Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***Di sudut lokasi syuting yang remang, Irish berjalan perlahan menuju ruangan Diego. Dari balik pintu kaca, ia melihat Diego yang tengah tenggelam dalam naskah, ekspresinya tenang, berkarisma, dan penuh fokus. Hatinya tergetar, namun ia mencoba menguatkan diri.
"Diego." Suara lembut Irish memanggil, membuat pria itu menoleh dan tersenyum tipis, matanya berbinar melihat kehadirannya.
Diego bangkit, mendekati Irish dengan langkah penuh keyakinan, menyentuh bahunya lembut.
"Saya tahu kamu marah cuma sesaat," kata Diego, nadanya mencoba meredam kekhawatiran yang terlihat di wajah Irish.
Namun, Irish menunduk, menggenggam jemarinya sendiri dengan gelisah. "Aku mau putus," katanya perlahan, meski hatinya menolak kata-kata itu.
Diego terdiam sejenak, terpukul oleh kejujuran Irish yang bagai belati menusuknya. Tatapannya berubah serius, ia mencari makna di balik air mata yang mulai mengalir di pipi Irish.
"Kita salah, Diego. Aku ga seharusnya ngambil suami orang." Suaranya bergetar, penuh dengan konflik batin. Namun, Diego menghela napas, lalu mendekap tangan Irish lebih erat, tak ingin melepaskan.
"Bicara apa kamu? Saya akan sidang perceraian minggu depan," ucap Diego dengan keteguhan yang sulit digoyahkan.
Irish menatap Diego, terguncang. Air mata jatuh makin deras, menggambarkan perasaan campur aduk dalam dirinya. "Tolong, Diego... jangan cerai sama Mba Angel," pintanya dengan suara yang pecah, penuh rasa bersalah.
Diego menggeleng perlahan. "Saya ga mau putus, Irish." Dalam sekejap, ia menunduk, memberikan ciuman lembut yang menyampaikan hasrat dan cinta yang selama ini tersimpan di hatinya. Irish terjebak dalam momen yang menyakitkan namun penuh keinginan, sementara rasa bersalah merayap di hatinya.
Tanpa mereka sadari, Angel berdiri tak jauh, menyaksikan segalanya dengan mata yang penuh amarah dan kepedihan. Kepalan tangannya menunjukkan betapa terlukanya ia, melihat suaminya bersama wanita lain.
Tak mampu menahan rasa cemburunya, Angel berbalik dan pergi dengan langkah cepat, menyembunyikan kemarahan yang kini meluap di dadanya.
Sementara itu, Irish tersedu di pelukan Diego. "Aku... mau putus..." bisiknya, meski hatinya seakan menolak keinginan itu.
Diego mengusap punggungnya, menenangkan. "Tenang, sayang. Saya ga mau putus, saya akan urus ini semua."
Saat itu, Diego memanggil Jihan. Ia tahu Irish perlu waktu untuk menenangkan diri, dan percakapan mereka mungkin masih akan berlanjut panjang.
"Jihan, antar Irish dulu ke apartment. Saya harus selesaikan pemotretan ini. Setelah itu, kita bicara berdua."
Irish mengangguk pelan, menghapus air matanya sebelum beranjak bersama Jihan. Meski hatinya masih gamang, ia tahu keputusan Diego sudah bulat, dan kini hanya waktu yang bisa membuktikan langkah mereka ke depan.
"Kita mulai aja sesi foto, saya ga ada waktu banyak," kata Diego dengan nada tegas, menunjukkan profesionalismenya meskipun pikirannya masih dibayangi masalah pribadi.
Di studio pemotretan yang penuh dengan cahaya lampu sorot, Diego berdiri tegak, mengenakan setelan jas hitam dari brand ternama. Dengan karisma dan ketampanannya, Diego mampu memancarkan aura kuat yang menjadi daya tarik utama bagi setiap sesi foto. Di sekitar studio, para kru sibuk mengatur pencahayaan dan mempersiapkan pose yang diinginkan oleh fotografer.
Saat fotografer memberikan aba-aba, Diego berpose dengan ketenangan dan keanggunan yang memukau. Setiap pose dipilih dengan cermat, menonjolkan sisi maskulin sekaligus elegan yang menjadi citra brand tersebut. Kilatan lampu flash terus menyala, sementara Diego berpindah dari satu pose ke pose lain, seolah-olah tanpa kesulitan.
Namun, di balik senyumnya yang tampak natural di depan kamera, pikirannya kembali pada kejadian semalam—pertengkaran hebat dengan Angel.
Flashback...
Prang! Prang!
Barang-barang berjatuhan dan terlempar, menghantam dinding dan lantai. Angel melampiaskan kemarahannya, membanting segala yang ada di dekatnya.
"Harus kamu sama cewe itu, hah?!" bentak Angel dengan amarah menyala.
Diego hanya menatapnya tanpa ekspresi, tanpa iba sedikit pun. Amarah yang ia pendam selama ini seakan membuatnya kebal.
"Aku ngga main sama papa kamu! Nuduhnya kenapa bisa kayak gitu?!" teriak Angel, mencoba membela diri.
Diego hanya menghela napas panjang. Baginya, semua ini sudah terlalu melelahkan. Terlalu banyak kesempatan yang ia berikan, namun Angel terus saja mengkhianatinya.
"Aku ngga mau pisah! Tinggalin cewe itu!" isak Angel.
Diego tertawa kecil, namun tawanya penuh dengan kepahitan. "Cuma karena aku dekat sama Irish, kamu nuduh aku selingkuh? How dare you, Angel?" Suaranya terdengar rendah namun tegas.
"Aku bukan kamu, Angel." Lanjutnya.
Angel balas menatapnya, matanya penuh amarah dan air mata. "Aku selingkuh sama siapa? Papa kamu?" ucap Angel, mencoba menyerang balik.
Diego menggeleng dengan senyum getir. "Buktinya nanti akan saya serahkan ke pengadilan. Biar jelas semuanya."
Angel jatuh terduduk, menangis dengan isak yang penuh kepedihan. "Ngga! Aku ngga mau pisah! Aku sayang sama kamu!" teriaknya penuh harap.
Diego menatapnya dengan pandangan lelah. "Setiap ketahuan, selalu keluarin kata-kata itu. Gak ada yang lain?"
Angel hanya terisak, tidak bisa menjawab lagi.
"Aku juga punya perasaan, Angel. Aku ga bisa terus-terusan maafin kamu. Harusnya aku yang nanya, apa kurangnya aku? Kenapa kamu hancurin semua ini?" Diego berkata dengan suara serak, mencoba menahan emosi yang selama ini terpendam.
Diego menghela napas dalam-dalam, berusaha menghilangkan bayangan itu dari pikirannya. Kamera masih mengarah padanya, dan rumor tentang rumah tangganya serta isu perselingkuhan yang mencuat di media akhir-akhir ini membuat beban terasa lebih berat. Namun, Diego tahu ini adalah tanggung jawabnya. Ia tidak ingin menunjukkan keretakan yang terjadi dalam hidup pribadinya di depan publik.
Dengan satu tarikan napas panjang, Diego memaksakan senyum yang terlatih, menatap lensa kamera seolah masalah itu tak ada. Sekali lagi, ia menunjukkan sisi profesionalnya, menutupi perasaan sakit hati dan kekecewaan di balik tatapan tegas yang ia tampilkan untuk dunia.
Di setiap kilatan cahaya kamera, Diego berjuang menutupi rasa sakitnya. Baginya, pemotretan ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan pelarian singkat dari dunia yang membuat hatinya semakin hancur.
• • •
Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan. Aktor ternama Diego, yang dikenal sebagai wajah utama berbagai film box office, dikabarkan telah mengajukan gugatan cerai terhadap istrinya, Angel. Perceraian ini mencuat setelah rumor perselingkuhan yang melibatkan Angel dengan figur berpengaruh muncul ke permukaan. Sumber terdekat menyebutkan bahwa Diego, yang selama ini terlihat tenang dan profesional, tak lagi bisa menahan sakit hati akibat dugaan pengkhianatan tersebut.
Proses perceraian yang penuh drama ini diprediksi akan menjadi salah satu skandal terbesar tahun ini, mengingat keduanya kerap tampil harmonis di depan publik. Akankah perselingkuhan ini terungkap lebih jauh di pengadilan? Mari kita nantikan perkembangan kisahnya!
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Shattered Vows 21+ [Haruto]
Romance"Aku mau putus," katanya dengan suara pelan tapi tegas. Kata-kata itu menusuk, bahkan bagi Diego. Di balik cinta yang ia miliki untuk Irish, ada perasaan kompleks yang tak bisa ia jelaskan. "Kita salah, Diego. Termasuk aku... aku salah sudah mengamb...