Made by @naufalblo, 15 Juli 2015
Gloomy Sunday – Billie HolidaySunday is gloomy
My hours are slumberless
Dearest, the shadows
I live with are numberlessHari ini adalah hari minggu yang cerah. Rencananya, minggu ini aku akan berkencan dengan seseorang. Tentu saja dengan orang yang sangat spesial bagiku. Yang tak bisa kubayangkan bagaimana hidupku jadinya jika tanpa dia. Mungkin bicaraku memang sedikit klise, tapi itulah kenyataannya.
Kami berjanji untuk bertemu di restoran favoritnya pada jam tujuh malam. Beberapa menit sebelumnya, aku telah pergi menuju ke sana. Langit malam hari ini tak begitu cerah. Terlihat awan-awan keabu-abuan menutupinya dengan dihiasi beberapa awan kehitaman yang tampaknya berada tepat di atas restoran tempat kami bertemu nantinya. Naluriku mengatakan, hari ini bukanlah hari yang tepat untuk berkencan. Dan instingku juga terus menekanku untuk membatalkan kencan ini. Tapi aku sudah berjanji padanya. Mana mungkin aku tiba-tiba membatalkannya dengan alasan yang tidak logis dan seakan-akan mengada-ada ini. Lagipula, ia pasti tidak akan senang jika mendengar aku ingin membatalkan kencan ini.
Little white flowers
Will never awaken you
Not where the black coach
Of sorrow has taken youAku telah sampai di restoran itu. Dan ternyata benar dugaanku tadi, awan-awan hitam itu tepat berada di atas restoran ini. Kurasa hujan yang sangat lebat akan segera turun.
Aku segera melihat ke sekeliling ketika aku sudah melewati pintu restoran. Aku mencari-carinya di setiap sudut restoran. Tapi, kelihatannya ia belum datang.
Aku terus menunggu. Tak lama kemudian, aku melihat sebuah mobil hitam melaju di depan restoran. Itu pasti dia! Ia memarkirkan mobilnya, lalu turun dari sana dengan anggunnya. Tapi, sebelum ia sempat menutup pintu mobilnya, sebuah mobil seketika menabraknya dari arah belakang. Terlihat dari jendela restoran, darahnya yang merah kecoklatan itu mengalir deras tak henti-henti.
Aku segera lari secepat mungkin. Segera menghampirinya yang telah terbaring dengan air hujan yang telah bercampur dengan darah yang mengalir deras dari kepala hingga kakinya itu. Orang-orang yang melihat kejadian itu berkata agar aku segera membawanya ke rumah sakit. Tapi itu percuma saja. Ia telah mati.
Angels have no thought
Of ever returning you
Would they be angry
If I thought of joining you?Esoknya, aku datang ke pemakamannya dengan mata yang merah membengkak sebab aku tak bisa berhenti menangisi kepergiannya semalaman. Bahkan langit pun tak akan bisa. Hujan yang turun sejak kemarin malam juga tak berhenti hingga pagi ini.
Mayatnya telah tiba di lokasi pemakaman. Peti itu dimasukkan ke dalam makamnya. Lalu, mereka mulai menutupnya dengan tanah yang dilempar kembali ke dalam makam. Seiring dengan waktu, tanah itu semakin memenuhi makamnya, layaknya perasaan kami yang sebentar lagi akan meledak ini.
Sekarang, peti itu tak lagi terlihat. Hanya ada tanah yang menutupinya. Ya, ini adalah perpisahan kami.
Gloomy is Sunday
With shadows I spend it all
My heart and I, have
Decided to end it allSudah beberapa hari sejak pemakamannya saat itu. Malam demi malam; tak ada yang bisa kulewati dengan nyenyak. Dan malam ini perasaan dihantui yang muncul seperti malam-malam sebelumnya datang lagi. Bayangannya yang selalu muncul setiap kali kumemejam mata itu merenggut semua sunyi dalam malamku. Senyumnya yang melengkung seakan-akan telah menghipnotisku, membuatku tersenyum tanpa sadar. Matanya yang membulat membentuk rembulan menatap tajam penuh manis ke dalam akal, memaksa mataku untuk tak berkedip setiapku menatapnya.
Sejak hari itu pun, aku tidak datang ke kantorku. Aku hanya berdiam diri di rumah dan mengurung diri. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Semenjak hari itu, hidupku ini tidak lagi berarti.
Soon there'll be candles
And prayers that are said, I know
Let them not weep
Let them know that I'm glad to goTak ada lagi mentari yang dapat merasuk masuk menyinari gelap di dalam hati. Hari-hari kulewati dengan depresi berat yang tak dapat kuhindari. Aku tak dapat lagi merasakan senang, maupun sedih. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Semuanya terasa hampa.
Aku harus melakukan sesuatu. Aku tau! Sesuatu yang aku yakin akan dapat membuatmu senang dan tersenyum di sana. Sesuatu yang dapat melepaskan diriku dari depresi berat yang terus menghantuiku setiap detiknya ini. Sesuatu yang dapat menjadikan sebuah bunga yang telah layu menjadi kembali mekar dan hidup. Ya! Aku akan segera bersiap. Persiapan ini tidak akan memakan waktu lama. Walaupun begitu, kurasa aku tetap harus bersiap lebih cepat agar kau tidak bosan menunggu.
Persiapan selesai! Yang perlu kulakukan hanyalah memasukkan kepalaku ke dalam tali ini dan mengikatnya di leherku. Dengan begitu semua ini akan selesai. Baiklah, aku akan memulainya, dan segera menggantungkan diriku!
"Jangan bersedih, kasih. Aku datang. Aku akan menyusulmu."
Death is no dream
For in death I'm caressing you
With the last breath of my soul
I'll be blessin' youv4.me{w·
![](https://img.wattpad.com/cover/45180535-288-k372761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Melodies [song-fict]
Short StoryEvent kedua persembahan dari para member Author Club. Kami membuat event ini, bertujuan untuk mengasah kemampuan menulis dari para member kami. Kami memang belum sempurna, namun kami berusaha memberi yang terbaik agar bisa dinikmati pembaca sekalian...