19. Tapahtuma 🔞

122 7 9
                                    

Jangan lupa vote, like dan komennya 🫶🏻
***

"Kenapa ngga gue bayar orang aja buat bikin Diego celaka, biar dia berbaring lama di rumah sakit? Kayak dulu," gumamnya sambil tersenyum licik, mengingat masa lalu yang kelam itu.

Dulu, Angel pernah melakukan sesuatu yang berbahaya demi menjaga karier dan ambisinya. Ia sengaja membuat Diego mengalami kecelakaan, yang membuat suaminya itu harus memakai kursi roda untuk beberapa waktu. Angel puas, karena dengan kondisi Diego yang tak berdaya, ia bebas bermain di belakang, bahkan berselingkuh dengan atasannya tanpa rasa bersalah. Dendam dan ambisinya yang kejam semakin terlihat di raut wajahnya, dan kali ini, ia siap melakukan apa saja agar Diego benar-benar kehilangan segalanya.

 Dendam dan ambisinya yang kejam semakin terlihat di raut wajahnya, dan kali ini, ia siap melakukan apa saja agar Diego benar-benar kehilangan segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Setelah makan, Diego menggeser tempat duduknya lebih dekat ke Irish. Ia tampak manja, melirik ke arah Irish yang asyik dengan ponselnya.

"Sama saya sibuk hapean aja," katanya sambil mengerucutkan bibir.

Irish tersenyum, lalu mengelus pipi Diego lembut. "Aku tuh lagi ada paid promote, makanya harus posting dulu, tahu."

Saat Irish memalingkan wajahnya kembali ke Diego, matanya menangkap bekas luka samar di lehernya. Ia mengernyit penasaran dan bertanya, "Ini apa?"

Diego mengangguk kecil, seolah mencoba mengingat sesuatu. "Oh, itu bekas luka dari kecelakaan dulu."

Irish terkejut, matanya melebar, lalu mendekat untuk melihat lebih jelas. "Kecelakaan? Kok aku nggak pernah dengar beritanya?"

Diego tersenyum tipis, seakan mencoba menghapus rasa canggung. "Udah lama banget, sebelum saya dikenal orang, sebelum nama saya banyak dibicarakan."

"Kecelakaan di mana?" Irish penasaran.

"Waktu itu lagi jalan pulang habis ngantar Angel ke bandara. Di perjalanan pulang, mobil saya kecelakaan," jelas Diego. "Untungnya pas saya sendirian. Coba kalau waktu itu Angel masih di mobil, mungkin saya bakal merasa lebih bersalah."

Diego menghela napas, mengenang masa-masa sulitnya. "Saya sampai harus pakai kursi roda selama hampir sebulan. Dan waktu itu, Angel ngga bisa balik karena ada kerjaan di luar negeri yang katanya ga bisa dibatalkan."

Mendengar cerita Diego, mata Irish mulai berkaca-kaca. Dengan lembut, ia mengelus bekas luka itu, membayangkan betapa sulitnya bagi Diego menjalani semuanya sendirian.

"Kalau aku yang jadi Angel, aku bakal batalin semua kerjaan dan langsung pulang buat ada di samping kamu. Aku pasti nggak tega ninggalin kamu dalam kondisi kayak gitu," bisik Irish, suaranya lirih dan penuh ketulusan.

Diego tersenyum, lalu mengecup lembut tangan Irish sebelum merangkulnya erat. "Aku tahu kok, kamu selalu ada buat aku. Waktu saya coba... waktu saya ada pikiran mau bunuh diri, kamu nangis sejadi-jadinya, nggak mau pulang," ucap Diego, mengingat momen kelam itu.

Shattered Vows 21+ [Haruto] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang