FF INI BERGENDRE 18+ JADI TOLONG YANG DIBAWAH UMUR SKIP AJA
Harap bijak dalam membaca ya, konten ini hanya cerita FIKSI dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata artis aslinya
~~~
Author POV
Selama berhari-hari Valter tidak berhenti mencari keberadaan Lyra di seluruh penjuru desa tanpa kenal lelah, tidak peduli hujan ataupun panas ia harus mencari tempat yang sekiranya bisa menjadi kemungkinan Lyra bersembunyi di sana. Satu hal yang masih membuat Valter penasaran adalah pesan ibunya yang berasal dari kotak kayu yang begitu mencurigakan.
'lindungi Lyra, kamu akan menemukannya jika menggunakan hatimu'
Kalimat itu masih belum bisa Valter pecahkan, ia masih tidak tahu bagaimana cara yang di maksud oleh ibunya untuk menemukan Lyra. Di tambah lagi Valter terus mencecar Hakim Liam untuk berkata jujur, ia tentu memiliki kecurigaan penuh pada ayah Lyra sebab sangat tidak masuk akal jika seorang ayah yang mengetahui putrinya menghilang namun masih bersikap tenang dan dengan santai bekerja. Valter tidak terima dengan ucapan Hakim Liam yang terkesan biasa saja.
"Anda hanya perlu menunggu" singkat Hakim Liam "Sampai kapan? Sampai aku menemukannya dengan kondisi tidak bernyawa?" Rahang Valter mengeras, keduanya tangannya mengepal menahan dirinya untuk tidak melakukan kekerasan di tengah emosinya yang memuncak.
"Tidak lama lagi, ia akan kembali dari persembunyiannya" Hakim Liam masih terlihat begitu santai. Valter yang berdiri berhadapan dengan Hakim Liam tidak habis pikir dengan pemikiran pria paruh baya di hadapannya ini "dia sudah sering pergi seperti ini, dan akan ada waktu dimana ia akan kembali pada anda"
"Tidak! Ini tidak masuk akal, Aku akan tetap mencari tahu, aku akan mencari keberadaan Lyra dan kalau sampai aku menemukannya dengan kondisi yang buruk, maka siap-siap saja anda akan berhadapan dengan kematian di tanganku" acam Valter lalu segera melangkah ingin keluar dari ruangan "sebaiknya anda tidak terlalu jauh mencari tahu pangeran" balas Hakim Liam, Valter hanya mendengus dan membuka kasar pintu ruangan Hakim Liam.
Setelah kejadian itu, Valter memilih untuk kembali memasuki hutan sendirian, mencari keberadaan Lyra. Ia juga memutuskan untuk tinggal di sebuah gubuk kecil di desa untuk beristirahat. Sesekali seorang pengawal pribadinya akan datang menengok keadaan Valter atau memberikan segala kebutuhan pria itu seperti pakaian dan makanan.
"Tuan tidak akan kembali?" Tanya pengawal yang membuka bungkusan makanan untuk Valter "tidak, aku ingin mencarinya dulu" Valter menegak air minumnya, tanpa jeda membuktikan betapa lelahnya ia berusaha mencari Lyra sejak pagi tadi.
Keringat bahkan masih memenuhi tubuh pria itu "ini balasan dari surat tuan" sebuah gulungan kertas diberikan kepada Valter "kapan dia akan datang?"
"Menurut pengawal utusannya, dia akan datang tiga hari lagi" Valter mengangguk paham, ia lalu membuka gulungan kertas itu dan membaca isinya "kamu bisa kembali ke kerajaan, aku akan beristirahat sebentar sebelum melanjutkan pencarian" Valter merebahkan dirinya diatas sebuah tikar kecil yang menjadi alas tidurnya beberapa hari ini.
Melihat kondisi Valter yang begitu berantakan, sang pengawal hanya bisa memendam sarannya untuk menghentikan pencarian, ia lalu pergi dari gubuk kecil itu.
Wanginya makanan yang berada tepat di samping tempat Valter berbaring sepertinya tidak menarik perhatian Valter, ia memilih memejamkan matanya, mengambil waktu untuk tidur sesaat agar bisa melanjutkan pencariannya.
'aku hanya akan makan sesuap ketika aku benar-benar tidak memiliki tenaga lagi, dan aku baru bisa menikmati makanan saat aku tahu bahwa kamu juga mendapatkan makanan yang layak Lyra, dimanapun kamu berada sekarang tolong kembali padaku'

KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Fix it [END]
FanfictionSeorang putra tunggal Kerajaan Asteria, Pangeran Valter. Memilih untuk menikahi seorang wanita keluarga bangsawan bernama Lyra. Namun ada banyak kejanggalan ketika mereka menikah, seiring berjalannya waktu Lyra semakin di selimuti akan sebuah ketaku...