PART 13

57 4 0
                                    

Makan siang keluarga Elnandra nampak berbeda, dengan adanya anggota keluarga baru yaitu Astra yang duduk di antara mereka.

Makan siang berlangsung dengan khidmat hanya suara denting sendok makan yang terdengar.

Setelah selesai makan siang mereka berkumpul di ruang keluarga tentunya dengan Astra.

Astra duduk di antara Arsen dan Anggita, sedangkan saudara nya duduk beseberangan dengan nya.

"Anak mama kurus sekali, apa Danu sangat sering tidak memberimu makan hmm?" tanya Anggita, dengan tangan halus nya membelai kepala Astra.

Miris melihat salah satu anak nya hidup dengan kekurangan, badan Astra jauh dari kata baik, bahkan kulitnya yang kusam dan gelap mungkin karena sering terpapar sinar matahari, pendek lagi untung hidup.

"Ma-ma kenal ayah?"

"Saya tau semua, saya sudah menyelidiki nya. Kamu memang anak saya, Kenant membuang kamu ke desa tempat pembantu nya. Dan kamu tinggal dengan pria yang bernama Danu itu,"kalimat panjang terucap dari bibir Arsen.

Mudah bagi Arsen mencari informasi ini.

"Wah, hebat kalian bisa mendapatkan informasi secepat ini. Tapi maaf perbaiki kalimat anda, Tuan Kenant membuang saya setelah anda menjual saya,tentunya,"puji Astra, namun matanya menatap sinis Arsen.

"Maaf sayang, ini salah kami. Kamu jadi harus hidup menderita,"Anggita memeluk erat tubuh Astra.

"Kenapa dulu kalian gak mau cari aku?"

"Kami pikir kamu hidup bahagia dengan keluarga Kenant, mereka sudah berjanji akan menjaga dan menyayangi mu, " jawab Arsen.

"Kalian bahkan gak mau tau tentang aku, sekedar bertanya aja enggak! Kalian lepas tanggung jawab gitu aja,"lirih Astra.

"Sayangg mama sama papa minta maaf,"Anggita semakin erat memeluk Astra.

"Kalian bahkan gak tau kan, kalo selama ini aku hidup susah. Kalian hidup bahagia di sini, aku disana? Wah menyedihkan sekali,"adu Astra membandingkan kehidupan mereka.

"Kamu sekarang bisa mendapatkan semua nya, kamu jangan sungkan untuk meminta pada kami,"ucap Arsen.

"Kalian jahat, kenapa kalian gak cari Astra. Kalian gak sayang Astra ya? Ah saya lupa Astra kan udah gak ada di keluarga ini."

"Engga Astra, kami sayang kamu. Maaf, maaf kan kami sayang,"ucap Anggita penuh penyesalan, bahkan Arsen pun diam tanpa niat menyela.

"Udalah lagian kan Lo udah tinggal di sini, jangan di perpanjang lah!"kesal Arta yang muak dengan drama hari ini, tiba-tiba punya saudara kembar, mengejutkan bagi Arta.

"Lo ngomong kayak gitu, karena Lo gak pernah ngerasain jadi gue!"

"Alay banget sih, udah terima aja. Berarti ini udah takdir Lo!"

"Coba Lo jadi gue! Terima enggak gak Lo dijual orang tua Lo! Terus Lo hidup susah di luar Sana!"

"Bacot! Drama banget sih. Dasar gembel!"

"Udah jangan berantem Astra , Arta!"ucap Arsen dengan tegas.

"Dia anak papa sama mama? Berarti Abang Raka dong?"tanya Raka.

"Iya sayang ini Abang kamu! Astra namanya Astra."

"Abang aku cuma bang Arta sama bang Attar doang, aku gak mau ya punya Abang stunting kayak dia!"protes Raka yang menolak kehadiran Astra, sebenarnya dia iri pada Astra, karena orang tuanya dari tadi sibuk memperhatikan Astra. Dari sang Mama selalu memeluk Astra dan sang Papa yang tak henti-hentinya mencium juga mengelus kepala Astra. Kan harusnya dia yang ada diposisi itu sekarang.

"Stunting? Anjir ni bocil ngatain gue segala!"batin Astra kesal

"Jaga ucapan kamu Raka! Dia Abang kamu!'bentak Arsen pada Raka yang menurutnya sudah keterlaluan, stunting katanya? Heh!.

"Tuh kan baru berapa jam dia tinggal di sini papa udah berani bentak aku, selama ini papa gak pernah bentak aku. Aku benci dia!"Raka meninggalkan ruang keluarga dengan perasaan yang kesal juga kecewa.

Arsen menghela nafas lelah.

"Raka pasti nanti mengerti,"ucap Anggita memberikan pengertian kepada Astra.

"Orang asing akan tetap menjadi orang asing!"celetuk Arta yang kemudian beranjak  pergi.

....

Malam hari Astra belum bisa tertidur, kasur yang empuk dan lembut tidak menjamin seorang Astra bisa langsung tidur nyenyak. Kamar nya mewah dengan warna biru dan ornamen tata Surya menambah kesan indah kamar ini. Sungguh kamar impian Astra, andai ada Tala pasti mereka saat ini sudah bahagia sambil bercerita.

"Ayah apa kabar? Astra di sini hidup berkecukupan yah, tapi gak tau sih bakal lama apa enggak. janji deh  kalo Astra sukses akan buatin ayah rumah yang mewah dan nyaman juga buat ayah bahagia."

"Mama sama papa mau Nerima Astra, tapi enggak sama saudara Astra yah. Mereka benci banget kayaknya sama Astra."monolog Astra.

Astra terus berceloteh sendiri sampai rasa kantuk datang dan membawa Astra ke dalam dunia mimpi.

.
.
.

Huhu! Sebenarnya udah mau update tapi ilang semua nya yang mau saya update kesal sekali saya! Tapi it's okay saya bisa kok:)

Hai hai apa kabar semuanya semoga kalian sehat selalu dan bahagia tentunya..

Makasih yaa yang udah baca nih cerita,,

Lope lope deh buat kalian...

Bye byee...

"Bobo yaa! Jangan bergadang!"_Astra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bobo yaa! Jangan bergadang!"_Astra.

ASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang