21. Chapter

209 15 0
                                    


Followw atau ikuti akun nya jangan lupa gayysss!!

Ravel punya akun tiktok baru..karena yang sebelumnya lupa sandi.

~Ravel~

Sebulan kurang dua hari lagi Ravel akan menyelesaikan masa hukuman, dimana saat ini dia tengah tidur siang di kamar yang nuansa putih biru miliknya. Kamar ini jelas berbeda sekali dari keluarga yang lain, karena disini terasa lebih hidup dibanding keluarga lain suram yang penuh dengan warna gelap termasuk sang kakak.

Di dalam kamar dia tidak sendiri ada Max disisinya yang berjaga dekat pintu. Max biasa jaga di luar kamar tetapi karena akhir-akhir ini dia suka berulah maka penjagaan lebih ketat dari sebelumnya hingga daddy menyuruh Max lebih pengawasan dari sebelumnya.

Namun, jangan kira selama hampir sebulan ini dia merenungi semua kesalahan dari sebelumnya? Tidak, anak itu dengan kesadaran penuh merencanakan apapun cara bisa bebas keluar. Kita lihat saja! mana mungkin juga dia menjadi penghuni mansion terus tanpa kehidupan luar kan?

Yahh... Ravel akui. Soal kekayaan keluarganya itu mungkin tidak main-main yang bisa menghidupi dirinya menikmati kekayaan sekaligus, setiap apa yang dia inginkan selalu cepat terkabul apapun itu selagi di luar dari larangan yang sudah di tentukan . Ravel ingin jalan-jalan bebas di luar sana termasuk bisa menghasilkan uang dari usaha jerih payahnya sendiri untuk kedepannya seperti keluarganya itu yang super sibuk.

Membosankan jika di usia muda ini Ravel harus berdiam diri tanpa adanya pergerakan sama sekali. Dia akan meraih kesenangngan baru di setiap hidupnya lalu bermain bebas di luar.

Back.

Hari menjelang sore sudah waktunya bungsu itu bangun dari jam tidurnya ini. Max melihat jam menunjukan 15.00 dia langsung berjalan menghampiri sang tuan kecil yang masih bergelenyud dengan selimut.

"tuan kecil, waktunya bangun tuan"

eungh.. (Suara lenguhan dari tuan kecilnya itu).

"........." (tidak ada pergerakan sama sekali)

"tuan kecil?"

"ini sudah jam 15.00 tuan kecil"

"ishh... iya tau Max" Ravel bisa mendengarkan suara Max lagi tapi dia masih ngantuk jadi diam tetap menutup mata.

"kalau begitu ayo cepat bangun"

"........."

Huhh Max menghela napas sabar, majikan kecil nya ini paling susah jika di bangunin.

"tuan kecil jika anda masih seperti ini maka akan saya.."

"iya ih, ini dah bangun bentar lagi"

"sekarang".

Kesal mendengar suara Max terus akhirnya Ravel bangun. Posisi dia langsung bangun terduduk dengan rambut berantakan, mata dia juga masih tertutup rapat serta menguap kecil dari mulut kecilnya itu jangan lupakan terdapat iler dikit yang langsung dia hapus dengan refleks penuh kesadaran.

Max melihat sang majikan kecilnya ini terkekeh sungguh lucu sekali kalau tuan kecilnya dalam mode seperti ini.

"lucu" ucap max tanpa suara sambil tersenyum karena melihat tingkah lucu tuan kecilnya.

"mau langsung pakai kursi roda atau di gendong tuan kecil?" tanya max si bodyguard pribadi.

"hem?" ravel masih linglung beberapa saat mengumpulkan nyawanya dulu. Hingga anak itu mengulurkan kedua tangan kehadapan Max. Max yang mengerti langsung memangku membawanya untuk segera membasuh muka lalu turun ke ruang keluarga.

RavelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang