Happy Reading 🍒
•
•
•11:30
Yudi dan Risma tampak panik ketika tak menemukan keberadaan Wulan dan cucu mereka di rumah. padahal mereka hanya keluar sebentar untuk kembali ke rumah Gavin dan menanyakan lebih lanjut tentang masalah Gavin kepada anak mereka setelah tadi mengantar Wulan ke rumah mereka. Mereka ingin tau masalah tersebut dan ingin menyelesaikannya dengan cepat karna mereka tak ingin Gavin dan Wulan berpisah.
"Kamu beneran gak tau ulan kemana, Tika?" Tanya Risma
"Gak tau, buk. Saya tadi lagi sibuk di dapur dan gak ngeh kalau mbak ulan pergi" jawab Tika
Risma memejamkan kedua matanya sembari menarik nafasnya dalam dalam lalu menghelanya dengan pelan agar dirinya merasa sedikit tenang. Setelah itu, ia membuka kedua matanya kembali dan menyuruh Tika untuk melanjutkan kegiatannya.
"Kamu kemana sih, sayang? Kenapa pergi?" Gumam Risma yang kembali panik
"Gimana, Bu? Udah ketemu?" Tanya Yudi yang baru kembali dari luar untuk menanyakan keberadaan Wulan dan cucu mereka kepada orang orang yang berada di luar perumahan
"Belum, yah. Gimana kalau mas tau? Dia pasti bakal marah banget sama kita"
"Tenang dulu, ya. Ulan pasti belum pergi jauh dari sini" balas Yudi
Risma menganggukan kepalanya walaupun masih terlihat sangat panik, dirinya berharap wulan dan cucu nya akan segera kembali ke rumah mereka. Risma juga sangat menyayangkan rumahnya yang saat ini sangat sepi dan membuat Wulan bisa pergi begitu saja tanpa ketahuan oleh siapa siapa.
Di sisi lain, Wulan dan embun baru saja tiba di sebuah rumah kontrakan yang cukup jauh dari kediaman Gavin maupun orang tua Gavin. Rumah tersebut adalah rumah bekas dirinya mengontrak semasa ia kuliah dulu dan sekarang ia kembali lagi bersama sang anak untuk menempati kontrakan tersebut yang dekat dengan kampusnya nya dulu.
Kini, Wulan membentang kain tebal milik embun di ruang tengah. Kemudian, ia meletakkan embun di sana dan dirinya duduk di sebelah embun untuk beristirahat sejenak.
"Kita di sini dulu ya, nak. Bunda gak tau kita harus kemana lagi selain di sini" ucap Wulan sembari mengelus pipi gembul embun
Embun tampak tak terusik sama sekali dan kini Wulan merogoh ponsel miliknya yang sedari tadi ia matikan di dalam sling bag miliknya. Setelah itu, ia pun membuka ponsel tersebut kemudian mengeluarkan kartunya untuk ia patahkan dan langsung akan ia buang nanti.
"Selesai" ucap Wulan yang merasa sangat lega
Karna tak ingin berlama lama beristirahat, Wulan kini bangun dari duduknya kemudian menyeret koper ke dalam kamar untuk membereskan pakaiannya dan pakaian embun ke dalam lemari plastik yang ada di dalam kamar utama kontrakan tersebut. Rumah nya sudah sangat bersih karna pemilik kontrakan sudah membersihkan sebelum dirinya tiba.
Tok..
Tok..
Tok..
Saat tengah membereskan pakaiannya, Wulan mendengar suara pintu di ketuk dari luar dan dirinya langsung berjalan keluar kamar kemudian menuju pintu depan.
Ceklek..
Wulan pun membuka pintunya dan melihat ibu kontrakan sudah berdiri di depan pintunya dengan membawa sepiring nasi dan semangkuk sup ayam.
"Kamu pasti belum makan, kan? Makan dulu ini. Terus, biar ibuk yang jagain anak kamu" ucap buk Lilik yang sangat mengenal Wulan
"Ibuk gak perlu rep_____.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE GIRL
ChickLitMenceritakan tentang Gavin Kanav Handoko, Anak sulung dari pasangan Yudi dan Risma ~ Sambungan cerita dari Simpanan Kakak Ipar yang sudah di banned 😅 HAPPY READING 🍒 AREA 21+ , YANG MERASA DI BAWAH UMUR HARAP MENJAUH. MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BAC...