27.Final

73 19 2
                                    





   <Author POV>




Malam itu, Haruko tertidur lelap dengan sangat nyenyak setelah menghabiskan persediaan Dorayaki yang dia simpan di kulkas. Setelah mangan dia ngacir ke kamar untuk turu ayu dan memulai hari esok.





.




.




.




.





Dalam mimpinya, Haruko berada di sebuah ruangan besar, gelap, dingin, dan sunyi. Haruko mengerutkan kening, bingung. Saat dia sedang memandang sekitar terdengar suara langkah seseorang yang berjalan ke arahnya dengan di selimuti kegelapan. Haruko memandangi sosok itu menelisik kira-kira siapa dia. Lambat-laun dia mulai berjalan semakin dekat dan wujudnya mulai terlihat karena tersorot sebuah cahaya, cahaya dari mana? yntkts.

Ketika sosok itu tersinari cahaya, Haruko bisa melihat wujudnya jelas, seorang wanita dengan rambut panjang putih yang menjuntai hingga menyentuh tanah. Kulit wanita itu pucat seperti mayad, dan matanya... mata itu membuat Haruko merasa sangat kecil dan terperangkap dalam tatapan tajamnya.

Wanita itu adalah Kaguya Otsutsuki.

Haruko menatap sosok itu dengan mata membelalak. "Kyaaaa!! kunti bogel!!" seru Haruko terkejoed. Sedetik kemudian dia berusaha untuk kembali tenang.

Haruko mengusap dadanya karena kaget dengan kehadiran Kaguya yang serba putih itu. "Kalau tidak salah kau ini yang bilang padaku waktu itu kalau aku... adalah keturunan mu kan?" tanya ku.

Kaguya tidak segera menjawab. Dia hanya berdiri di sana, dengan anggun namun mengancam, seolah-olah seluruh ruangan tunduk pada kehadirannya. 'Di kacangin dehh... yaudah gppa udah biasa,' setelah beberapa detik, wanita itu membuka mulutnya untuk berbicara. Suaranya tenang, tetapi setiap kata yang diucapkannya seakan menggetarkan seluruh tempat.

"Kau... adalah aku," ucap Kaguya dengan nada dingin, tapi sarat makna.

Haruko mengangkat sebelah alisnya bingung, mengambil satu langkah mundur. "Hah? Maksudmu aku kunti boge–" sesaat sebelum Haruko menyelesaikan ucapannya, Kaguya sudah menghilang dari hadapannya.




.




.




.




.




.




Matahari terbit menyinari desa Konoha yang mulai menggeliat dengan kehidupan. Udara pagi yang sejuk menyapu lembut dedaunan dan menggoyangkan tirai-tirai di setiap rumah. Orang-orang sudah memulai harinya dan melakukan berbagai aktivitas, tapi tidak dengan mc kita yang satu ini, Haruko, di saat orang lain sudah segar bugar dia masih tergeletak di atas kasur, memeluk gulingnya erat-erat.

Suara alarm yang nyaring menggema di kamar itu. Bunyi 'Kerr Kerr Kerr' terdengar lebih kencang dari biasanya, memaksa Haruko yang masih terlelap untuk menggeliat dan bergumam, "Ugh… berisik hewan menggonggong, apa kau tidak aku sedang turuu..."

Dia meraba-raba alarmnya di meja samping tempat tidur dengan mata tertutup, mencoba mematikan alarm tanpa harus membuka matanya. Ketika akhirnya berhasil mematikannya, Haruko menggulung selimut lebih erat, bertekad untuk tidur lagi.

Tapi saat dia akan melanjutkan tidurnya di antara rasa kantuk yang masih berat, sedetik kemudian dia tersadar dan teringat sesuatu,—hari ini adalah final Ujian Chunin. Mata Haruko langsung terbuka lebar. "Oh, Sh*t!" Dia melompat dari kasur, setengah terjerembab karena masih terbungkus selimut.

Strange Fate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang