|| 15

2.1K 182 4
                                        

P

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P

agi hari, di rumah minimalis terdapat pasangan yang masih tidur saling berpelukan didalam selimut tebal. Mereka sudah tinggal dirumah ini, semenjak 3 hari yang lalu. Cahaya matahari yang masuk melalui sela-sela pintu gorden membuat salah satu diantara mereka terusik.

"Hoaamm.. Udah jam berapa sih.." monolognya lalu meraih jam weker di meja nakas.

"Astaga! Udah jam segini lagi," ucapnya. "Sayang bangun yuk udah pagi.." sambungnya menggoyangkan badan suaminya.

"Hmm.. Aku udah bangun sayang," balasnya lalu mengecup bibir istrinya sebentar, kemudian ia beranjak ke kamar mandi.

"Sekarang waktunya masak, semoga keburu deh.." ucapnya pada diri sendiri.

Dia turun menuju dapur. Mengolah bahan masakan yang simpel aja buat sarapan. Setelah semua siap, ia memutuskan untuk balik ke kamar dan langsung mandi. Saat di kamar suaminya juga sudah tidak ada. Ia pun bersiap dengan baju kantornya lalu turun ke meja makan. Tetapi tak menjumpai batang hidung suaminya. Mungkin masih di ruang kerjanya.

"Baby buruan, aku ada ketemu klien pagi ini," ucap Evan, buru-buru menuruni tangga.

"Sabar dong. Sarapan dulu mas.." ajaknya.

"Gak keburu Shanshan.."

"Terserah lah.."

Cup!

Evan mengecup sekilas bibir istrinya, "Jangan ngambek dong, yaudah kita makan dulu. Tapi sebelum itu pasangin dulu dasinya hehe.."

"Kebiasaan.."

Meskipun begitu Shani tetap memasangkan dasinya. Kemudian keduanya sarapan dengan tenang. Setelah itu mereka berangkat ke kantor.

Skip perusahaan H'RA...

"Sayang, kamu langsung ke ruangan aja. Aku mau nemuin Roland dulu sebentar.." ucap Evan saat keduanya berjalan beriringan di lobby.

"Yaudah, nanti aku nyusul ke ruang meeting, muach.." balas Shani sambil mencium bibir suaminya singkat.

Evan terpelongo. Dia memejamkan matanya sambil mengambil nafas dalam. Shani benar-benar bisa membuat dirinya tersipu malu. Apalagi sekarang mereka sedang ditonton para karyawan yang sedang menyaksikan keromantisan keduanya. Evan menggelengkan kepalanya guna menormalkan detak jantungnya.

"Lihat deh sosweet banget ya.."

"Pengen deh punya pasangan kayak mereka.."

"Siapa yang gak akan jatuh cinta kalo istrinya tiap hari kayak gitu.."

"Bener sih, beruntung banget.."

"Khemm.. Mending kalian balik ke kerjaan masing-masing," tegur Roland yang mendengar bisik-bisik mereka.

Duda dan Keempat IstrinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang