FF INI BERGENDRE 18+ JADI TOLONG YANG DIBAWAH UMUR SKIP AJA
Harap bijak dalam membaca ya, konten ini hanya cerita FIKSI dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata artis aslinya
~~~
Author POV
Keesokan harinya...
Lyra sedang sibuk merapikan rambutnya sementara beberapa pelayan merapikan pakaian Lyra yang berserakan di lantai kamar.
"Apa yang kamu lakukan?" Suara bariton itu terdengar dari arah pintu. Lyra yang berdiri depan cermin berbalik dan berdiri dari posisi duduknya "aku sedang menyingkirkan baju-baju lama, sudah banyak yang tidak layak pakai" jelas Lyra mengikuti arah pandang Valter ke lantai kamar yang penuh dengan pakaian "simpan semuanya kembali ke lemari, kembalikan pada tempatnya!" Perintah Valter pada tiga orang pelayang wanita "tapi pangera-"
"Kembalikan pada tempatnya sekarang!"
"Kenapa? Aku hanya ingin memberikannya ada orang-orang di desa, kenapa melarangku menyingkirkannya?"
"Termasuk pakaian kecilmu yang sangat berharga" Valter meraih sebuah baju anak kecil berwarna hijau muda, menggenggam pakaian itu.
"aku sungguh tidak mengerti dengan apa yang ada di kepalamu, kamu bilang ini berharga tapi kamu membuangnya? Kalau begitu dimana jam saku ku? Apa kamu juga membuangnya?" Lyra mengerutkan keningnya ia mengusap tengkuknya dan mengatupkan bibirnya "jawab aku, dimana jam saku yang pernah aku berikan padaku?"
"M-maaf a-aku tidak sengaja menjatuhkannya" lirih Lyra menunduk penuh penyesalan "ckh...mulai sekarang ambilkan pakaian baru untuknya dan bawa ke kamar sebelah, tidak ada satupun barang dari kamar ini yang boleh dia ambil termasuk semua pakaian yang berserakan ini"
"Pangeran apa maksudmu?" Lyra mendekati Valter menatap tajam pria itu "kamu tidak akan tidur di kamar ini lagi, tempatmu bukan disini" Valter menekankan kalimat terakhirnya.
"Aku istrimu, apa pantas kamu mengatakan hal itu? Kenapa kamu jadi semarah ini? Aku juga sudah kembali jadi apa lagi yang kamu permasalahkan?"
Keduanya kini saling melemparkan tatapan tajam, pertengkaran mereka bahkan disaksikan oleh pelayan dan seorang wanita yang berdiri agak jauh dari depan pintu kamar.
"Bukankah dulu sudah aku katakan bahwa aku sangat mempercayaimu? Lalu kenapa saat itu kamu justru pergi? dan kembali seakan tidak terjadi apa-apa? Menurutmu aku salah jika aku tidak marah? Kamu bahkan tidak menjelaskan apapun padaku!" Rahang Valter mengeras, kedua tangannya mengepal kuat hingga buku tangannya terlihat memutih "dengan aku kembali maka semuanya sudah selesai, apa kamu tidak mengerti!!!"
Kini berbalik Lyra juga ikut meninggikan suaranya "tentu tidak, tapi aku juga tidak bodoh? Ckh sudah sepantasnya kamu tidak disini, keluar dari kamar ini sekarang karena tempatmu bukan disini" Valter membalikkan tubuhnya namun menghentikan langkahnya "pastikan saat pulang semuanya sudah rapi dan aku tidak ingin melihat wanita itu ada di kamarku" setelah kalimat itu, Valter meninggalkan ruang kamarnya dan mendatangi seseorang yang sudah menunggunya se-dari tadi "kamu yakin tidak ingin berbicara baik-baik padanya?" Tanya Zivana yang melihat Lyra yang kini mulai menangis "tidak perlu, cepat kita tidak punya waktu banyak"
"Bagaimana dengan pedangmu?"
"Nanti saja, yang jelas kita harus kesana sekarang" Valter berjalan mendahului Zivana, ia tidak peduli dengan suara isakan Lyra yang semakin kencang
'Ibu benar, sekarang aku paham maksud ibu'
Valter dan Zivana berbagi tugas untuk mencari tahu sesuatu. Zivana pergi ke suatu tempat sementara Valter pergi ke rumah lama tempat dimana Lyra dan ibunya pernah tinggal. Ia mencari sendiri apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Fix it [END]
FanfictionSeorang putra tunggal Kerajaan Asteria, Pangeran Valter. Memilih untuk menikahi seorang wanita keluarga bangsawan bernama Lyra. Namun ada banyak kejanggalan ketika mereka menikah, seiring berjalannya waktu Lyra semakin di selimuti akan sebuah ketaku...