Keesokan paginya, Shinyu yang terbangun lebih dulu. Ia baru saja akan mendudukkan dirinya ketika ia sadar bahwa sesosok pemuda kurus tengah meringkuk membelakanginya. Kedua mata rubahnya sontak membelalak.
"Nggak.. Youngjae rambutnya nggak segelap ini.." gumamnya panik. "Anjir.. gue dimana???" pekiknya kemudian.
Dohoon yang merasa terusik memutar tubuhnya, menjadi berhadapan dengan Shinyu. Dan Shinyu pun menarik nafasnya lega.
"Ya ampun ternyata lo.. gue udah panik, gue pikir gue bangun-bangun di motel," Shinyu meringis. Dohoon hanya mengangguk, dan matanya kembali terpejam serta dengkuran halusnya sayup-sayup terdengar. "Dih dasar bocah.. masa tidur lagi. Woi! Nyaman ya nyenderin gue?"
Ponsel Dohoon tiba-tiba saja berbunyi karena alarm. Shinyu buru-buru menyambarnya dari atas nakas dan mematikannya.
"Kamis toh.. lo libur ngapain pasang alarm coba," Shinyu terkekeh sendiri. Ia menyingkirkan helaian poni Dohoon yang menutupi matanya.
Tak lama, ponsel Dohoon kembali berbunyi. Kali ini dikarenakan adanya panggilan masuk. Shinyu memiringkan kepalanya, bingung dengan nama yang tertera di layar. "Bambi siapa sih.. angkat aja kali ya? Angkat deh..."
Shinyu menggeser tombol hijau di layar yang sudah sedikit retak tersebut dan menempelkan benda pipih itu ke telinganya.
"Halo.. siapa ya?"
"Oh? Kak Shinyu? Dohoon-nya mana kak?"
"Gyuvin toh. Tadi gue mikir dong, Bambi siapa..."
"Dohoon mah gitu, suka ganti-ganti nama orang."
Gyuvin terdengar terkekeh di seberang sana.
"Gue sama Gunwook mau main kesana kak, soalnya Dohoon libur."
"Sama Gunwook banget? Dia belum nyerah? Dibilangin Dohoon nggak mau.. dia mah kalo mau belok juga milih-milih kali. Mantan lo bentukannya kayak preman gitu mana mau dia.." sewot Shinyu.
Gyuvin tertawa puas, membuat Shinyu harus menjauhkan ponsel Dohoon dari telinganya.
"Iya kak, nggak apalah namanya juga usaha. Kak Shinyu mau dibawain apa? Gue bawa Youngjae juga kok, kak.."
"Lo pikir gebetan gue barang?"
"Ah Kak Shinyu mah yang bener.. mau dibawain apa cepetan. Gue tau lo abis mabuk, pasti mager masakin kita-kita."
"Tau tuh! Mabuk sampe tolol! Anjing ya gue malu tau nggak sih diliatin orang-orang komplek!"
Sebuah suara yang biasa mengisi hari-hari Shinyu sekarang terdengar menggerutu, menyahuti Gyuvin. Ia pun menarik kedua sudut bibirnya ke atas.
"Jae? Masih marah sama gue?" tanyanya lembut, berusaha merayu.
"Diem atau gue nggak mau ketemu lo? Gyuvin matiin udah telponnya! Dohoon-nya aja masih tidur ngapain lo malah ngobrol sama dia!"
"Lah.. sialan. Tutup aja udah Vin, oh iya kita mau pasta ya. Kalian kesini jam berapa?" tanya Shinyu.
"Sekitaran jam makan siang deh kak. See you."
'Tut'
"Dih bocah sama aja pada nggak sopan.." cibir Shinyu.
"Eung.." sebuah erangan kecil lolos dari belah bibir Dohoon. "Kak..."
"Apa, bayi?" sahut Shinyu, sembari menatapnya sedikit gemas.
Dohoon sontak terduduk dan menatapnya dengan raut tak tertebak.
"Apa, hm?" Shinyu sengaja mendekatkan wajahnya. "Anak-anak pada mau kesini tuh."
"Siapa?"
"Calon lo. Calon gue. Buntutnya calon lo," kekeh Shinyu. "Gue mandi duluan ya? Mau keramas, kepala gue pusing."
"Iyalah kemaren lo minum sampe nggak sadar sama sekali. Berapa banyak?" gerutu Dohoon.
"Nggak inget sumpah. 4 botol apa? 5?"
"Sialan.." Dohoon lantas mendengus. "Pantes aja lo sampe ngira gue Youngjae."
"Eh? Makanya lo di kasur gue?" Shinyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Seketika, ia merasa canggung. "Gue nggak.. aduh.. kita.. nggak ngapa-ngapain 'kan? Did we kiss or..."
"Nggak!" sahut Dohoon cepat. "Gue langsung munggungin lo. Takut gue jadi homo kalo ciuman sama lo," ia mengernyitkan hidungnya. Namun.. tentu saja hatinya berkata lain.
"Oh? Berarti kalo yang deketin lo seganteng gue, lo mau?" Shinyu tersenyum jahil.
"In your dream, kak," Dohoon membuang pandangannya ke samping.
- - -
Segalanya terasa aneh bagi Gyuvin hari ini. Dimulai dari Gunwook yang sedikit ketus padanya selama di perjalanan, sampai dengan Dohoon yang sedikit mengacuhkannya selama makan siang.
Mereka berakhir memesan pasta. Sesekali, Shinyu dan Youngjae saling menyuapi.. dan bahkan melakukan spaghetti kiss yang tentu saja tidak kena. Dohoon lagi-lagi harus menelan liurnya dengan pahit.
Gyuvin melirik Dohoon yang tampak murung. Tepatnya.. hanya Gyuvin yang menyadari perubahan raut pemuda manis itu.
"Dohoon.." bisik Gyuvin. Dohoon menoleh, lega karena akhirnya Gyuvin mengajaknya berbicara. Ia benci bagaimana sedari tadi mereka saling menganggap tidak ada. "Main kayak gitu juga yuk?" Gyuvin menunjuk Shinyu dan Youngjae dengan dagunya.
"Eh eh nggak ada.. punya gue, sorry.." cengir Gunwook seraya merangkul Dohoon. "Sama gue aja mainnya ayo.. itu 'kan buat yang udah punya pasangan.."
"Nggak. Gue maunya sama Gyuvin," sahut Dohoon ketus.
Bingo!
"Nggak jadi deh Hoon.. gue takut kena. Sama Gunwook aja.." Gyuvin seketika merasa sungkan, Gunwook baru saja meliriknya sinis.
"Nanti aja kalo mau main gituan pake Pocky. Lebih aman kalo lo pada nggak mau kena. Lagian latah banget sih liat gue sama Youngjae, sange lo pada?" ujar Shinyu, seolah tanpa beban. Satu jitakan keras mendarat di kepalanya.
"Bisa nggak ngomong gitunya nggak usah pas lagi makan?" omel Youngjae. Shinyu meringis dibuatnya. Mereka pun kembali makan dengan tenang, tanpa bersuara.
- - -
"Gue aja yang cuci piring," ujar Gyuvin saat mereka semua telah usai menyantap makan siang. Piring kotor terlihat bertumpuk di karpet, dan ia merasa risih. Ia membawa tumpukan piring kotor itu ke dapur, membuat Dohoon diam-diam tersenyum lalu mengekorinya.
"Gue bantu," ujarnya pelan.
"Nah gitu dong jadi calon pacar harus pada berguna, jangan kayak Youngjae!" seru Shinyu. Ia hanya bercanda, tapi itu cukup untuk membuat Youngjae menyikut rusuknya keras.
Sementara di dapur, Gyuvin dan Dohoon mencuci piring bekas mereka tanpa banyak bicara. Dohoon yang mencuci, dan Gyuvin bertugas mengeringkan dengan lap.
Tangan mereka tidak sengaja bersentuhan saat Dohoon menyerahkan piring terakhir. Gyuvin lantas gugup dan buru-buru menarik tangannya.
"Vin, lo kenapa?"
"Nggak.. nggak apa.. biar gue kelarin. Lo kesana aja, nanti Gunwook kelamaan nunggu."
"Biarin, gue nggak peduli."
"Lo udah nggak mau sama Gunwook?"
"Emang dari awal gue nggak mau 'kan? Gue nggak bisa terus-terusan pura-pura ngerespon dia. Lo sama dia, gimana?"
Gyuvin menggigit bagian dalam pipinya. Untuk yang satu itu, ia juga tak punya jawaban.
.....tbc
—————

KAMU SEDANG MEMBACA
MR. PHOTOGRAPHER (Shindo / Nitdo, Nidjae ft Binhao, Gunvin)
Фанфик"Being on set is not the only thing I'm GOOD at." - bxb - semi-baku - twitter AU style - Top!Shinyu & Bot!Dohoon, Bot!Youngjae