jelas kekecewaan itu Dimata Astra.
"Kita sarapan dulu ya, nanti kita bahas lagi." Perintah Kenant mutlak. Mereka semua pergi untuk sarapan meskipun hati Astra masih tidak tenang tentang apa yang selanjutnya akan terjadi setelah ini. Kemana dia harus pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA
Fiksi Remaja"Untuk hari ini Lo puasa aja, sama kakak Lo juga. Gue gak dapet uang hari ini." ✩✩✩ "Mau gue bicara apapun tentang Astra dia tetep bukan anak kandung gue." ✩✩✩ "Kamu itu dijual sama orang tua kandung kamu!" _