Di tengah malam yang hening, jari-jemari itu mulai melakukan pergerakan dari tubuh yang melemah di tempat tidur selama dua hari itu. Sebelum matahari muncul Levin mulai membuka sedikit demi sedikit kelopak matanya. Dia menatap plafon putih di ruangan UKS itu. Levin mengalihkan pandangannya dan menoleh ke samping,di sana ada Alynna yang tengah menunduk tertidur di ranjang itu.
Levin pun mulai menggerakan tangannya dan menyentuh rambut gadis itu karena memang kepala Alynna berada di dekat tangannya, merasakan pergerakan itu Alynna pun terjaga dan langsung menoleh ke arah Levin. "Levin kamu sudah bangun?" ucap Alynna merasa tak menyangkah hari ini akan terjadi. Hari dimana laki-laki itu terbangun dari komanya selama dua hari ini.
Mendengar suara Alynna itu ke empat orang lainnya pun terjaga dan langsung menghampiri ranjang tempat tidur Levin. Mereka semua menarik napas legah karena sudah melihat Levin kembali tersadar. Devan pun langsung mengangkat masker oksigen dari mulut Levin perlahan. "hahh syukurlah lo dah balik lagi Vin!" ucapnya karena temannya itu sudah kembali.
"apa yang terjadi?" ucap Levin.
"lo gak ingat lo jatuh pingsan setelah menolong Alynna waktu itu?" ucap Devan dan Levin mencoba kembali mengingatnya.
"memangnya udah berapa lama aku tiduran di sini?"
"lo dah hampir dua hari di sini gak bangun-bangun. Kami semua mengkwhatirkan lo!" ucap Arummy dan mereka semua mengangguk setuju.
Levin pun mencoba mencoba bangun untuk duduk."jangan banyak bergerak dulu. Luka di kepala lo belum kering," ucap Devan.
Levin pun memegang kepalanya dan merasakan perban di sana. "biar gue ganti dulu perbannya!" ucap Chania kemudian mengambil peralatannya.
Sementara itu matahari pagi sudah muncul dan mereka yang ada di kelas pun sudah mulai terbangun. Devan pun berjalan memasuki kelas untuk memberi tahu teman-temannya yang lain kalau Levin sudah sadar. "Levin sudah sadar!" ucapnya begitu sampai di dalam kelas itu.
Dan itu membuat mereka semua terkejut dan pastinya merasa legah karena mendengar Levin sudah kembali tersadar. "serius lo Levin sudah sadar lagi?" tanya Alva.
Devan mengangguk."liat aja sana kalo gak percaya!" ucapnya.
Mereka semua pun keluar dari kelas itu untuk menujuh ke UKS sekarang yang tinggal hanya Erland, Azell dan Devan. Azell menoleh ke sahabatnya itu sebentar dan tatapan gadis itu sudah sangat berbeda semenjak kemarin kepada Erland. Gadis itu pun kemudian meninggalkan kelas itu dan menyusul teman-temannya menuju ke UKS. "lo gak ikut?" tanya Devan pada Erland yang belum keluar.
"buat apa gue ke sana?" ucapnya ia kemudian keluar dari kelas itu.
Dan benar saja Erland tak berjalan menuju tangga ke bawah tapi dia menaiki tangga ke atas. Devan yang melihatnya hanya bisa menggeleng kepala dia kemudian ikut menyusul kembali ke bawah.
Bagi Erland sudah mendengar kabar Levin kini sudah baik-baik saja sudah cukup baginya jadi untuk apa juga dia harus ke sana. Dia kemudian membuka pintu Rooftop itu dan berjalan ke sana, untuk saat ini dia hanya ingin menenagkan dirinya di sana.
"LEVIIN! lo dah sembuh!" ucap Lexi yang merentangkan tangannya ingin memeluk ketua kelasnya itu.
"eh mau ngapain lo? Dia kan baru sembuh!" ucap Willy menarik Alexi.
"tau tuh lukanya juga belum kering kali!" ucap Jimmy.
"kita semua senang lo sudah sadar Vin!" ucap Alva mewakili teman-temannya semua dan yang lain mengangguk setuju.
"makasih kalian sudah mengkwhatirkanku!" ucap Levin yang duduk bersandar di tempat tidur itu.
"ya iyalah kami kwhatir karena mana mungkin kami bisa tanpa ketua kelas kami, yang ada kami sibuk bertengkar aja gak ada yang menengahi!" ucap Lexi kembali. sebenarnya yang diucapkan Lexi itu ada benarnya selama Levin sakit mereka hanya sibuk bertengkar dan saling menuduh satu sama lain ditambah lagi kemarin Alynna juga tidak berada di kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN CLASS [ TAHAP REVISI]
Mystery / ThrillerKisah ini menceritakan perjuangan satu kelas siswa-siswi SMA yang terjebak di sekolah setelah menemukan buku aneh di laci temannya yang tiba-tiba menghilang di kelas itu. Sudut pandang dan karakter dibuat untuk memperkuat alur cerita. TAUKAN MAKSUD...