21

3K 193 4
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Hallo!!

Aku cuman mau ngasih info kalau mulai hari ini update 1 Minggu dua kali yaa.

Makasih juga atas support kalian semua, i love u!!

SELAMAT MENIKMATI

^^

Riana menatap sebal kepada Alifa yang manja-manja kepada Faiz sedari tadi. Dia bosan melihatnya. Entah kenapa, ada keinginan untuk menjauhkan Alifa dari Faiz.

"Abang, Alifa kangen tauuu," ucapnya manja.

Faiz tersenyum. Dia mencium pucuk kepala adiknya dengan sayang. "Abang juga."

"Gu—"

"Bang, di sana Alifa dapet temen namanya Aura, dia baik banget, seumuran sama Alifa," sela Alifa ketika Riana ingin berbicara.

"Alhamdulillah kalau gitu," balas Faiz.

"Gus—"

"Bang, boleh gak kalau berangkat pondoknya besok aja? Soalnya aku masih kangen sama Abang. Lagian, kan, nggak enak kalau berangkat pondok malem-malem. Masa nanti dateng-dateng langsung ikut pengajian malem." Alifa memotong ucapan Riana dengan cepat.

Faiz terkekeh. "Boleh."

Alifa semakin memeluk Faiz dengan manja, padahal di depannya ada Riana yang terus memerhatikannya. "Malam ini Alifa tidur sama Abang, ya? Kan, kalau besok nggak bisa."

"Bol—" ucapan Faiz terhenti karena Riana yang tiba-tiba berdiri dan langsung masuk ke kamar dengan raut wajah yang terlihat sangat kesal.

Alifa yang melihat itu cekikikan sendiri. Rencananya untuk membuat Riana kesal dan merasa terabaikan itu berhasil. Berbeda dengan Faiz yang justru kebingungan. "Riana kenapa?" tanya Faiz kepada Alifa.

"Nggak tau, Bang. Coba samperin sana, diliat-liat kayak kesel gitu mukanya," pura-puranya tidak tahu.

Faiz mengangguk. Dia berjalan memasuki kamar dan langsung menghampiri Riana yang tengkurang di atas kasur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya. "Kamu kenapa?" tanya Faiz pelan.

Riana diam tidak menjawab. Dadanya naik turun karena kesal.

"Riana?"

"Pergi, lo!" hardik Riana tanpa merubah posisinya.

"Saya punya salah?" tanya Faiz pelan yang tidak mendapatkan jawaban apa pun.

"Ayo jawab, Riana," gregetnya.

"GUE BILANG PERGI YA PERGI!"

Faiz membuka selimut yang menutupi tubuh Riana dan menarik gadis itu sampai terduduk dan menghadap ke arahnya. Dia paling tidak suka ketika seorang istri membentak suaminya.

Riana terkejut karena ulah Faiz. Dan Faiz yang terkejut karena melihat Riana menangis. "Kamu kenapa?" tanya Faiz khawatir.

Riana memukul dada Faiz berulang-ulang dengan kesal. "Gue kesel sama lo! Kesel!" Riana terus memukuli dada Faiz dengan air mata yang keluar. Dia akan menangis ketika sedang kesal dan berusaha menahan amarah seperti tadi disaat dirinya diabaikan di ruang tamu.

"Kesal kenapa?" tanya Faiz yang membiarkan Riana memukuli dadanya.

"Gue nggak suka di kacangin! Lo sama Alifa tadi mesra banget, dan nggak ngepeduliin kehadiran gue di situ. Setiap gue mau ngomong, pasti di potong. Gue ngerasa kayak nggak di anggap kehadirannya di situ," ungkap Riana menggebu-gebu.

Hallo Gus!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang