3. Malam Pernikahan

58 12 4
                                    

Hari pernikahan pun tiba, dan upacara pernikahan Putra Mahkota Wang bersama dengan putra tunggal Jendral Yoon Ryeong benar-benar di laksanakan sesuai dengan etiket dan tradisi mereka. Prosesi pernikahan akbar yang begitu mewah dan juga ramai disaksikan oleh rakyat yang bergembira atas pernikahan Putra Mahkota mereka.

Setelah kirab menyusuri jalan lebar dari Istana calon Putri Mahkota menuju Istana Changgyeong, Keduanya melakukan upacara Gyo Bae Rye. Wang Jeno membungkuk hormat sembari menyatukan kedua tangannya ke depan, di depannya ada Yoon Jaemin yang nampak begitu cantik dengan pakaian pernikahan ala dinasti Joseon, ia juga melakukan hal yang sama. Keduanya saling membukukkan badan.

Setelah upacara Gyo Bae Rye dan dilanjutkan mengucapkan sumpah pernikahan di surga dan di bumi, hal berikutnya adalah upacara yang di nantikan oleh Jaemin. Yaitu, mengucapkan sumpah pernikahan pada masing-masing dan meminum alkohol di gelas yang sama yang menandakan bahwa pasangan telah bersatu dan resmi menjadi sepasang suami istri.

Senyuman terpampang dengan jelas di bibir Jaemin, wajah cerah yang penuh dengan kebahagiaan mengartikan perasaanya saat ini. Jauh berbeda dengan Wang Jeno yang tak mengekspresikan apa-apa, wajah yang datar dan sorotan mata yang begitu kosong. Karena ini bukanlah pernikahan yang diingkan Jeno, jadi tidak ada alasan untuknya merasa bahagia untuk saat ini. Ritual itu pun dia lakukan tanpa sepenuh hati, karena di dalam hatinya ia sungguh menyimpan dendam pada Yoon Jaemin yang menurut nya sudah mengatur ini semua.

Padahal, semua itu murni keinginan orang tua mereka dan sumpah pernikahan itu juga untuk memenuhi perjanjian lama mereka. Jaemin tidak menyesal sama sekali dengan keputusannya untuk menikah dengan Putra Mahkota Wang, karena dia adalah cinta pertamanya. Sosok sahabat masa kecil yang memberi warna pada kehidupan Jaemin yang sebenarnya sedikit kelam.

Dihadapan para saksi dan juga pendeta Wang Jeno berkata, "Di hadapan langit dan bumi, di hadapan para leluhur dan para dewa, aku, Wang Jeno, bersumpah untuk mencintai dan menghormati Yoon Jaemin sebagai istriku, dan sebagai calon Ratu Joseon. Aku berjanji untuk setia padanya, untuk melindunginya, dan untuk menjaganya dalam suka dan duka. Aku akan menjadi pemimpin yang bijaksana dan adil, memimpin dengan kasih sayang dan keadilan, baik untuk rakyatku maupun untuk istriku. Aku akan bekerja keras untuk membangun kerajaan yang makmur dan damai, dan akan selalu berusaha untuk menjadi suami dan raja yang baik, dan akan selalu berusaha untuk membuat Yoon Jaemin bahagia."

Jaemin tersenyum lebar, kemudian dia juga mengucapkan sumpahnya di hadapan para saksi dan pendeta.

"Di hadapan langit dan bumi, di hadapan para leluhur dan para dewa, aku, Yoon Jaemin, bersumpah untuk mencintai dan menghormati Wang Jeno sebagai suamiku, dan sebagai calon Raja Joseon. Aku berjanji untuk setia padanya, untuk menghormatinya, dan untuk menjaganya dalam suka dan duka. Aku akan menjadi istri yang taat dan berbakti, mendukungnya dalam segala hal, dan akan menjadi Ratu yang bijaksana dan berwibawa. Aku akan bekerja keras untuk menjadi teladan bagi rakyatku, dan akan selalu berusaha untuk menjadi istri dan ratu yang baik, dan akan selalu berusaha untuk membuat Wang Jeno bahagia."

Kedua tangan Wang Jeno mengepal kuat, sampai urat tangannya tercetak jelas. Ia sungguh membenci Jaemin, ia membenci pernikahan ini, dan sampai kapanpun pernikahan ini hanya sekedar perjanjian untuknya.

Sesudah sumpah yang telah mereka ucapkan, keduanya meminum alkohol dalam gelas yang sama dan keduanya benar-benar sudah menjadi sepasang suami istri. Raja Taeso dan para tamu undangan yang saat itu datang tersenyum bahagia karena pernikahan Putra Mahkota benar-benar berjalan lancar, dan setelah itu kedua pasangan pergi meninggalkan Istana Changgyeong menuju Jinseon mansion dimana itu adalah istana Putra dan Putri Mahkota.

Broken Vows || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang