🐰- 15. Fitting tapi..

754 103 10
                                    

- ✧ -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ✧ -

Sesampainya di sekolah, Millan turun dibantu Arvaz.

"Makasih Vazaaa." ucap Millan sambil menyerahkan helm pada Arvaz.

"Sama-sama," Arvaz tersenyum, mengacak pelan rambut Millan yang sedikit berantakan karena helm. "Eh, rambutnya jadi kusut. Sini aku rapihin."

Millan berdiri diam sementara jari-jari Arvaz dengan lembut merapikan rambutnya. Jantungnya berdegup kencang merasakan kedekatan mereka.

"Nah, udah rapi." Arvaz menurunkan tangannya, tapi tatapannya masih tertuju pada Millan.

"M-makasih..." Millan menunduk malu, memainkan ujung almamaternya.

Mereka berjalan beriringan memasuki gedung sekolah yang masih sepi. Hanya ada beberapa siswa yang datang pagi untuk piket atau kegiatan klub.

"Nanti pulang sekolah langsung fitting ya?" tanya Arvaz sambil melirik Millan.

"Iya..." Millan mengangguk. "Vaza... beneran gak mau kasih tau siapa pasangan modelnya?"

Arvaz tertawa kecil. "Sabar dong. Nanti juga tau sendiri."

"Humph!" Millan menggembungkan pipinya kesal.

"Eh, jangan ngambek gitu." Arvaz mencubit pelan pipi Millan. "Nanti aku beliin eskrim minion lagi deh."

"Bener ya?" Mata Millan langsung berbinar.

"Iya, janji." Arvaz mengacak rambut Millan lagi, membuat si manis protes karena rambutnya baru saja dirapikan.

Mereka berpisah di koridor, karena kelas mereka berbeda. Millan masuk ke kelasnya yang masih sepi, hanya ada beberapa teman yang sudah datang.

"Pagi Millan!" sapa Lisa, salah satu teman kelasnya. "Tumben gak bareng filo sama ishan?"

"Oh mereka lagi belanja, paling nanti siangan datangnya." Millan tersenyum, meletakkan tasnya di meja.

"Eh, tadi aku liat lho..." Lisa mendekat dengan senyum menggoda. "Kamu berangkat bareng Arvaz."

Wajah Millan langsung memerah. "K-kok tau?"

"Ya iyalah tau, orang aku liat dari jendela." Lisa terkikik. "Ciee... ada yang lagi pdkt nih."

"Apaan sih!" Millan menutupi wajahnya yang semakin merah. "Dia cuma temen kok."

"Masa? Kok perhatian banget ya kalo cuma temen?" goda Lisa. "Eh iya, nanti fitting kostum kan? Kamu udah tau belum sama siapa aja?"

Millan menggeleng. "Belum... padahal aku penasaran banget."

"Hmm..." Lisa tersenyum penuh arti. "Kayaknya aku tau deh salah satunya siapa."

"Eh? Siapa?" Millan langsung antusias.

"Ra-ha-si-a~" Lisa mengedipkan matanya. "Nanti juga tau sendiri."

Enter the Figuran BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang