"Youngjae.. kok belum tidur?"
Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari, tapi Youngjae masih belum beranjak dari ruang tamu Shinyu. Sementara Dohoon terlihat tergeletak begitu saja di karpet, kepalanya beralaskan bantal sofa.
Gyuvin pun mendudukkan dirinya di samping Youngjae yang tampak sedikit gelisah.
"Gue.. boleh minta saran?" tanya Youngjae. Pelan, nyaris berbisik. Gyuvin memiringkan kepalanya, jelas saja ia bingung.
"Saran? Aren't you the dating expert tho?"
"Bukan saran sih. Lebih kayak... gue harus lanjut apa nggak ya. Gue jadi nggak yakin sama Kak Shinyu.."
"LOH KOK GITU???" Gyuvin setengah memekik, dan Youngjae buru-buru membekap mulutnya. Mereka menoleh, mendapati Dohoon yang masih terlihat pulas dan lantas menarik nafas lega.
"Baru sehari langsung ngajak cuddle. Seminggu apa? Dua minggu? Minta jatah? Gue berasa semurah itu dibikin Kak Shinyu.." cicit Youngjae.
"Nggak Jae.. ya ampun nggak gitu. Wajar kok namanya pedekate peluk-pelukan, cium-ciuman. Tapi ya kalo dia emang minta lebih jangan lo kasih," Gyuvin meremat sebelah tangan Youngjae.
"Gue takut kayak lo.."
"Gue emang baru kenal sama Kak Shinyu, tapi gue tau kok dia nggak bejat kayak laki gue. Hahah.." Gyuvin tertawa miris.
"Lo kenapa nggak sama Dohoon aja sih Vin? Kayaknya anaknya baik deh, daripada laki lo yang mepet," cibir Youngjae.
"Heh, jangan gila. Budek ya dibilangin dia lurus.."
"Nggak ya, nggak percaya gue."
"Emang kenapa sih? Lagian kalo misal belok juga anaknya, dia nggak tipe gue banget. Badannya aja lebih kecil dari gue, I'm a fan of teddy bears," Gyuvin mencebikkan bibirnya, pertanda kesal. "Lo sana gih tidur.. udah ditungguin juga sama Kak Shinyu."
"Kok lo ngusir?" dengus Youngjae. "Mau berduaan sama Dohoon ya? Oh.. apa sama si anjing yang enak-enakan di sofa udah kayak raja itu? Gila nggak tau diri banget.. masa Dohoon di karpet padahal ini tempat dia.."
Youngjae menunjuk ke arah Gunwook dengan dagunya. Dua botol soju yang sudah kosong tampak tergeletak begitu saja di dekat kakinya.
- - -
Youngjae melangkah ke kamar yang biasanya ditempati Shinyu dan Dohoon dengan hati-hati. Ia membaringkan dirinya di kasur milik Dohoon, hanya diam memperhatikan Shinyu yang tampak nyenyak tak terusik.
Sementara di luar sana, Gunwook yang sedari tadi ternyata masih terjaga kini mendekat pada Gyuvin dan memeluknya dari belakang. Menumpukan dagunya pada bahu pemuda yang lebih kecil.
"Vin.. kangen.." gumam Gunwook.
"Apa sih?" ketus Gyuvin. "Tuh ada Dohoon."
"Dohoon-nya nggak mau sama gue," ujar Gunwook setengah merajuk.
"Ya terus lo pikir gue mau?"
"Loh.. kan lo tempat gue pulang?"
'Jangan baper. Jangan baper. Gyuvin jangan murah...'
Gyuvin berkali-kali merapalkan doa di dalam hatinya. Ia pun hanya terdiam saat Gunwook mengecup cuping telinganya.
"Have sex with me? Di kamar mandi.. yuk?"
"Woi!!" Dohoon seketika bangkit berdiri dan menarik kerah piyama Gunwook, menjauhkannya dari Gyuvin. "Lo gila ya? Punya sopan nggak lagi bertamu di tempat orang sempet-sempetnya mikir kayak gitu?"
"Apaan sih lo.." ringis Gunwook.
"Lo jahat, Nuk. Youngjae bener ternyata. Lo emang nggak lebih dari bajingan yang cuma manfaatin Gyuvin..."
"Jaga mulut lo! Bukti dari mana gue manfaatin Gyuvin doang? Lo kenal sama gue baru sebulan ya, kenal sama Gyuvin juga kemaren. Lo pikir lo siapa? Mau gue hajar lo hah?" bentak Gunwook. Ia bahkan balas menarik kerah piyama Dohoon, dan pemuda itu tidak terlihat takut sedikit pun.
"Hajar aja kalo lo berani," Dohoon menyunggingkan senyum miring. Gunwook mengepalkan sebelah tangannya yang bebas.
"Hoon maaf ya, Gunwook mabuk.. dia habis minum lagi.." cicit Gyuvin. Ia membawa Gunwook menjauh dari Dohoon, menuntunnya ke sofa untuk kembali berbaring.
"You can have him, Vin. Gue benci cowok kasar kayak Gunwook. Makin jelek aja dia di mata gue," ujar Dohoon pelan.
"Hoon.. lo dari tadi bangun ya?" tanya Gyuvin, mengalihkan topik pembicaraan yang tidak begitu ia sukai itu.
"Iya gue belum tidur.. cuma nyoba tidur. Kepala gue sakit. Udah Vin nggak apa, nggak usah bantuin gue sama Gunwook. Gue udah nggak mau."
"Maaf ya Hoon.. dia emang gitu."
"Dia abusive juga dulu sama lo?"
Gyuvin terdiam. Ia melirik Gunwook yang telah kembali memejamkan matanya.
"Nggak kok.. karna gue selalu nurutin dia," ditatapnya Dohoon dengan sendu. "Tapi Gunwook tuh baik. Baik banget.. waktu dia sober. Percaya sama gue. Gue tau kok lo bisa ngerasain sendiri."
- - -
Keesokan paginya, Youngjae terbangun dalam pelukan Shinyu.
Tidak, itu tidak se-menakutkan kedengarannya.
Youngjae mendongak dan mengerjapkan matanya. Ia nyaris saja berteriak jika Shinyu tidak membekap mulutnya dengan tangan.
"Gue nggak ngapa-ngapain lo kok," ujar Shinyu sembari menyunggingkan senyumnya. Youngjae mengerjapkan matanya berkali-kali. Itu terlihat lucu di mata Shinyu, dan lelaki jangkung itu mendaratkan kecupan pada dahi Youngjae.
Youngjae mengulum senyumnya, malu. Ia menenggelamkan kepalanya pada dada Shinyu.
"Kenapa lo takut gitu sama gue? Takut gue apa-apain?" kekeh Shinyu.
Youngjae buru-buru menggeleng.
"Nggak kak.. aku cuma kaget. Kata Gyuvin, Kak Shinyu cowok baik-baik."
Shinyu pun mengusap pucuk kepala Youngjae dengan sayang.
"Gue nggak bisa bilang gue sebaik itu juga.. tapi gue hormatin lo kok. Kalo lo khawatir tentang.. itu.. tenang. Gue nggak akan nyentuh anak orang sembarangan sebelum gue resmiin."
"Iya kak.. maaf ya," cicit Youngjae.
"Manis banget sih lo kalo malu-malu gini," Shinyu menyentil ujung hidung Youngjae yang mungil. "Hari ini mau kemana?"
"Kemana ya? Nggak kemana-mana deh kak aku capek..." Youngjae mencebikkan bibirnya.
"Aduh gemes banget calon pacar gue.. jadi pengen cium," Shinyu memainkan bibir bawah Youngjae dengan jarinya. Youngjae yang mulai merasa nyaman pun memajukan wajahnya, mengikis jarak. Sementara Shinyu tiba-tiba saja mundur.
"Nggak, jangan. Nanti gue nggak bisa berhenti," ucapnya, memberi peringatan.
"Aku mau kok.." lirih Youngjae. Bahkan kedua matanya kini setengah terpejam.
"Nggak, kecepetan. Nanti lo nyesel. Lo belum sekenal itu sama gue. Nanti ya.. kalo lo udah yakin. Yuk sekarang mandi?" Shinyu sontak mendudukkan dirinya di kasur, membuat Youngjae mendesah kecewa. Namun detik berikutnya, ia membelalakkan matanya dan melempari wajah Shinyu dengan bantal.
"Buaya lo emang ya! Cium nggak mau tapi ngajak mandi bareng!!" protesnya.
"Loh? Yang bilang mandi bareng siapa?" Shinyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, masih bingung dengan Youngjae yang tiba-tiba saja mengamuk.
"O-oh.. kirain.." kini Youngjae meringis, menahan malu.
"Itu lo aja yang pikirannya kotor! Sana mandi duluan!!"
.....tbc
—————
A/N : Selamat menikmati Nitdo yang akan slowburn dan kalian alan tau kenapa ini ditaro di nitdo 👀
Also... I dropped a tiny hint about Gunvin.

KAMU SEDANG MEMBACA
MR. PHOTOGRAPHER (Shindo / Nitdo, Nidjae ft Binhao, Gunvin)
Fanfiction"Being on set is not the only thing I'm GOOD at." - bxb - semi-baku - twitter AU style - Top!Shinyu & Bot!Dohoon, Bot!Youngjae