(Spin off Perfect Wife)
Pasca pernikahannya gagal, Raihan tidak mau lagi berurusan dengan asmara. Jika harus gagal dua kali, lebih baik Raihan sendiri dan larut dalam pekerjaan yang lebih penting.
Namun, saat dia harus berurusan dengan Myra, aktris...
Kalau mau lebih lengkap kejadian sepuluh tahun lalu bisa ke KK, di sini cuma disinggung dikit aja, yaw!
Selamat membaca <3
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mahira ...."
Nama itu meluncur bebas dari belah bibir Raihan tanpa melepaskan pandangan pada wanita yang masih sibuk memberi materi untuk anak-anak. Memori sepuluh tahun yang lama dilupakan kembali berputar, seolah ada layar besar yang mengulangnya seperti kejadian kemarin.
Ya, tidak salah lagi. Itu Mahira yang kini dikenal sebagai Myra. Mahira yang pernah Raihan bantu kabur dari sesuatu dan tidak pernah dia coba jangkau kabarnya lagi. Berkat riasan tipisㅡyang sialnya makin membuat Myra memikatㅡRaihan jadi mengenalnya lebih jelas. Rupanya Mahira kecil menjelma jadi aktris besar dan mengganti dengan nama Myra. Mahira yang dulu takut-takut menatapnya, kini jadi perempuan percaya diri yang sangat tahu nilai dirinya.
Raihan tidak pernah mencari kabar Mahira, tetapi mengetahui nasibnya membaik membuat pria itu bisa tersenyum lega. Raihan larut dalam dunianya, baru kembali ke realitas saat Amanda tiba-tiba memeluknya.
"Sayang, kirain kamu nggak akan dateng," ucap Amanda yang entah sejak kapan ada di hadapannya, menarik Raihan ke Area Belajar untuk menyaksikan Myra dari jarak lebih dekat.
"Kalau nggak dateng takut dihapus dari KK beneran," sahut Raihan sekenanya.
"Dihapus dari KK kalau kamu nikah aja. Jadi, kapan?" seloroh Amanda seraya tertawa.
Raihan hanya bergumam tak jelas dan tetap berdiri di samping Amanda yang kini berbincang dengan panitia. Mata Raihan masih tak lepas dari Myra yang duduk dan dikerubungi anak-anak, mereka menunjukkan kertas masing-masing untuk diberikan sticker setelah selesai mewarnai gambar hewan.
Myra makin bersinar dari dekat, sangat berbeda dari Myra yang sering Raihan anggap menyebalkan dan merepotkan. Berapa usianya sekarang? 26? 27? Intinya sangat jauh dari Raihan, tetapi jiwa keibuan Myra amat kuat saat berinteraksi dengan anak-anak. Tanpa sadar Raihan melebarkan senyum, lebur dalam pemandangan yang menghangatkan hatinya.
"Gitu amat lihatnya," tegur Amanda seraya mencolek lengan Raihan. "Sabar, nanti Mama kenalin sama Myra. Gampang deketinnya kalau lewat Mama."
Raihan sontak mengendalikan ekspresi dan berdeham. "Ngawur."
"Lho? Ngawur apanya? Itu tadi kamu lihatin Myra, 'kan?" tanya Amanda yang bersahutan dengan suara nyaring anak-anak di sekitar mereka.
"Aku lihatin anak-anak. Bukan ... siapa itu namanya? Myra? Enggak kenal," kilah Raihan.
"Ah, yang bener?" Amanda menggoda Raihan kala putranya menatap sekitar, menghindari Myra yang sibuk di tempatnya.
Amanda tertawa pelan dan merangkul lengan Raihan. "Iya, iya. Kamu 'kan nggak suka perempuan," gurau Amanda mengikuti ucapan Marvin yang sering mengulang dugaan tak terbukti itu.
