Terungkap

15 2 0
                                    

"Mas, gue mau ngomong penting." Nada bicara Khalisa berubah menjadi dingin.

"Mau ngomong apa Lis?" Raka mendekat.

"Apa sih yang sebenarnya lu rencanain mas? Gue boleh ikut dalam hal itu? Ya, siapa tau gue bisa bantu gitu."

Suasana menjadi menegangkan. Raka menunduk ga berani menatap raut wajahnya adiknya yang terlihat dingin ga seperti biasanya.

Entah apa yang sedang ia sembunyikan yang jelas sudah membuat Khalisa marah besar.

"Lu ngomong apa sih? Rencana apa?"

"Rencana lu buat nyingkirin kak Gilang. Padahal kak Gilang ga pernah ngusik hidup lu kok bisa ya setega itu."

"LISA!"

"Mau marahin gue? UPS! Jangan - jangan yang bikin mamah papah marah ke gue dan jadiin gue anak penuh tekanan itu karena lu ya? Kok bisa begini sih alur ceritanya. Ga ketebak awww... Yang kelihatan melindungi ternyata musuh dalam selimut."

"Terserah lu mau mikir gimana. Gue cuma punya misi buat nyingkirin Gilang dalam hidup gue karena dia yang udah bikin Laras ga mau balikan sama gue!"

"Kok bisa jadi bahas kak Laras sih?"

"Gini ceritanya..."

POV RAKA

"Maafin aku ka, aku ga bisa balikan sama kamu."

"Ya tapi karena apa? Aku udah mutusin Dinda. Aku juga udah jelasin semua ke kamu kalau aku ga ada perasaan apapun ke dia Itu semua karena aku kasihan aja ga lebih."

"Aku udah tau tapi ini beda. Aku suka sama orang lain."

"Siapa orangnya?"

"Gilang.. aku suka sama dia belum lama ini aku nembak dia tapi.. dia nolak aku dengan alasan dia udah suka sama orang lain. Ibaratnya cinta kita bertepuk sebelah tangan. Aku mundur dan ga mau pacaran lagi. Mau nyembuhin luka aku juga."

"Kenapa harus suka sama Gilang ras? Emangnya cowok di sekolah ini cuma dia doang. Ga habis pikir aku, Khalisa suka sama Gilang kamu juga suka sama Gilang semua suka sama Gilang. Apa dia terlalu sempurna di mata kalian?!"

Gue yang udah kalap punya rencana buat musnahin dia dari muka bumi ini.

***

"Gilang udah berubah, gue yang sengaja ngatur semua ini. Gue campur minuman Gilang pas lagi ada tugas sama lu di ruang OSIS dengan obat perangsang seksual yang bikin dia ga bisa menahan hasratnya. Itu yang bakal bikin mancing amarahnya Bagas ke sahabatnya sendiri. Bikin nama Gilang jadi jelek di kalangan para guru maupun para murid. Gue mau bikin dia jadi makhluk paling buruk dan ga ada gunanya lagi."

Plakkkk!! Plakkk!!!

2 tamparan melesat di pipi kanan dan kiri Raka oleh Khalisa.

"BANGSAT LO YA!!! Demi kepuasan Lo iri dengki di hati Lo di tolak sama cewek yang udah campur jijik lihat tingkah Lo! Sekali bangsat ya tetep bangsat!"

"Khalisa!!! Kamu tuh ya ga sopan ngatain mas kamu begitu. Jaga mulut kamu!"

"Justru mamah yang harus jaga sifatnya RAKA! Dia udah bikin nyawa anak orang hampir melayang demi diri sendiri yang di tolak sama cewek! Gila sumpah gilaaaa!!!"

"Yang tadi kalian bicarakan papah udah denger semuanya. Mamah nanti Papah ceritain ya, sekarang papah mau kasih pelajaran berharga buat anak lelaki Papah yang hebat! Ikut sekarang!" Papah mendengar semuanya dari awal.

"Pah... Ampun pah.. ampunnn..." Raka memohon pada papahnya untuk tidak menghukumnya.

Khalisa dan mamah menyaksikan sendiri papah menyeret paksa Raka untuk keluar entah apa yang ingin dilakukannya. Mereka berdua anak perempuan dan ibunya saling menguatkan dengan berpelukan.



Strict Parents Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang