Ini cerita tentang Riana yang diberikan dua pilihan oleh papanya karena sudah pusing menghadapi kelakuan anaknya yang setiap hari semakin menjadi-jadi. Pilihan tersebut yaitu, antara masuk pesantren atau dijodohkan.
Dengan berat hati Riana memilih...
Riana menatap sekitar dengan bosan. Saat ini Faiz sedang ada jadwal kuliah, Alifa dan teman-teman Riana sedang menghafal di musala, Umi dan Abi baru bisa pulang nanti malam. Jadi, saat ini hanya Riana sendiri yang berada di ndalem untuk berjaga-jaga takut ada tamu yang datang, lagian percuma jika ia pergi ke asrama, sedangkan teman-temannya tidak ada seorang pun yang di sana. Riana juga masih haid sehingga membuat ia bermalas-malasan untuk melakukan apa pun.
Setelah berkeliling dari teras sampai dapur, meneliti benda-benda yang sebelumnya tidak ia perhatikan kemudian Riana memilih duduk di ruang tamu setelah merasa cape, mengambil satu biji buah anggur yang berada di meja kemudian memakannya. Riana mengambil handphonenya kemudian langsung mengirimi pesan kepada seseorang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Riana memakan anggurnya lagi sembari memerhatikan pesan yang belum ada tanda-tanda akan mendapatkan balasan.
Sebelum tangan Riana berhasil menekan tombol kembali tiba-tiba balasan dari Faiz muncul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Riana diam sejenak, dia tidak mau menitip apa-apa dan hanya iseng untuk bertanya, tetapi dibanding membalas "engga" ia justru memikirkan barang atau makanan apa yang ia mau saat ini. Tiba-tiba ide jahil terlintas di otaknya, Riana langsung membalas pesan Faiz.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
