Made by @deathramps, 06 Juli 2015
LDR - Raisa
Ku teringat, Dalam lamunan
Rasa sentuhan, Jemari tanganmu
Ku teringat, Walau telah pudar
Suara tawamu, Sungguh Kurindu
Tanpamu, Langit tak berbintang
Tanpamu, Hampa yang kurasa
Sepenggal lirik lagu LDR yang dinyanyikan oleh Raisa Andriana, menjadi simpulan dari cerita ini.
Sebuah pasangan
Membentuk suatu kenangan
Kenangan yang perlahan memudar
Karena kecerobohan
Kesabaran, Emosi, Tangis, Kerelaan, dan Persahabatan, semuanya diuji disini.
Sampai akhirnya....
Salah satu diantara mereka;
Pergi.
ONE SHOOT —— SEMU.
"Senyum-senyum terus, kenapa lo?" tanya Kanya, melihat sahabat sebangkunya yang sedari tadi menampakkan senyumnya terus-terusan.
Tidak biasa.
Yang ditanya, malah merogoh tas sekolahnya, dan tak menjawab pertanyaan Kanya, membuat Kanya jengkel.
"Ish, Qey! Jawab kenapa, sih? Gue bingung lo itu kenapa."
Lagi-lagi, Qeyra tetap tidak menjawab, dan masih bertahan dengan senyumnya, sambil mengotak-ngatik ponsel yang ia ambil dari tasnya tadi.
"Nih, coba lo baca," pinta Qeyra, lalu menyerahkan ponselnya pada Kanya. Kanya mengambilnya, dan membaca screenshot chat line yang diperlihatkan di ponsel Qeyra tersebut.
Daryll Pratama: haha, kalo gini, sih, tinggal nunggu tanggal aja :)
Qeyra: waduuh, tanggal apaan dulu, nih?
Daryll Pratama: udah, tunggu aja, ya :)
Kanya mengembalikan ponsel tersebut kepada pemiliknya, Qeyra, yang sedang menatapnya penuh harap.
"Gimana? Menurut lo, dia bakal nembak gue secepatnya, gak?" tanya Qeyra sumringah.
Kedua bahu Kanya diangkatnya acuh. "Mana gue tau," ucap Kanya santai yang membuat Qeyra melengos.
"Gue saranin, jangan terlalu berharap sama dia, Qey."
"Tapi, 'kan, gue cinta sama dia, Nya. Apalagi, dia bilang tinggal nunggu tanggal aja, gimana enggak buat gue berharap?"
"Iya, gue tau dengan benar, lo cinta mati sama dia. Tapi, apa lo yakin, dia cinta juga sama lo? Gak usah jauh-jauh ngomongin cinta dulu, deh. Coba dari yang sederhana dulu, yaitu suka. Nah, apakah dia suka sama lo?
Kanya menghela nafasnya. "Iya, gue tau, lo gak usah baper duluan, deh. Siapa tau, dia cuma iseng, bisa aja 'kan? Siapa yang tau niat dibalik kelakuan seseorang?" ketus Kanya yang seratus persen membuat Qeyra memupuk harapannya itu dalam-dalam.
Kanya menepuk pundak sahabatnya ini pelan, sambil tersenyum penuh arti. "Bukannya gue enggak setuju lo sama Daryll. Tapi, gue gak mau lo terlalu berharap, dan dia ngehancurin gitu aja. Karena, gue tau, kalo dia ngehancurin harapan lo itu, sama aja dia ngancurin perasaan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Melodies [song-fict]
Short StoryEvent kedua persembahan dari para member Author Club. Kami membuat event ini, bertujuan untuk mengasah kemampuan menulis dari para member kami. Kami memang belum sempurna, namun kami berusaha memberi yang terbaik agar bisa dinikmati pembaca sekalian...