08

8.7K 226 34
                                    

Happy Reading 🍒



13:15

Gavin dan Wulan sudah sampai di jakarta, Febry pun sudah Gavin pesankan taxi untuk mengantarkannya ke kontrakan bocah tengik yang sudah banyak membantunya tersebut.

Kini, Gavin dan Wulan tengah berada di dalam taxi untuk menuju apartemen Gavin dengan Gavin yang memeluk lengan Wulan sembari menyandarkan kepalanya di bahu Wulan.

"Kenapa gak langsung ke rumah ayah aja?" Tanya Wulan

"Nanti sore aja ke rumah ayah, aku mau istirahat dulu" jawab Gavin

Wulan pun langsung diam saat sudah mendengar jawaban dari Gavin, ia kini merogoh ponselnya yang berada di dalam tas karna ponsel tersebut berdenting tanda ada yang mengirimnya pesan.

Wulan menggeser layar ponselnya dan melihat nomor tak di kenal masuk ke dalam pesannya.

+628**

"Assalamualaikum dek, ulan. Kok rumah dek ulan sepi?"

"Waalaikumsalam, maaf ini siapa ya?"

"Bang Eko, kenapa rumah adek sepi?"

Wulan menganggukan kepala nya saat mengetahui orang yang sudah mengirimnya pesan tersebut, ia pun kembali membalas pesan dari Eko dan mengatakan jika dirinya sudah kembali ke jakarta untuk bekerja.

"Loh, kok gak bilang bilang sama Abang, dek? Bang Deny juga gak ada ngomong sama Abang"

"Kamu chat sama siapa?" Tanya Gavin saat pria itu sudah duduk dengan tegak dan melihat Wulan tengah sibuk dengan ponselnya

"Bang Eko, dia nanya kenapa rumah aku sepi banget" jawab Wulan

Tanpa berkata apa apa lagi, Gavin langsung merebut ponsel Wulan dan langsung menelpon nomor Eko yang belum Wulan save.

Tak butuh waktu lama, Eko yang di seberang sana pun langsung menjawab telepon dari Wulan dengan perasaan senang yang tak terkira.

"Hallo, dek" jawab Eko

"Udah bosen hidup lo, ha? Mau mati lo sama gue?"

"Ngapain kamu yang pegang hp dek ulan, ha? Gak sopan banget"

"Wulan calon istri gue, bangsat" teriak Gavin yang sangat mudah terpancing emosi saat orang yang di cintainya di ganggu

"Vin" tegur Wulan dengan lembut

Gavin langsung menolehkan kepalanya ke arah Wulan dan Wulan pun langsung mengambil ponselnya yang berada di telinga Gavin. Wulan mematikan sambungan teleponnya lalu menarik Gavin agar masuk ke dalam dekapannya.

"Gak boleh teriak teriak, pak supir nya kaget tau" ucap Wulan sembari mengelus punggung Gavin dengan lembut

Gavin menarik nafasnya dalam dalam lalu mengeluarkan dengan perlahan agar emosinya sedikit mereda, ia bersumpah akan membuat perhitungan dengan Eko bahkan akan membunuh laki laki itu jika berani menghubungi Wulan lagi.

"Jangan pernah balas atau angkat telpon dari dia lagi, blokir langsung nomor nya" ucap Gavin

"Iya, nanti aku blokir nomornya" jawab Wulan

"Sekarang, gak mau nanti" balas Gavin

Wulan menghela nafasnya lalu meraih ponselnya yang tadi ia letak di sebelahnya. Setelah itu, Wulan membuka aplikasi chat nya lalu memblokir nomor Eko di depan mata Gavin agar pria itu puas.

Setelah melihat nomor Eko di blokir, Gavin pun langsung tersenyum kemudian menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Wulan lalu memejamkan kedua matanya.

"Gini rasa nya ketika kamu manja sama aku, vin" bathin Wulan

MY LITTLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang