"Anak gue!"
Salma, Rony dan Bella sama-sama mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Ketiganya terkejut saat menyadari siapa yang mengatakan itu.
"Mas Vito?"
Vito mendekati Salma dan berdiri di sampingnya. "Anak yang ada di kandungan Salma itu anak gue."
Rony menatap Vito dan Salma bergantian. Ia merasa tenaganya luruh seketika mendengar ucapan Vito itu. Rony lebih tidak menyangka jika Salma bisa melakukan hal tersebut di saat ia masih berstatus istri. Ya, walaupun hubungan mereka hanya nikah kontrak saja.
"Lo yang punya cafe itu, 'kan?" tanya Bella.
Vito menganggukkan kepalanya. "Iya. Gue sama Salma udah lama ngejalin hubungan. Kita juga bakal nikah kalo nikah kontrak itu udah selesai."
Salma hanya diam saja, lebih tepatnya tidak tahu harus bersikap seperti apa. Semuanya terlalu tiba-tiba untuknya. Kehadiran Bella dan Rony di hadapannya, dan sekarang Vito yang mengaku jika janin yang ada di kandungannya adalah anaknya.
"See, kamu harus tahu kalo Salma bukan cewek baik-baik. Bisa-bisanya dia punya anak sama orang lain di saat dia masih jadi istri kamu. Tapi nggak papa, sih. 'Kan nikahnya juga kontrak," kata Bella memanas-manasi.
Tanpa mengatakan apapun lagi, Rony memutuskan untuk pergi dari tempat ini. Ia tidak sanggup berada disana lagi dan menyaksikan semuanya. Ntah mengapa, ia juga merasa sakit hati saat mengetahui hal itu. Benarkah jika ia sebenarnya sudah mulai menyukai Salma?
Bella tersenyum puas dan menyusul Rony. Kini ia hanya perlu memikirkan cara untuk menunjukkan kehamilannya kepada Rony. Lalu keduanya menikah dan hidup bahagia.
"Ron, tunggu!" Bella menghadang langkah Rony. "Kita perlu selesaikan masalah kita. Aku benar-benar minta kalo selama ini aku udah egois. Aku selalu mentingin diri aku sendiri. Aku minta maaf, Ron."
"Udah di maafin dan kita clear. Jangan ganggu gue lagi, Bel," kata Rony tegas. Apapun alasannya ia tidak akan mau kembali bersama Bella lagi.
"A...aku... aku bakal berhenti jadi model. Aku bakal ninggalin semuanya biar bisa balik kayak dulu lagi sama kamu. Aku lebih milih kamu daripada kerjaan aku, Ron. Kerjaan model aku, cita-cita aku dari dulu."
Rony menghela nafasnya. "Apapun yang kamu lakuin nggak bakal bisa ngerubah apapun, Bel. Terserah kalo kamu mau berhenti jadi model atau tetap lanjutin karir kamu. Kita udah selesai!"
Rony kembali melanjutkan langkahnya. Perasaan campur aduk, marah, kesal, murka, semuanya bercampur menjadi satu. Ia juga tidak tahu mengapa responnya harus berlebihan seperti ini.
Bella mengepalkan tangannya dan tersenyum jahat. Ia tidak akan berhenti sampai disini. Rony harus tetap kembali kepadanya, apapun caranya.
Sementara itu, Vito membantu Salma untuk duduk di kursi tunggu. Salma hanya diam saja sedari tadi, melamun dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Hal itu membuat Vito khawatir.
"Sal," panggil Vito.
Tidak ada pergerakan apapun dari Salma. Ia hanya diam saja dan menatap lurus ke depan tanpa berkedip sedikitpun.
"Hey, Sal..." Vito mengayunkan tangannya di depan wajah Salma.
Salma tersadar dan menatap Vito tanpa ekspresi apapun. Kehamilannya sudah terbongkar, namun sayangnya Rony menganggap jika anak ini adalah anak Vito. Semuanya semakin berbelit dan tidak menemukan titik terang.
"Mas Vito kenapa ada disini?" tanya Salma. "Trus kenapa ngaku kalo anak ini..."
"Aku memang ngikutin kamu tadi. Aku khawatir sama kamu, Sal. Akhir-akhir ini kamu aneh banget. Lebih sering ngelamun dan nggak punya semangat. Aku juga nggak sengaja dengar omongan kamu sama Novia," kata Vito menjelaskan. "Ini anak Rony, 'kan? Karena kesalahan yang dia lakukan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/369141717-288-k237823.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Bayangan
RomanceSalma yang sedang kebingungan membayar hutangnya tidak sengaja bertemu dengan Bella yang sedang mencari wanita untuk menikah secara kontrak dengan Rony, kekasihnya. Bukan tanpa alasan ia melakukan itu. Melinda, Ibu Rony melarang keras hubungan kedua...