Chapter 15

4.4K 575 95
                                    

🤍 H A P P Y    R E A D I N G 🤍

***

Salma memerhatikan Nabila yang tidur dengan lelap di sampingnya. Lalu ia menatap layar ponsel yang menampilkan kontak Bella. Salma tidak bisa terus menerus seperti ini. Terjebak di hubungan yang tidak pernah ia pikir sebelumnya.

Dengan memberanikan diri, Salma mulai menulis pesan singkat untuk Bella.

Bella

Ada yang pengen gue omongin sama lo.

Kapan kita bisa ketemu?

• Soal apa?

• Kalo nggak penting, gue gamau.

• Sibuk

Soal Rony

Bentar aja

• Jam 10 pagi di cafe biasa.

Ok

Tanpa berpikir panjang lagi, Salma segera bangkit dan bergegas mandi. Ia tidak ingin segera menyelesaikan semua drama ini dan kembali menjalani kehidupannya seperti semula.

Tidak butuh waktu lama untuk Salma bersiap. Kini, ia sudah selesai dengan pakain casualnya. Menambahkan lipstik di bibirnya dan menenteng tasnya, ia siap untuk bertemu dengan Bella.

Di ruang tamu, Salma berpapasan dengan Rony yang sepertinya baru kembali dari luar. Salma ingin mengabaikan lelaki itu, tapi suaranya menginterupsi Salma untuk berhenti.

"Mau kemana?" tanya Rony. "Ini kan libur."

"Bukan urusan lo," kata Salma cuek.

"Nabila?"

"Masih tidur. Soal sarapan, kalian bisa pesan online atau sarapan diluar. Gue nggak sempat masak," kata Salma tanpa menatap Rony sedikitpun.

"Urusan apa yang bikin lo jadi kayak gini?" tanya Rony penasaran.

Salma hanya menghendikkan bahunya acuh dan kembali melangkahkan kakinya tanpa memedulikan Rony lagi. Rony menghela nafas panjangnya. Lagi-lagi, rencananya gagal. Kehadiran Nabila tidak membuahkan hasil apapun untuk hubungannya dan Salma.

"Salma kemana, kak?" tanya Nabila yang baru saja bangun. Ia masih memakai pakaian tidurnya.

Rony menghendikkan bahunya. "Nggak tahu."

"Nggak pamit sama lo?" tanya Nabila lagi.

Rony hanya diam saja dan menatap Nabila dalam. Tiba-tiba saja ia memiliki ide lain. Ide yang bisa membuat ia berduaan dengan Salma.

"Lo bisa bantuin gue, kan?" tanya Rony penuh harap.

"Bantuin apa?" tanya Nabila lagi.

"Bantuin gue buat bisa ngobrol sama Salma. Soalnya sekarang susah banget buat sekedar ngobrol sama dia."

Nabila menyipitkan matanya. "Beneran berantem?"

"Nggak."

"Terus?"

"Kepo!" ketus Rony. "Tapi lo mau bantuin gue, kan?"

Pernikahan Bayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang