13

3.4K 179 13
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

Riana berjalan ke arah kamar Alifa kemudian membersihkan diri karena merasa tubuhnya sangat lengket dan gerah memakai gaun panjang seharian. Riana menggosokkan handuk kerambutnya ketika ia selesai mandi dan mengganti pakaian tidur longgar.

Riana duduk di meja rias milik Alifa lalu mengambil hair dryer dan mulai mengeringkan rambutnya. Setelah selesai, cewek itu langsung membaringkan tubuhnya di kasur Alifa tanpa menunggu pemiliknya yang sama sekali belum memasuki kamar. Riana memeluk guling. "Cape banget seharian," gumamnya sebelum menutup mata untuk tidur.

Alifa memasuki kamarnya dan langsung terkejut melihat Riana yang sudah nyaman di kasur miliknya. Perempuan itu mendekati Riana kemudian menepuk-nepuk bahu Riana. "Mba!"

Riana membuka matanya dan berdecak kesal. "Apa sih? Ganggu banget, deh. Gak tau apa gue capek pengen tidur!" Riana berbalik memunggungi Alifa dan memejamkan mata kembali.

"Kamu ngapain di sini, Na?" Riana diam tidak menjawab.

"Na!?"

Riana mendudukkan dirinya kesal. "Kenapa sih, Alifa!?"

"Kenapa ada di sini?"

"Ya mau tidur, lah! Terus mau ngapain lagi? Pesugihan!? Lagian acaranya juga udah selesai."

"Bukan gitu maksud aku. Kamu kan harusnya tidur di kamar Abang, bukan di kamar aku."

Riana mengerutkan keningnya. "Ngapain tidur di kamar Abang lo? Kata lo gak boleh deket-deket sama laki-laki. Lah, lo sendiri malah nyuruh gue tidur di kamar Abang lo!?"

Alifa menghela napas berat. "Iya, kita nggak boleh deket-deket sama laki-laki yang bukan mahram kita. Tapi kamu sama Abang udah semahram, Na," jawabnya. "Kan, kamu udah nikah sama Abang."

Riana terdiam, ia lupa kalau dirinya dan Faiz sudah menikah. Riana menatap Alifa. "Kalau gue udah nikah sama Abang lo, terus gue harus tidur di kamar dia, gitu?"

Alifa mengangguk.

"Nggak tidur di asrama lagi?"

Alifa mengangguk lagi.

"Satu kamar sama dia?"

Alifa menghela napas lelah. "Iyaaa."

"OGAH!" tolaknya mentah lalu membaringkan tubuhnya kembali dan mencari posisi nyaman untuk tidur.

"Loh? Kamu gak boleh gi-"

Tok, tok, tok.

"Alifa?"

"Iya, Abang! Sebentar!" Alifa berjalan ke arah pintu ketika pintu kamarnya diketuk oleh Faiz.

"Ada Riana?" Tanya Faiz langsung saat Adiknya membuka pintu.

Alifa mengangguk. "Ada Bang di dalem. Abang masuk aja, Alifa mau ke dapur dulu," ujarnya sebelum berjalan kedapur untuk mengambil minum dan kue kering.

Faiz berjalan ke kasur Adiknya yang sekarang sedang ditempati Riana. "Riana, saya tau kalau kamu belum benar-benar tidur."

"Emang," sahut Riana tanpa membuka mata.

"Ayo pindah."

Riana tetap diam.

Hallo Gus!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang