Seorang putra tunggal Kerajaan Asteria, Pangeran Valter. Memilih untuk menikahi seorang wanita keluarga bangsawan bernama Lyra. Namun ada banyak kejanggalan ketika mereka menikah, seiring berjalannya waktu Lyra semakin di selimuti akan sebuah ketaku...
FF INI BERGENDRE 18+ JADI TOLONG YANG DIBAWAH UMUR SKIP AJA
Harap bijak dalam membaca ya, konten ini hanya cerita FIKSI dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata artis aslinya
~~~
Valter POV
Pagi ini tidak seperti biasanya aku bergegas menuju ke pelabuhan di bagian utara desa.
Bukan karena ada beberapa kapal pedagang yang masuk, melainkan kapal penting dari kerajaan yang selama ini sering memberikan bantuan pada Kerajaan Asteria.
Kali ini aku dan ayah menunggu di dermaga, dimana sebuah kapal besar sudah bersandar.
Pintu tengah kapal terbuka, dan jembatan penghubung dermaga dan kapal sudah siap. Beberapa orang kini melangkah menuruni kapal besar itu. Terlihat seorang pria dan wanita menghampiri kami. Aku yang berdiri disamping ayah dengan pakaian pengawal membungkuk memberikan salam "selamat datang ke wilayah Kerajaan Asteria Yang Mulia"
Pria dengan janggut berwarna putih itu tersenyum ke arahku. Ia tentu saja mengenaliku "terima kasih atas sambutannya, sepertinya kalian sudah membuat banyak perubahan, terakhir kali mungkin 1 setengah tahun yang lalu aku kesini, hanya ada pepohonan, namun sekarang sudah dipenuhi dengan pedagang dan kapal nelayan" pria berjanggut itu tersenyum bangga melihat perkembangan desa yang kini menjadi lebih hidup.
"Kami hanya melakukan apa yang seharusnya kami benahi, tidak banyak, dan tentu masih bergantung pada anda" jelas ayah "kalau begitu langsung saja kereta kuda kami akan mengantar kalian langsung menuju Kerajaan" ayah mempersilahkan para tamu Kerajaan menuju ke kereta kuda khusus yang hanya digunakan ketika Kerajaan mendapatkan tamu penting.
Puk!
Satu pukulan aku dapatkan di pundakku saat tengah berbalik ikut mengantarkan para tamu menuju kereta kudanya. Senyumku terlihat takkala melihat siapa pelakunya. Ia adalah seorang wanita yang tersenyum cerah ke arahku. Wanita itu berjalan cepat menuju kereta kuda menyusul tamu lainnya. Wajah itu sudah lama tidak aku lihat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author POV
"Ibu masih merasa sakit?" Tanya Lyra setelah menyekat keringat di wajah Ratu Alena yang sempat menahan diri melawan penyakitnya "sudah lebih baik nak, terima kasih"
"Ibu tidak perlu sungkan memanggilku kapanpun itu, aku justru khawatir jika ibu sendirian di kamar seperti ini" keluh Lyra menatap wanita yang wajahnya begitu lesu dan tubuhnya yang semakin kurus "ibu punya pelayan nak, mereka bisa menjaga ibu"
"Tapi bu, mereka saja tidak cukup, harus ada yang sigap selalu ada disamping ibu, jika ibu meminta aku disini juga tidak masalah, aku berjanji tidak akan membuat keributan apapun saat ibu beristirahat"
Ratu Alena tersenyum "tidak perlu sampai begitu nak, ibu merasa sudah cukup, ibu memiliki pelayan dan ibu hanya menerima perlakuan mereka sampai waktu itu tiba"