06

8.2K 234 15
                                    

Happy Reading 🍒



Seminggu sudah Gavin berada di kampung Wulan dan pria itu ternyata menginap di rumah Febry karna dirinya tak memiliki tujuan lagi dan febry sangat kasihan kepadanya, Gavin juga bolak balik dari rumah Febry ke rumah Wulan untuk menaklukan hati wanita itu. Namun, Wulan masih saja menolaknya dan tak ingin melihat wajahnya lagi. Untung saja rumah Febry dan Wulan hanya berjarak satu rumah saja dan hal itu sangat memudahkan Gavin untuk menyambangi wanitanya.

Saat ini, Wulan tengah membersihkan rumput liar di belakang rumahnya yang tampak sangat menyakitkan kedua matanya. Wulan yang sangat pembersih itu pun tak ingin rumput rumput tersebut tumbuh dengan subur di belakang rumahnya.

"Sayang" panggil Gavin yang tak pernah lelah menghampiri Wulan

"Ngapain lagi sih, vin? Pulang sana ke Jakarta" usir Wulan

"Gak mau, aku mau di sini sama kamu" balas Gavin

"Aku seminggu lagi mau nikah sama anaknya pak lurah. Kalau kamu gak mau pulang, kamu nanti boleh tolong warga di sini buat masangin tenda nikahan aku" ucap Wulan dengan wajah seriusnya

"Apa? Kamu mau nikah?" Tanya Gavin

Wulan berdehem dan Gavin hanya terkekeh, dirinya sangat tau jika Wulan saat ini tengah berbohong untuk membuatnya menjauh.

"Really?" Tanya Gavin lagi yang kini sudah berada di hadapan Wulan

"Ya"

"Oke! Sekarang tatap mata aku dan ngomong kalau kamu udah gak cinta sama aku lagi. Setelah itu, aku akan pergi dari hidup kamu selamanya" ucap Gavin

Wulan pun menatap kedua mata Gavin dalam dalam dan dirinya tak bisa berbicara saat sudah menatap kedua mata coklat tersebut.

"Say it, babe" desak Gavin

"Aku gak cinta lagi sama kamu, Gavin! Aku juga udah gak sayang lagi sama kamu. Semua perasaan aku udah habis untuk kamu dan gak tersisa sedikitpun" ujar Wulan

Gavin tak langsung membalas saat dirinya mendengar semua ucapan yang keluar dengan lancar dari mulut Wulan. Gavin kini mengangkat tangannya lalu mengelus kepala Wulan dengan sangat lembut.

"Good girl" ucap Gavin

"Yaudah kalau gitu, aku pergi dulu, ya. Apapun yang kamu katakan barusan, aku gak akan percaya. Tapi, karna aku udah janji akan pergi setelah denger yang pengen aku denger, aku akan pergi. Sehat sehat terus, ya, jangan sakit dan jangan pernah ngerasa sendirian. Datang ke rumah ayah dan ibu kalau kamu kangen mereka" sambung Gavin

Setelah mengatakan hal itu, gavin pun menarik tangannya dari kepala Wulan kemudian membalikkan tubuhnya dan ingin melangkahkan kedua kakinya. Namun, teriakan Wulan langsung membuat Gavin mengurungkan langkahnya dan masih berdiri dengan posisi membelakangi Wulan.

"Laki laki brengsek! Jadi cuma segitu aja usaha kamu, ha? Baru seminggu kamu udah nyerah dan langsung mau ngilang? Banci, sialan, mati aja sana kamu" teriak Wulan

Gavin tersenyum lalu membalikkan tubuhnya. Setelah itu, ia kembali menatap wajah cantik Wulan yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan tajam.

"Maaf, aku beneran gak tau gimana cara bujukin kamu lagi. Ini pertama kali nya buat aku dan aku takut bikin kamu tambah gak nyaman, sayang" ucap Gavin

"Aku benci sama kamu, Gavin. Kamu laki laki brengsek tau gak" balas Wulan dengan pelan

Gavin yang memang tak tau cara nya membujuk seseorang pun kini memeluk tubuh Wulan dan mengusap punggung Wulan dengan lembut sembari meminta maaf. Sedangkan Wulan hanya diam dan tak bisa menyalahkan Gavin atas sikap brengsek pria yang sangat ia cintai itu.

MY LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang