FF INI BERGENDRE 18+ JADI TOLONG YANG DIBAWAH UMUR SKIP AJA
Harap bijak dalam membaca ya, konten ini hanya cerita FIKSI dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata artis aslinya
~~~
Author POV
Satu bulan berlalu keduanya tidak banyak berubah. Masih dengan raut wajah yang bahagia, kini Lyra bahkan lebih sering menemani Ratu Alena entah itu bercerita di kamar atau saat menemani sang Ratu berkeliling taman kerajaan. Keduanya memiliki ketertarikan pada bunga dan keramik lukis yang menjadi pembahasan mereka setiap saatnya.
Valter sendiri, tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang pangeran. Ia dipercayakan oleh ayahnya untuk mengecek pelabuhan setiap minggunya saat kapal dari kerajaan lain datang membawa bantuan baik makanan atau pakaian. Pria itu akan berangkat dini hari dan pulang saat jam makan siang tiba. Untuk kegiatan harian, ia hanya berkeliling di desa memastikan bahwa tidak ada warga yang mengalami kesulitan, jika pun ada yang membutuhkan bantuan ia akan segera menyuruh pengawal kerajaan untuk segera bertindak membantu. Tak jarang ia juga membawa Lyra untuk ikut dengannya agar wanita itu tidak bosan di kerajaan setiap harinya. Mereka hanya akan berkuda mengitari desa dan akan berakhir di pegunungan dimana sebuah tempat kesayangan Valter berada.
Mereka akan menghabiskan waktu disana. Ada begitu banyak bunga yang Lyra tanam saat menunggu Valter menyelesaikan tugasnya membuat surat perintah untuk kerajaan lain atau laporan terkait kelengkapan dan kecacatan barang yang tiba di pelabuhan.
Mereka berdua juga terkadang menghabiskan waktu membaca buku bersama atau melakukan sedikit adegan panas mengingat tempat itu tidak ada siapapun, sehingga mereka tidak ragu jika suara desahan mereka terdengar.
"ini sudah sore shh ahh" ucap Lyra mengingatkan di sela hentakan Valter pada miliknya. Lyra hanya bisa memegang leher dan lengan Valter sebab ia hanya duduk di ujung meja dengan Valter yang berdiri di antara kakinya menghentakkan penyatuan mereka yang sudah hampir mencapai titik pelepasan "ahh sedikit lagi Lyra bertahan" Lyra menekuk kedua kakinya membuat milik Valter leluasa terbenam begitu dalam di bawah sana.
Pakaian mereka hanya terbuka setengah, Lyra hanya menurunkan sebelah bagian lengan dressnya dan bagian bawah dressnya yang terangkat hingga ke pinggang, sementara Valter hanya membuka kancing kemejanya dan kancing celananya.
Hentakan Valter semakin kuat. Tangan besar pria itu menahan pundak Lyra yang tidak memiliki sandaran apapun. Sebelah tangannya lagi mencengkram pinggang Lyra agar tidak ikut terdorong akibat hentakannya yang begitu kuat.
Decitan dari meja kayu itu bisa menjadi sebuah acuan seberapa kuat Valter menggerakkan miliknya di dalam tubuh Lyra.
Keduanya sudah tidak bisa menahan gejolak itu hingga desahan mereka terdengar begitu nyaring. Mereka hanya tertawa setelah mengumpulkan begitu banyak oksigen untuk memenuhi paru-paru mereka.
Malam harinya setelah mereka makan malam di gedung utama bersama Raja dan Ratu. Lyra dan Valter kembali ke gedung tempat tinggal mereka yang berada tidak jauh dari gedung utama, bisa dikatakan bersebelahan dimana antara gedung itu hanya di pisahkan oleh sebuah taman. Gedung yang mereka tinggali adalah gedung yang diperuntukkan bagi keluarga Kerajaan yang sudah menikah atau berkeluarga.
Keduanya menyusuri lorong menuju kearah kamar tidur dengan merangkul pinggang masing-masing. Valter menghentikan langkahnya saat tiba di bagian tengah gedung, sebuah ruangan luas dengan bagian depan yang di kelilingi kaca yang langsung menghadap ke taman. Ruangan kosong itu hanya terisi sebuah rak buku yang penuh dengan beberapa lempengan piringan hitam dan sebuah meja yang diatasnya terdapat gramofon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Fix it [END]
FanficSeorang putra tunggal Kerajaan Asteria, Pangeran Valter. Memilih untuk menikahi seorang wanita keluarga bangsawan bernama Lyra. Namun ada banyak kejanggalan ketika mereka menikah, seiring berjalannya waktu Lyra semakin di selimuti akan sebuah ketaku...