PART 10

45 3 0
                                    

"Kamu itu dijual sama orang tua kandung kamu!"

                      ✧✧✧✧✧

Flashback

Keluarga bahagia tanpa kekurangan sedikit pun. Itulah yang mencerminkan keluarga Astra. Namun, semuanya berubah ketika perusahaan milik keluarga itu harus bangkrut karna, penggelapan uang dari bendahara kepercayaan perusahaan tersebut. Seakan hilang jejak bendahara itu tidak ditemukan keberadaan nya. Perusahaan yang dibangun dengan susah payah harus bangkrut begitu saja.

"Kita harus pergi dari rumah ini, kita sudah bangkrut."

Sang kepala keluarga membawa keluarga kecil nya yang terdiri dari istri, anak sulung dan si kembar.

Di rumah sempit yang jauh dari kata mewah keluarga kecil itu tinggal. Arsen putra Elnandra sang kepala keluarga saat ini bekerja sebagai tukang ojek dan Anggita Putri Elnandra sang istri bekerja sebagai pencuci baju keliling.

Hari-hari yang sulit dialami keluarga Elnandra, sampai ketika saat keluarga kecil itu sedang bermain di taman komplek. Sepasang suami istri menghampiri nya.

"Pak Arsen? Sedang apa di sini?" tanya seorang pria seumuran dengannya.

"Loh pak Kenant?"tanya Arsen balik. Mereka sudah saling kenal siapa yang tak mengenal pak Arsen sang pengusaha sukses. Juga, Kenant yang tak kalah sukses, mereka berteman karna bisnis tentunya.

"Saya turut prihatin atas musibah yang Pak Arsen alami,"ucap Kenant.

"Iya saya juga mencoba ikhlas, terimakasih perhatiannya," Arsen tersenyum menanggapi perkataan mantan kolega bisnis nya.

"Apa yang sedang Pak Kenant dan Buk Raita lakukan disini?"

"Hanya jalan-jalan saja, Pak Arsen sendiri sedang apa?"

"Saya mengajak anak-anak bermain di taman, kasihan mereka jarang bermain di luar. Jadi, saya inisiatif untuk membawa mereka bermain meskipun hanya di taman,"jawab Arsen apa adanya. Kenant tersenyum menanggapi cerita Arsen, tanpa disangka orang sukses seperti nya bisa  menjadi miskin seperti ini.

"Anak itu lucu sekali ya Mas," ucap Raita menunjuk salah satu anak Arsen yang sedang bermain.

"Dia Astra anak bungsu saya," ucap Arsen mengenalkan sang anak pada Raita.

"Lucu sekali ya, andai aku juga punya anak," ucap Raita sendu. Kenant tak tega melihat itu sudah 5 tahun pernikahan mereka belum dikaruniai seorang anak wajar bila sang istri sangat menginginkan seorang anak.

"Papa! Papa!" Astra berlari menuju Arsen yang berdiri tak jauh darinya, dengan langkah pendeknya Astra meraih kaki Arsen dan merangkulnya. Raita semakin gemas dengan bayi 3 tahun itu pipinya tembam sekali, hidungnya pesek lagi.

"Pak Arsen bagaimana jika saya menawarkan sesuatu yang menarik?" Arsen menatap lekat Kenant, tawaran seperti apa yang akan diberikan oleh Kenant.

"Apa itu?"

"Saya akan memberikan uang pada Pak Arsen untuk memulai bisnis lagi, tetapi anak ini untuk saya!"jawab Kenant dengan keyakinan. Arsen terkejut mendengarnya begitu juga dengan Raita yang sama terkejutnya.

"Maksudnya? Anda menyuruh saya menjual anak saya?"tanya Anggi yang menghampiri mereka. Apa-apaan ini kenapa tiba-tiba Kenant menawarkan sesuatu yang begitu buruk.

"Saya tidak akan menjual anak saya!"

"Maaf Buk Anggi, tetapi jika anda memberikan anak ini untuk kami maka, kalian akan hidup mewah lagi. Kalian harusnya kasihan dengan anak-anak kalian. Bagaimana masa depan mereka." jelas Kenant yang seolah memberi solusi terbaik.

ASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang