18. The Cost of Ambition 🥵

36 6 6
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

Di sebuah studio foto, Irish tengah menjalani pemotretan. Fokusnya sepenuhnya pada kamera, hingga sekelebat melihat Diego masuk ke ruangan dengan senyum dan membawa seikat bunga di tangannya. Ia tidak bisa menahan senyum kecil, meskipun berusaha keras tetap profesional.

Diego duduk santai di salah satu sofa, menyilang kakinya, memperhatikan setiap gerakan Irish di depan kamera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diego duduk santai di salah satu sofa, menyilang kakinya, memperhatikan setiap gerakan Irish di depan kamera. Sesekali, matanya berbinar, seolah menikmati momen melihat wanita yang ia sukai menjalani pekerjaannya.

Tak lama kemudian, sang fotografer, Calvin, menurunkan kameranya dan berkata, "Oke, break dulu, Irish."

Irish menghela napas lega, lalu berlari kecil menghampiri Diego. "Kok kamu ke sini nggak bilang dulu?"

Diego berdiri dan dengan gerakan lembut menyerahkan buket bunga itu padanya. "You're doing great," ucapnya.

Irish tertawa kecil, menerima bunga tersebut dengan tangan yang sedikit gemetar karena terharu. "Thank you."

"Kamu ke sini sendiri?" tanya Irish, penasaran.

Diego mengangguk. "Iya, sendiri. Kamu nanti selesai foto ada acara lain?"

Irish menggeleng. "Engga kok, kenapa?"

"Saya mau ajakin kamu makan siang aja. Udah lewat jam makan siang sih, tapi mau kan?"

Irish tersenyum manis, melingkarkan lengannya di leher Diego dan mengangguk. "Mau banget. Aku juga belum makan."

Diego mendekatkan wajahnya, hendak mencium bibir Irish dengan lembut, namun terhenti saat Calvin tiba-tiba muncul dan berkata, "Maaf, ayo kita mulai lagi." Sesaat ia melirik Diego dengan cepat sebelum kembali ke kamera.

Irish tertawa kecil. "Oh iya, aku lanjut foto dulu ya," katanya, lalu merapikan kemeja Diego dengan lembut sebelum berjalan kembali ke set. Diego mengangguk dan duduk lagi, menunggu dengan sabar.

Sesi foto selesai, dan Irish melihat beberapa hasilnya di layar. "Gimana? Bagus ngga?" tanya Calvin dengan semangat.

Irish menatap foto-fotonya sambil tersenyum. "Bagus-bagus banget! Nanti kasih tahu ya, mana yang harus aku posting."

Calvin tersenyum, matanya seolah memancarkan rasa kagum. "Jadi, kamu beneran sama Diego?" tanyanya sambil sedikit ragu.

Irish hanya tersenyum malu-malu. "Aku ngga tahu sih... karena belum ada status juga sama Diego."

"Tapi kalian sedekat itu?" Calvin bertanya lagi, penasaran.

Irish menundukkan wajahnya dengan senyum tersipu. "Iya," jawabnya singkat.

"Aku duluan ya, bye Calvin." Irish pamit, meninggalkan studio dengan senyum yang masih terpancar di wajahnya.

Calvin hanya mengangguk, namun tatapannya tak lepas dari Irish hingga langkahnya menghilang. "Kalah gue sama calon duda," gumamnya dalam hati.

Shattered Vows 21+ [Haruto] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang