[SPOTLIGHT ROMANCE OF DECEMBER 2024 by Romansa Indonesia]
Pasca pernikahannya gagal, Raihan tidak mau lagi berurusan dengan asmara. Jika harus gagal dua kali, lebih baik Raihan sendiri dan larut dalam pekerjaan yang lebih penting.
Namun, saat dia ha...
SIAPA YANG SEMANGAT BACA CHAPTER BARU UNWRITTEN DESIRE?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pak, yang bener aja? Kita harus bawa Myra?"
Lukman menatap Raihan horor setelah memaparkan hasil pitching bersama Luxe pagi ini. Pria 29 tahun itu nyaris kehilangan napas saat mendengar nama familier yang tidak menyenangkan untuk ditemui.
Bukan hanya Lukman, lima orang lainnya ikut kehilangan akal akibat permintaan Luxe yang termasuk gila. Kengerian sontak mengerubungi tim Raihan alih-alih berpesta pora berhasil mendapatkan Luxe di pihak mereka. Ruang Meeting 3 seketika sibuk oleh beragam skenario buruk untuk proyek kali ini, terlebih Raihan yang harus memastikan semuanya mengalir seperti kemauan Luxe.
"Skandalnya Myra nggak bener, jadi saya yakin kita bisa handle ini dengan aman," ucap Raihan yang terdengar sangat optimis, padahal hatinya pun skeptis.
Lukman yang duduk paling dekat dengan Raihan menggeleng tegas. "Emang hoax, tapi haters-nya itu lho, Pak, bejibun!" Lukman mulai dramatis. "Saya takutnya ini ngaruh buat image Luxe."
Rama manggut-manggut dan ikut menyahut, "Udah saya duga Luxe bakal minta aneh-aneh pas mepet. Pasti nggak bisa diajak nego, ya, Pak?"
Raihan mendesah berat seraya memijat pangkal hidungnya. "Yah, mereka ngancem bakal nyari agensi lain kalau kita nggak bawa Myra. Luxe juga yakin Myra bisa bikin produk mereka melejit setelah jadi investor filmnya beberapa tahun lalu," balas Raihan mengulangi ucapan Brian.
Negosiasi yang berjalan alot itu akhirnya dimenangkan Luxe, membawa kekalahan untuk Genta yang kehilangan Luxe, dan angin segar bagi Panca karena Luxe bertahan bersama Spark. Raihan tahu jaminan membawa Myra keluar dari mulutnya karena dia yang enggan jadi pecundang. Namun, harus Raihan akui kesialan langsung menimpa timnya.
"Sekarang mulai kerjain tugas kalian. Lukman, kamu mulai hubungi agennya Myra," final Raihan sambil memberi arahan pada semua anggota yang dipatuhi dengan anggukan berat.
Tim Raihan membubarkan diri satu per satu, menyisakan Lukman yang masih duduk di samping pimpinannya sambil tergugu. Alih-alih mengusir, Raihan menunggu Lukman mengucap sesuatu.
"Pak, pernah kerja bareng Myra sebelumnya?"
Raihan menggeleng, sangat yakin Myra belum pernah bergabung dalam proyek di agensi sebelumnya. Keraguan muncul di wajah Lukman, bibirnya digigit kuat sambil memutar otak untuk menghadapi selebritas yangㅡkalau boleh jujurㅡsangat tidak diharapkan.
"Saya juga belum pernah, sih, Pak. Tapi saya denger Myra ini orangnya judes dan banyak mau, udah gitu suka godain cowok. Banyak, sih, seleb yang kayak Myra. Beberapa kali Spark harus ketemu orang kayak gitu, saya yakin Bapak juga pernah ketemu orang setipe Myra ini. Cuma harus ekstra hati-hati sama Myra, Pak. Kalau maunya nggak dipenuhin, bisa langsung batalin kerja sama."