Made by @majes19, 12 Juli 2015
I Would ~ One Direction
Amore P.O.V
Tok tok tok
"More? Kau sudah bangun?" Kata seseorang dengan suara yang sangat menjengkelkan
Duh brisik banget! Ganggu orang tidur aja!
Tok tok tok
"More kalau kau tidak segera membuka pintu ini, kau berangkat sendiri ke sekolah!"
Aku tidak bergeming
Tok tok tok.. Aku mendengar suara ketukan lagi, namun sekarang lebih kencang
Nih anak satu! Kalau sampe pintu ku roboh, liat saja!
"Nafitda Amore Davinson! Jika kau tidak keluar dalam lima detik, aku robohkan pintu ini!" Aku tetap diam, tidak ingin membuka mataku
"Satu...
Dua...
Tiga..
Empat..."
Aku membuka mata dan berjalan ke pintu..
"Lima!" Pas sekali saat aku membuka pintu.. Jadi adik tersayangku ini menobros angin dan menabrak tempat tidurku
"Aww.." Katanya
Satu detik
Dua detik
Lima detik
"Hahahaha! Rasakan itu! Siapa suruh ganggu waktu orang tidur! Hahahahaha!" Kataku sambil tertawa dan memegang perutku
"Huh! Yasudah silakan berjalan kaki ke sekolah! Masih untung dibangunin, kalau gak pasti kau telat!" Kata adikku, atau lebih tepatnya kembaranku.. Yah malangnya nasibku, karena mempunyai kembaran seperti dia -_-
-skip-
"Sekolah!? Kenapa harus ada tempat yang namanya sekolah!? Huh, menyusahkan saja.. Buat apa coba kita belajar matematika kalau nantinya belum tentu kita pakai? History? Buat apa coba kita belajarin orang yang udah mati? Buat dikenang? Yekali! Mantan aja gak dikenang, masa stranger kita kenang.. Kan aneh!" Kata Alex, kembaranku
Oh ya, kita belum berkenalan. Namaku Nafitda Amore Davidson. Umurku 16 tahun. Aku mempunyai kembaran bernama, Nathanael Alexan Davidson. Umurnya juga 16 tahun. Kita hanya selisih 5 menit saat melahirkan. Kami tinggal di London. Ibuku, Evelyn Davidson adalah seorang desainer terkenal. Ayahku, Dave Davidson adalah pengusaha sukses di London, bahkan se-Inggris, hm mungkin se-dunia.. Kami berempat tinggal di salah satu kawasan elit di London. Oke mungkin sekian dulu perkenalannya karena aku sudah harus masuk kelas..
"Santai saja little brother, menurutku math itu mengasikkan loh.. Karena otakmu di haruskan berkerja keras supaya encer.. Dan tidak beku karena game-game mu itu.." kata ku sambil menoyor jidatnya
"Ish, karena kau 5 menit lebih cepat bukan berarti aku bodoh, idiot! Jangan salah, menurutku game itu juga membuat otak kita encer.. Coba kau pikirkan memang membuat taktik untuk mengalahkan lawan tidak membutuhkan otak? Kalau otakku beku, tidak mungkin aku menjadi-"
"IDIOT! HAHAHAA! AKU BARU SADAR, KAU MAU DIGIMANAKAN JUGA KAU TETAP BODOH! MASA NGOMONG SENDIRI! HAHAHA" kata ku sambil berteriak karena sudah berjalan terlalu jauh dari Alex yang masih mencerna, karena selama ini dia hanya berbicara sendiri sementara aku sudah jalan
"DASAR! KAKAK TIDAK TAU-" teriak Alex dan langsung berhenti karena suara Mr. Ronald
"ALEX! SUDAH TERLAMBAT MASUK KELAS, TERIAK-TERIAK PULA! PULANG SEKOLAH, RUANG SAYA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Melodies [song-fict]
Historia CortaEvent kedua persembahan dari para member Author Club. Kami membuat event ini, bertujuan untuk mengasah kemampuan menulis dari para member kami. Kami memang belum sempurna, namun kami berusaha memberi yang terbaik agar bisa dinikmati pembaca sekalian...