Rony memijat pelipisnya yang berdenyut karena terlalu banyak memikirkan pekerjaannya. Sudah beberapa hari ini, Rony begadang karena menyelesaikan pekerjaannya.
"Ngopi dulu biar agak relaks."
Rony beralih menatap ke jalan yang di lewatinya. Dan ia baru sada jika jalanan ini tidak jauh dari coffee shop tempat Salma bekerja. Rony pun semakin mempercepat lajunya menuju coffee shop tersebut.
"Ada alasan buat ketemu sama Salma," kata Rony tidak sadar.
Tak berapa lama, mobil Rony telah sampai di depan coffe shop tersebut. Ia pun keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam coffee shop, mencari keberadaan Salma. Namun sayangnya, ia tidak menemukan Salma di kasir.
"Halo selamat sore. Mau pesan apa?"
"Lo temannya Salma, kan? Salma mana?" tanya Rony balik.
Novia baru menyadari jika lelaki yang berhadapan dengannya ini adalah Rony, suami palsu Salma. Ia pun memasang wajah datarnya, karena memang ia tidak menyukai Rony.
"Udah ganti shift," ketus Novia. "Mau pesan apa?"
"Americano satu," jawab Rony sekenanya.
"Ice atau hot?"
"Hot"
"Dine in atau take away?" tanya Novia.
Tidak ada jawaban, Rony sibuk berfikir.
"Halo, dine in atau take away?" tanya Novia lagi.
"Salma udah pulang atau masih disini?"
Novia mengernyitkan keningnya. "Urusannya apa sama lo?"
"Pengen tahu," asal Rony.
"Masih disini. Di ruang ganti," jawab Novia. "Cepetan jawab, mau dine in apa take away? Di belakang lo udah antri."
"Dine in," jawab Rony akhirnya.
"Baik. Totalnya enam puluh delapan ribu," kata Novia sembari menyerahkan struk pembayaran kepada Rony.
Rony mengeluarkan selembar uang seratus ribuan dan memberikannya kepada Novia.
"Sisanya tip buat lo," kata Rony.
"Terimakasih. Silahkan tunggu pesannya."
Rony beralih menatap ke samping, ke arah ruangan karyawan. Salma tak kunjung keluar dari ruangan tersebut.
"Silahkan duduk dan tunggu pesanannya," ulang Novia lagi.
"Salma kenapa belum keluar-keluar?" tanya Rony.
Novia menghela nafas panjangnya, butuh kesabaran ekstra untuk menghadapi Rony. "Lo kesini mau mesan kopi atau ketemu sama Salma? Kalo mau ketemu sama Salma, kan bisa di rumah."
Rony tersadar, ia sudah melewati batasnya. Tanpa berkata apapun, Rony pergi dari hadapan Novia dan duduk di kursi kosong. Pandangannya masih lurus menatap ke arah ruangan karyawan, menunggu Salma keluar dari sana.
***
Vito bersandar di dinding dan menunggu Salma keluar dari ruang ganti. Ia ingin mengucapkan selamat sekaligus ada yang ingin ia katakan kepada wanita itu. sesuatu hal yang ia sembunyikan selama ini dan itu yang membuat ia akhirnya kehilangan Salma.
"Sal, gue mau bicara," kata Vito.
Salma yang baru keluar dari ruang ganti, terkejut dengan kehadiran Vito itu. "Bicara apa, mas?"
"Soal..."
"Soal pekerjaan gue, ya?" potong Salma langsung. "Gue bakal fokus kerja lagi, kok. Masalah gue kemaren udah selesai. Jadi pecat gue, ya. Please."

KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Bayangan
RomanceSalma yang sedang kebingungan membayar hutangnya tidak sengaja bertemu dengan Bella yang sedang mencari wanita untuk menikah secara kontrak dengan Rony, kekasihnya. Bukan tanpa alasan ia melakukan itu. Melinda, Ibu Rony melarang keras hubungan kedua...