09. Lagu Cinta untuk Mama - Devi [kumaladevi]

269 32 6
                                    

Made by @kumaladevi, 05 Juli 2015

Lagu Cinta Untuk Mama by Kenny


Aku duduk termenung menatap keluar jendela. Menatap? Bahkan aku sudah tak bisa menatap apa-apa lagi. Masa depanku terasa gelap, sama seperti penglihatanku. Aku hanya bisa mendengar suara titik-titik air membentur tanah dan batu. Apa mereka tak merasa kesakitan? Aku yang hanya mendengarnya saja bisa merasakan rasa sakitnya, bagaimana mereka? Aku merasa iba mendengarnya, ingin kugantikan tanah dan batu dengan spons supaya mereka tak kesakitan, tapi apa daya aku tak kuasa. Sebagian dari mereka mengetuk jendela kaca kamarku, mungkin mereka ingin menemaniku yang merasa sangat kesepian. Aku meraba pengait jendela kacaku dan membukanya, hangat bercampur dingin itulah yang kurasakan begitu jendela terbuka. Mungkin sekarang hujan panas, jika sudah begitu pasti ada pelangi. Namun, sayangnya aku tak dapat melihat pelangi. Aku benci keadaanku yang sekarang, aku benci Mama yang telah menyebabkan penglihatanku hilang. Entah mengapa ingatanku mengalir ke kejadian tujuh tahun silam, tepat dimana aku kehilangan penglihatanku.

Saat itu, umurku masih sepuluh tahun. Aku belum mengerti tentang artinya perjuangan, bahkan aku sering memberontak karena Mama dan Papa ku tak pernah meluangkan waktu sehari saja untukku. Aku lebih sering bersama pengasuhku yang tak pernah kuanggap sebagai pengasuh, tetapi sebagai Ibuku. Aku juga sering memanggilnya Bibi Peri, sesuai dengan namanya Ia bagaikan peri dalam hidupku selalu memberi apa yang kubutuhkan salah satunya kasih sayang. Aku memang haus kasih sayang dan aku akan sangat menghargai orang-orang yang menyayangiku dengan tulus.

"Bi, tolong siapkan air panas untuk saya mandi ya" teriak mamaku memanggil salah satu pembantu dirumahku. Rumahku memang besar dan mewah, tapi aku tak pernah nyaman tinggal ditempat yang kusebut rumah. Bayangkan saja, dirumah itu hanya ada aku dan sepuluh pembantu beserta supir dan tukang kebun. Mama tak pernah mengijinkan aku mengundang teman-temanku dan aku juga tak diijinkan bermain keluar rumah. Aku merasa sangat bosan.

"Ma, aku habis nulis lagu loh. Mama mau dengerin kan? Ayo ma" aku mengajak mama untuk mendengar permainan pianoku. Aku sangat gemar memainkan alat music yang satu itu. Mama tak mendengar ajakanku dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya. Kecewa, itu yang kurasakan saat ini. Bibi peri segera menghampiriku dan memberiku pengertian atas tindakan mama barusan.

"Sudahlah Cila, mungkin Mama lelah. Esok mama pasti mau dengerin permainan piano Cila. Kita tunggu Papa ya sayang, mungkin papa mau denger lagu Cila." Ucap Bibi Peri dan itu sukses membuatku sedikit lega. Tak lama kemudian, Papa datang dengan senyum mengembang.

Wah, Papa lagi seneng pasti dia mau denger permainan pianoku bisikku dalam hati. Aku segera berlari menghampiri Papa, namun bunyi ponsel dalam saku Papa menghentikan langkahku. Dengan sigap, Papa mengangkat ponsel yang terus memberontak.

"Halo...." Sapa Papa kepada orang yang tengah menelponnya. Dan lagi-lagi, Papa pergi entah kemana.

**

Hari ini, aku sengaja bangun pagi-pagi karena aku ingin Mama dan Papa mendengar permainan pianoku yang kemarin sempat tertunda. Aku berlari menuju kamar orang tuaku.

"Ma, Pa bangun dong. Aku pengen nunjukkin sesuatu nih" teriakku di depan pintu kamar orang tuaku dengan semangat empatlima. Aku terus memanggil namun tak pernah ada jawaban. Lalu, aku berlari keluar dan melihat Papa dan Mama memasuki mobil mereka masing-masing. Apa aku terlambat? Sepagi inikah mereka harus berangkat bekerja? Toh, kekayaan ini sudah sangat cukup untuk menghidupiku sampai tua. Apalagi yang mereka cari?

Semangat dan moodku menurun drastis, aku tak ingin pergi kemana-mana, aku tak nafsu makan dan itu berlangsung selama berhari-hari. Badanku terasa sangat lemah, kakiku tak kuat menopang berat tubuhku, kepalaku sangat sakit dan mulutku terasa pahit. Apa aku sakit? Baguslah, jadi orang tuaku bisa meluangkan waktu untuk merawatku.

Book 1: Melodies [song-fict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang