Calon Ayah

1 0 0
                                    



Hai hai semuanya....
Selamat membaca cerita ku yaaa....

(⁠๑⁠•⁠﹏⁠•⁠)

"Itu loh, Gema selingkuh."

---------------

"Iya, parahnya lagi si Gema selingkuh sama anak SMA." Sambung Bu Mirna

"Masa sih Bu?"

"IYA!!" Serentak Bu Ana, Bu Mirna dan Bu Suminah.

"Kok bisa ya?" Heran Ziva

"Sini-sini!" Bisik Bu Suminah sambil menggerakkan tangannya menyuruh mereka mendekat.
"Saya rasa Bu Wira udah ga nikmat lagi, makanya si Gema selingkuh." Ucap Bu Suminah

"Aduh gatau diri banget ya. Padahal umur udah 50tahun. Tapi wajar ga sih bu, umur aja udah segitu ya ga nikmat lah." Ujar Ziva sambil memasang wajah kesal.

"Kamu mana ngerti." Ucap Bu Mirna

"Kamu aja baru sekali ngelakuinnya." Serentak Bu Ana dan Bu Suminah

"Eh eh, kemarin saya nguping Bu Dira." Ucap Bu Anna dengan topic barunya. Sontak mereka langsung fokus kearah Bu Anna.

"Emangnya kenapa?" Tanya Bu Sugi yang baru datang dengan langkah yang terburu-buru.

"Kemarin Bu Dira marah-marah sama anaknya. Saya dengerin lah...."

"Terus-terus?"

"...Rupanya anaknya hamil."

"Aduh gimana tuh?" Tanya Bu Mirna

"Bukan itu doang bu, saya dengar anaknya jadi sugar babi gitu." Ucap Bu Suminah.
Tes kriuk boleh kali. Batin Ziva

"Disengaja gitu bu?" Tanya Ziva

"Iya, kamu kan beda. Kami juga udah nganggap kamu anak kami." Ucap Bu Ana

"Iya"

"Ziva, Naren udah ada pacar belum?" Tanya Bu Sugi

"Belum Bu. Tapi anak saya udah punya incaran, anak kampung sebelah." Jelas Ziva yang langsung melihat muka Bu sugi menjadi kesal

"Aduh padahal mau saya jodohin sama anak saya." Ujar Bu Sugi

"Aduh Bu Sugi, anak ibu kan umurnya masih 11 tahun." Ziva tidak habis fikir. Bu Sugi hanya cengengesan.

"Bu bu, katanya di desa corong red lagi di terror hantu lo." Bu Mirna memulai gosip baru.

"Apa iya bu?"

"Iya! Sini saya ceritain, ih merinding...." Selanjutnya mereka bergosip apa saja yang bisa di jadikan bahan gosip. Dari seekor kucing yang tidak memiliki ekor, sampai Teori bumi itu datar.

Acara menggosip bertahan sampai jam 6 pagi. Setelahnya Ziva kembali ke rumah. Ia akan menumis kangkung, makanan Favorit Naren.

Jam 7 pagi seluruh makanan sudah selesai. Menatanya di meja depan TV, setelahnya beranjak ke kamar Naren untuk membangunkan sang anak. Membuka pintu kamar, berjalan kearah jendela dan membukanya.

Sinar matahari langsung menerobos masuk yang mengakibatkan Naren menggeliat merasa terganggu oleh sinar matahari. Bunda Ziva mendekati Naren lalu mengecup dahi dan pipi Sang anak.

"Emmhh Pagi bundaa..AA..aa..AAAaaah" Lirih Naren setelahnya seperti orang kejang-kejang. Kata Naren, itu ngeregangin otot dan itu nikmat. Bunda Ziva Tertawa walaupun setiap hari ia melihat Naren seperti itu.

"Ffftt. Udah pagi cepet bangun habis itu mandi. Bunda tunggu di depan TV kita sarapan bareng." Ucap Bunda Ziva meredakan Tawanya.

"Heemmm HOAM" Naren menguap, masih mengantuk dia. Tapi tak hayal, Naren tetap berusaha melangkah dengan mata yang tertutup.

Ziva AnastasiaWhere stories live. Discover now