24. Chapter

75 11 0
                                    

Dirinya meski sudah memakai sweeter yang di berikan oleh orang itu sebelum pergi tetap saja dingin hingga tanpa sadar dia memeluk orang di depannya bersandar dan mencari kehangatan yang membuat si pengendara tersenyum di balik helm.

Aku Up karena Vote sudah 500+💚

Kalau next jagan lupa vote tekan bintang okey...

Ingatkan saja kalau vote sudah 530+ aku lanjut nulis.

__________________________________________

~Ravel~

Suasana jalan yang menenangkan mengisi keheningan. Ravel mengantuk, mulai tertidur di belakang dengan posisi kedua tangan saling bertautan erat memeluk orang itu dengan kepala disenderkan di bahunya.

Dia merasa nyaman dan percaya pada orang di depannya ini. Satria merasakan beban di belakang melemah karena Ravel tertidur.

“Hey lo jangan tidur bahaya Ravel?” Sambil lepas tangan kiri demi mencoba membangunkan anak itu.

‘Bisa-bisa nya tidur di motor’.

“Bangun!”

“Eugh”

“Sudah sampai?”

“Belum” menepi menghentikan motor sekejap.

“Em..” Mengangguk dengan setengah sadar .

“Bentar lagi sampai, sebaiknya lo bilang dulu kenapa bisa ada di jalan tadi lo pergi dari rumah?”

“Iya”

“Kenapa, ada masalah? Kalau ada masalah bisa di omongin baik-baik”

“Gak bisa, kalau sudah sampai nanti aku cerita” ucap nya dengan pelan yang nyaris tidak terdengar..

“Hah.. Lo baik-baik aja kan”

Ravel menganguk dengan cepat.

“Iya aku oke, tapi gak mau pulang dulu makanya ikut kamu aja”

“Dengar baik-baik. Lain kali lo jangan mudah percaya sama orang yang gak dikenal apalagi mau ikut sama orang yang gak dikenal seperti ini paham!?”

“Iya terimakasih–“

“Satria Sky Wilydner, nama gue”

“Terimakasih Sky” Ulangnya.

“Hem di panggil Sky boleh juga”

~Ravel~

Malam sudah larut. Sky kembali menjalankan motor. Kembali ke arena daerah hutan perbukitan karena memang rumah Sky jauh dari jalan raya namun tak ayal ada rumah juga di sekitar rumah Sky nanti meskipun dengan jarak yang jauh.

“Ravel lo masih sekolah kan” Tanya sky kepada Ravel sedikit menaikan suaranya dengan sengajak ingin mengajak ngobrol supaya anak itu tidak tidur.

“Iyaa, Sky juga sekolah?” Ravel menjawab, suaranya harus sedikit keras agar terdengar meskipun jalanan ini sepi hanya ada kendaraan mereka dan di belakang atau depan juga ada tidak banyak.

“ya gue sekolah di Bantaray Internasional lo dimana?”

“Aku di rumah Homescholling” jawab nya dengan murung

“What! zaman gini homeschooling gak asik lo”

“Nah benarkan memang kenyataan nya gitu, aku juga ingin sekolah seperti yang lain di luar bukan di rumah. Sky sekolah Bantara Internasional itu di mana?”

RavelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang