24.Hari damai

148 29 2
                                    

"Jadi nama mu Minji ya? Nama yang bagus" ucap ku. Saat ini dia sedang mengantar ku dan Daichi ke sebuah penginapan air panas, paman Gaara memang pengertian sekali satu kali ku beri kode saja dia langsung mengerti ahahahahahahaa....

Si Minji itu tidak menjawab perkataan dan hanya diam saja menatap ke depan, sialan! Dia anak kage tapi tidak ada tata krama nya sekali!! Karena sudah badmood aku memutuskan untuk tidak berbicara lagi padanya.

"Ini penginapannya, pesan kamar kalian sendiri," ucapnya ketus dan langsung berbalik meninggalkan kami.

Asap sudah mengepul dari atas kepalaku, aku menatap anak Paman Gaara itu dengan mengepalkan tangan ku. "Tahan aku Daichi, tahan aku. Aku tidak boleh memukul anak Kazekage hanya karena perasaan pribadi," ucap ku mengulurkan tangan ku pada Daichi untuk di tahan agar tidak ngamuk. Daichi hanya terkekeh dan menarik tanganku untuk masuk memesan kamar.

.

.

.

Pemandian air panas memang tidak pernah gagal untuk menghilangkan rasa lelah, sekarang ini sebelum aku tidur aku mandi di pemandian air panas dulu, biar nanti bisa tidur nyenyak. Untungnya tadi Daichi memesan dua kamar jadi tidak perlu berbagi kamar lagi, Daichi memang best.

Aku memejamkan mataku menikmati air yang menghangatkan tubuh. "Pemandian... Onsen?!" seruku langsung membuka mata. Di sebelah bilik pemandian ini ada sebuah dinding besar yang menghalangi antara bilik perempuan dan laki-laki. Entah ini karena air atau apa wajahku terasa panas dan menjadi merah seketika, aku merasakan hidungku mengeluarkan ingus. Aku menyeka ingus itu dan kulihat ternyata d4rah, What?! Aku mimisan? Hanya karena memikirkan hal bodoh seperti itu?! Apa aku ini mesvm ya? Jujur memang iya heheheheheheheeee...

TAPI! Aku hanya melihat 6pack mereka saja kok, untuk inspirasi soalnya aku ingin punya perut seperti itu biar kelihatan laki! (emot bulan ireng). Aku mendengar suara dari balik dinding itu, itu suara laki-laki, sepertinya remaja dehh sekitar 17-18 tahun. 'Apa gunakan Byakugan saja untuk melihat siapa yang ada di sana?' pikirku. Aku menggelengkan kepalaku, itu ide buruk hanya orang bodoh yang akan melakukannya.

Termasuk aku.

Aku lalu mengaktifkan Byakugan dan melihat ke arah dindin- Watdehellll?!?! 'Aku lupa kalau Byakugan hanya melihat aliran juga titik chakra dan tidak bisa melihat apa yang ingin kulihat!!' batinku histeris. Aku kecewa dan menonaktifkan Byakugan ku. Aku langsung bangkit dan menyudahi berendam di air lalu menuju kamar untuk bobo syantik.































.

.

.

.

.

























『  Keesokan harinya  』

Saat ini aku sedang berjalan-jalan berkeliling desa Suna, kalian tahu berjalan-jalan sembari pemandangan desa sangat menyenangkan. Tapi... desa Suna benar-benar panas!! 1 menitan aku langsung kembali ke penginapan untuk menyejukkan badanku, kan lumayan disini ada kipas ahahahahaa.... Aku menyalakan kipas dan tepar di lantai tanpa alas.

Ceklek

"Tiada hari tanpa bermalas-malasan ya?" ucap Daichi.

"Aku tidak sedang bermalas-malasan, tadi aku sempat keluar tapi cuaca di sini benar-benar panas aku tidak tahan," jawabku.

Strange Fate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang