Chapter 10

3.7K 603 61
                                    

"Kamu mau ngomong apa?"

Bella menyambut kedatangan Rony di mobilnya dengan mengecup pipinya. Ia juga merangkul lengan Rony dengan mesra.

"Kita liburan ke Bali, yuk. Udah lama banget kita nggak liburan," kata Bella memulai apa yang sebenarnya ingin ia katakan, yaitu izin Rony agar ia bisa pergi ke Bali.

"Aku nggak bisa, sayang. Kerjaan aku akhir-akhir lagi ribet banget," tolak Rony halus.

"Makanya kamu perlu healing biar nggak gila mikirin kerjaan terus," kata Bella. "Cuma dua minggu kok di Balinya."

"Apalagi dua minggu, aku nggak bakal bisa ninggalin kerjaan aku selama itu. Trus aku harus ngomong apa sama Mama?"

Bella menghela nafas panjangnya dan mengusap lengan Rony. Rencana awalnya berhasil, ia memang tidak ingin Rony ikut ke Bali, ia hanya berbasa-basi saja.

"Kalo aku ke Bali karena ada kerjaan gimana?" tanya Bella hati-hati.

Rony mengernyitkan keningnya. Bella buru-buru melanjutkan ucapannya.

"Sebenarnya ada tawaran kerjaan dari Andi di Bali. Tadinya aku mau ngajak kamu, biar kamu bisa mantau aku. Tapi kamu 'kan nggak bisa. Jadi aku pergi sendiri aja. Boleh, ya?" pinta Bella penuh harap. .

"Kerjaan apa? Kenapa harus di Bali?" tanya Rony.

"Endorse brand terkenal."

"Brand apa?"

"Bikini."

Rony langsung melepaskan rangkulan Bella di tangannya. Ia menatap Bella dengan tajam, tidak setuju dengan apa yang Bella katakan itu.

"Bikini?"

Bella menganggukkan kepalanya. "Iya."

"Trus kamu mau?"

"Ini project besar. Masa aku nolak?"

Rony menggeleng kepalanya. "Aku nggak setuju. Apa kata keluarga besar aku nanti kalo lihat foto kamu di majalah atau dimanapun cuma pakai bikini."

"Trus masalahnya sama keluarga besar kamu apa? Mereka mikirnya kita udah putus dan kamu udah nikah. Jadi mau gimanapun kerjaan aku nggak bakal ngaruh sama kamu dan keluarga besar kamu," kata Bella dengan sedikit berapi-api.

Rony kehilangan kata-katanya mendengar ucapan Bella itu. Ia seperti menyaring ucapan Bella. "Jadi ini alasan kamu nyuruh aku nikah sama orang lain? Biar kamu bebas ngelakuin apapun yang kamu mau tanpa mikirin aku dan keluarga besar aku?"

"Bukan gitu sayang..." Bella mengusap lengan Rony. Ia tahu jika Rony sedang emosi sekarang. Dan ia tidak boleh membalasnya dengan emosi juga.

"Apapun alasannya aku tetap nggak setuju kalo kamu ambil project itu. Siapa yang bakal jagain kamu disana," kata Rony.

"Satria," kata Bella cepat. "Dia jadi asistennya Andi di project ini. Jadi dia pasti jagain aku disana. Lagian aku juga bisa jaga diri aku sendiri. Kamu nggak usah khawatir."

Bella mengusap pipi Rony, tetapi Rony langsung menepisnya.

"Apapun alasannya, aku tetap nggak izinin kamu ngambil project ini. Sekarang terserah kamu, mau dengerin omongan atau atau tetap ke Bali tapi aku bakal marah besar sama kamu!"

Rony pun keluar dari mobil Bella itu dan masuk ke dalam rumahnya. Bella mencengkram kemudi mobil dengan erat untuk melampiaskan kekesalannya.

"Di izinin atau nggak, gue bakal tetap di Bali. Rony nggak bakal tau kalo project ini penting buat karir gue. Lagian, dia nggak pernah bisa marah sama gue. Dia udah terlanjur cinta nggak bakal bisa lepasin gue."

Pernikahan Bayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang