[SPOTLIGHT ROMANCE OF DECEMBER 2024 by Romansa Indonesia]
(Spin off Perfect Wife)
Pasca pernikahannya gagal, Raihan tidak mau lagi berurusan dengan asmara. Jika harus gagal dua kali, lebih baik Raihan sendiri dan larut dalam pekerjaan yang lebih pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Satu undangan buat dua orang, Mama dateng aja sama Papa, jangan Marvin. Dia udah punya undangan sendiri," ucap Raihan seraya menyerahkan undangan berwarna white pearl bertuliskan pesta anniversary Luxe yang ke-25.
Amanda di kursinya meraih undangan itu seraya menepuk kursi di samping beliau agar diisi oleh Raihan. Sebenarnya Amanda bisa langsung datang tanpa diundang, pasalnya saat Luxe masih merintis, beliau pernah menjadi model untuk iklannya lima tahun berturut-turut. Andai Amanda datang dengan bebas pun, pihak Luxe akan langsung mengizinkannya masuk. Namun, datang ke acara tanpa undangan tetap tidak sopan, bukan?
Itulah mengapa Amanda lega bisa menerima undangan, terlebih beliau bangga karena Raihan tengah mengerjakan proyek untuk Luxe dan turut berpartisipasi dalam mengatur acaranya.
"Myra ikut diundang nggak, ya?"
Raihan menatap Amanda yang membaca isi undangan dengan sebelah alis terangkat. "Kenapa jauh banget jadi bahas Myra?" Raihan malah balik bertanya.
"Film Myra 'kan pernah disponsorin sama Luxe. Kali aja dateng. Mama mau sama dia selama di sana," balas Amanda tanpa menaruh atensi pada Raihan yang memberengut.
"Mama bisa sama aku."
"Ah, kamu pasti sibuk. Mending sama Myra, lebih cocok bahas make up. Eh, tapiㅡ" Amanda meletakkan undangan di atas meja makan yang hanya diisi secangkir teh jahe hangat. Matanya menatap Raihan penuh minat, lalu melanjutkan, "Kalau Myra beneran dateng, mending sekalian bareng sama kamu nggak, sih? Biar kalian pendekatan."
"Ma, please ...," erang Raihan yang mulai gerah karena Amanda makin sering menyandingkannya dengan Myra sejak di Pelita Hati. "Aku sama Myra itu beda umurnya jauh, lho. Jadi kayak sama adek sendiri."
"Tapi 'kan kamu nggak anggep Myra adek. Enggak apa-apa dong deket sama dia."
Amanda tidak salah. Sejak awal bertemuㅡtepatnya kejadian sepuluh tahun laluㅡRaihan menganggap Myra sebagai orang asing semata yang butuh dibantu. Tidak terpikir di benaknya bahwa Myra akan naik pangkat menjadi adik angkat, apalagi sampai pasangan. Membayangkannya saja membuat bulu kuduk Raihan menegang.
"Selama sama-sama legal, sih, nggak apa-apa. Udah lima tahun Mama pengin banget ngenalin kamu sama Myra, Han. Cuma saat itu Mama pikir Myra kemudaan, kamu juga belum lama cerai. Yaudah, Mama tahan. Eh, sekarang kejadian juga di luar rencana. Artinya udah jodoh di tangan tuhan."
"Ketemu bukan berarti jodoh," pungkas Raihan, tetapi tidak menyurutkan minat Amanda untuk terus membicarakan Myra.
"Feeling Mama bilang kalian itu jodoh. Inget, feeling Mama nggak pernah salah."
Feeling Mama .... Raihan jadi ingat pernikahannya sempat sedikit ditentang oleh Amanda. Alasannya karena Amanda tidak cocok dengan calon besannya kala itu yang dianggap angkuh. Amanda dan Raihan sempat beradu sengit demi sebuah restu, sampai akhirnya wanita itu menyerah dan memberi restu setengah hati karena menganggap feeling-nya masih benar.