#7

41 32 17
                                    

Halo semuanya apa kabar?

Sehat semua kan kalian?

Maaf ya kemarin nggak update aku sakit soalnya 

Buat kalian jaga-jaga kesehatan baik-baik 

Sehat itu mahal!!!

Okey?!!!

Btw ada yang nunggu update cerita Langit yang Tak Kembali nggak?

Nih aku update, semoga bisa ngobatin ke kepoan kalian

Langsung aja ya

.
.
.


Pagi ini matahari bersembunyi dibalik awan hitam, sinarnya tak mampu menerobos masuk menyapa penduduk bumi. Hanya awan hitam yang menyapa pagi ini, rasanya berat untuk sekedar turun dari tempat tidur. Seperti halnya Dinda yang kini masih bergulung dibalik selimut tebalnya. Rasa malas merajai dirinya.

"Woi Din, bangun dong. Jam segini kok masih tidur sih," teriak Risa sambil membuka selimut. 

"Lima menit lagi," gumamnya 

"Lima menit apanya! Dari tadi aku tunggu nggak bangun-bangun. Ayok bangun ah," kesal mengambil selimut itu.

Dinda kembali menarik selimut yang berada ditangan Risa. "Iya lima menit lagi, balikin nggak selimutnya."

Aksi tarik menarik selimut itupun terjadi, kamar yang hening mendadak riuh seketika. Hingga akhirnya Dinda mengalah, menuju kamar mandi.

Semalam setelah pulang dari panti asuhan, Dinda ikut menginap di apartemen milik Risa. Alasannya karena ingin menemani Risa, namun nyatanya malah langsung tertidur pulas setelah pulang. Mungkin karena kelelahan, pikir Risa.

Sedangkan Risa langsung menuju dapur menyiapkan sarapan pagi ini. Segelas susu hangat dan sepotong roti selai coklat yang biasa ia siapkan, kini harus membuatnya dua. Satu untuknya, satu untuk Dinda.

Citt...

Bunyi kursi yang ditarik oleh Dinda membuat Risa menolehkan kepalanya sejenak. Melihat Dinda yang sudah duduk manis dikursi menikmati segelas susu hangat buatannya, membuat Risa menggelengkan kepalanya.

"Sha hakin mahu behangkat kuhiyah?" tanya Dinda dengan mulut yang masih penuh terisi roti.

"Iya dong, kan hari ini rapat terakhir buat event yang diselenggarakan Minggu depan. Masa aku yang mimpin nggak dateng," jawab Risa.

"Yaudah yuk," ajak Dinda.

Risa melotot, pasalnya baru saja roti masuk ke dalam mulutnya. "Bhental behom habis."

🍒🍒🍒

Hari ini jadwal kegiatan kuliah Risa lumayan padat. Sedikit membuat lelah, namun tak menyurutkan langkah. Dirinya tetap semangat, meski sedari pagi sampe sore ini langit masih diselimuti kabut awan hitam itu.

Kali ini perpustakaan menjadi tempat pilihannya duduk, membaca novel yang sudah lama menjadi hobinya itu. Sambil menunggu Dinda yang masih di toilet. Mereka bertemu di persimpangan menuju perpustakaan tadi. Janjian untuk bertemu di perpustakaan, membahas tentang pameran seni yang akan diselenggarakan weekend nanti.

 Janjian untuk bertemu di perpustakaan, membahas tentang pameran seni yang akan diselenggarakan weekend nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit yang Tak Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang