9. Membuka yang Lama

283 45 51
                                    

SIAPA YANG UDAH KANGEN?

Selamat membaca <3

Permata Anastasia Rusdi, atau yang lebih akrab disapa Anas, merupakan adik Myra yang kini telah berkeluarga dan memiliki satu anak laki-laki bernama Radit, berusia dua tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Permata Anastasia Rusdi, atau yang lebih akrab disapa Anas, merupakan adik Myra yang kini telah berkeluarga dan memiliki satu anak laki-laki bernama Radit, berusia dua tahun. Anas tinggal di Bandung, sangat jarang ke Ibu Kota, kecuali jika suaminya pergi ke kota lain untuk urusan pekerjaan, baru Anas akan tinggal di rumah Myra untuk beberapa hari.

Namun, kedatangan Anas kali ini bukan untuk sekadar menginap, ada hal lain yang ingin si bungsu ketahui ketika Myra mengirim pesan menggegerkan tentang pertemuannya dengan seorang laki-laki. Bukan orang sembarangan, laki-laki itu yang pernah menyelamatkan Myra sebelum jadi mangsa pria hidung belang.

Ya, Anas tahu kejadian malang yang menimpa kakaknya. Itu pun baru Myra ceritakan tiga tahun pasca tragedi, tepat setelah kariernya lebih stabil. Sedikit terlambat, tetapi Anas paham Myra tidak mau membuatnya khawatir atau menganggap kariernya sebagai hal yang mengerikan. Maka setelah tahu semuanya, Anas amat bersyukur Myra bertemu dengan orang yang tepat, alih-alih hancur akibat mimpinya.

"Dit, tinggal sama Tante aja, ya? Biar Mama pulang sendiri. Mau, 'kan?" Suara Myra yang berada di ruang tengah terdengar hingga dapur.

Anas yang tengah menyiapkan makan siang mendapati kakaknya sibuk memangku Radit, menjadi baby sitter dadakan yang disewa gratis. Walaupun tetap berstatus kakak, Myra bukan orang sembarangan dan dikenal oleh hampir satu negara. Jadi Anas merasa hebat setiap anaknya bisa diasuh aktris besar seperti Myra, meski sekarang namanya sedang redup di industri hiburan.

"Nanti masuk TV, ya?" Radit bertanya dengan senyum lebar.

"Bisa banget. Tapi emang boleh sama Mama?"

"Ma, boleh?" Volume suara Radit membesar ketika memanggil Anas yang kini sibuk di ruang makan.

Anas lantas berhenti menata makanan dan menoleh ke arah Myra serta Radit yang mendekatinya. "Enggak usah. Radit jadi pengusaha batu bara aja biar lebih kaya dari Tante," sahut Anas asal, meraih Radit dari pangkuan Myra dan membawanya duduk di high chair.

"Model anak-anak lagi dicari banget sekarang, Nas. Aku ada kenalan agen yang bagus. Mau dikenalin?"

Anas mengibaskan tangan seraya duduk di hadapan Myra. "Makasih, Kak. Anak gue fokus belajar aja dulu, baru jadi artis kalau emang mau."

Myra terkikik, tak dapat menampik hal itu. "Kalau bisa, sih, jangan jadi artis. Kalau lagi flop langsung jelek mulu di mata orang-orang."

"Masih banyak yang hina lo, Kak?" tanya Anas, matanya tak lepas dari Myra yang mulai makan siang. Porsi makan Myra lebih sedikit karena sedang dijaga ketat oleh Salwa, Anas yang tim nasi sampai kenyang tidak akan bisa mengikuti pola makan kakaknya.

"Masih ada, tapi cuekin aja. Netizen 'kan emang gitu, demen nyari kesalahan orang buat lampiasin hidupnya yang nggak mulus. Mereka seneng lihat orang menderita kayak gitu."

Unwritten DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang