6. Cewek Halu

11K 833 154
                                    

Tadinya mau update Senin, tapi kok lama, ya? Wkwkwk

Jadi aku update sekarang aja xD

Jangan lupa kasih komentar kalian untuk chapter ini :*

"Tadi lo macem-macemin Pak Raihan, ya? Mana noel-noel gue supaya keluar," tuduh Salwa setibanya di rumah Myra sambil mengamati rekannya bergerak cepat dan merebah di sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi lo macem-macemin Pak Raihan, ya? Mana noel-noel gue supaya keluar," tuduh Salwa setibanya di rumah Myra sambil mengamati rekannya bergerak cepat dan merebah di sofa.

Tawa Myra menggema kecil akibat tuduhan itu, tidak tersinggung ataupun menganggapnya sebagai hinaan karena yang dia lakukan memang tidak macam-macam. Salwa pun benar, Myra mencolek tangannya yang bersembunyi di bawah meja berkali-kali agar diberi waktu berdua bersama Raihan.

"Cuma nyuruh Pak Raihan minta nomor gue. Biar dia langsung hubungin gue kalau ada apa-apa," jelas Myra ringan, membulatkan mata Salwa yang baru saja kembali dari dapur membawa dua botol air dingin dan duduk menghadap sang aktris.

"Ngapain? Kan nanti bakal hubungin gue."

"Biar gue sama Pak Raihan deket, lah. Apa lagi?" ujar Myra blak-blakan seraya bangkit dan mengambil botol air yang tutupnya sudah dibuka Salwa. "Gue mau lihat seserius apa Pak Raihan dapetin gue."

"Buat kerjaan." Salwa mengingatkan, takut Myra berharap macam-macam.

Myra mengangguk cepat. "Iya, buat kerjaan. Tapi kelihatannya ngebet banget sama gue sampai rela ketemu pribadi. Dia juga mau-mau aja gue minta hubungin pribadi."

"Ngebet-ngebet. Jangan halu."

Myra hanya tertawa pelan, lantas menandaskan sebotol air itu tanpa sisa dan diletakkan lagi di meja. Myra menyalakan televisi di depannya, menonton infotainment siang yang tengah menyiarkan kabar terkini dari selebritas Tanah Air terkait kehidupannya. Mulai dari masalah besar hingga remeh, semua itu seolah penting untuk diberi tahu kepada khalayak.

Pernah ada masa nama Myra sering muncul di acara seperti itu, baik itu tentang kelulusan sekolah dan kuliahnya, termasuk filmnya yang gagal di pasaran akibat skandal satu tahun silam. Oh, ya, skandal itu meredupkan karier Myra dalam satu malam. Namanya yang pernah dielu-elukan kini dipenuhi cibiran. Sekarang situasinya sudah lebih tenang, tetapi jika Myra aktif di sosial media, komentar buruk masih berdatangan.

Yah, satu tahun ini memang sulit, tetapi Myra tidak ingin larut dalam sedih. Beruntung pemasukannya masih baik, ada endorsement yang datang silih berganti, masih memercayai Myra untuk mempromosikan produk-produk kecil yang bisa berkembang jadi lebih baik. Untuk ukuran aktris ternama, bayarannya masih lumayan. Namun, itu tidak bisa menggantikan profesi utamanya sebagai pelakon di depan kamera.

Myra rindu berakting, sayangnya dia masih belum berani untuk mengambil project lagi.

"Gue pesenin makan, ya," ucap Salwa yang sibuk menatap ponselnya.

Senyum Myra kembali mengembang. "Gue mau ayam penyet sambel ijo, ya."

"Enak aja." Salwa menusuk Myra dengan tatapannya yang tajam. "Enggak ada makan gituan."

Unwritten DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang