Made by Aihara_Fiction, 04 Juli 2015.
Gotta Be You – One Direction
Seorang gadis menangis seraya menyenderkan tubuhnya pada pintu rumah. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Kedua pasang mata biru laut miliknya memerah
"Please, Waliyha... buka pintunya, kumohon..." Ujar seorang laki-laki sendu seraya mengetuk-ngetuk pintu rumah milik gadis yang bernama Waliyha itu
"Waliyha, please, aku akan menceritakan semuanya, please..." Lanjut laki-laki itu
"Jelasin apa? Semuanya sudah kuketahui. Kau berselingkuh. Kau benar-benar lelaki yang brengsek! Pergi dari sini!" Balas atau lebih tepatnya membentak laki-laki itu
"Sweetheart, please! Ini semua salah paham!" Ujar laki-laki itu memohon
Waliyha tertawa miris "Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, bodoh, kau memeluknya dan kalian berdua tampak mesra! Apa lagi, hah?"
"SUDAHLAH, WILLIAM! ANGKAT KAKIMU DARI SINI SEKARANG JUGA! JANGAN LAGI KAU BERADA DISINI! AKU TIDAK INGIN MELIHAT BATANG HIDUNGMU SAMA SEKALI!" Kini Waliyha lebih membentaknya dengan keras
Laki-laki bernama William itu langsung menunduk kebawah, menatap lantai keramik milik rumah Waliyha
"PERGI!!!" Bentak Waliyha
"Sweetheart, kumohon..." Ujar William
"Pergi dari sini, Will... please..." Balas Waliyha parau
"Dianita bukan siapa-siapa aku, yha" Ujar William
"Heh, jadi nama kekasihmu Dianita ya. Katakan pada gadis itu, selamat bersenang-senang dengan William Renartha" Sindir Waliyha, walaupun dihatinya sangat sakit
"Dia--"
"PERGI! KUBILANG PERGI DARI SINI, BRENGSEK!!!" Bentak Waliyha
William tertegun. Ia tidak pernah melihat kekasihnya bisa semarah ini dengannya. Ia dengan gontai mulai melangkahkan kakinya keluar gerbang rumah milik Waliyha. Dirinya sangat teramat menyesal. Andai saja waktu bisa diputar ulang, pasti mereka akan bisa terus bersama seperti sedia kala
Ia mulai masuk menuju mobilnya dan menjalankan mobilnya. Ia harus mencari rencana agar Waliyha bisa percaya dengannya dan memaafkannya.
Disisi lain, Waliyha langsung berdiri dan membuka pintu, memastikan William sudah mengangkat kakinya dari rumah ini. Ia masih terisak. Kedua orang tuanya sudah pergi untuk selamanya, apakah ia sanggup untuk sendiri didunia yang kelam ini? Tanyanya dalam hati
×××
Esok paginya
Waliyha dengan senyumannya berbicara pada teman sebangkunya, Liana. Mungkin ia salah, masih ada orang yang menyayanginya. Ya, dialah Liana
"Sabar aja ya, Wal... Tuhan pasti mempunyai jalan yang terbaik untukmu. Tuhan tidak pernah salah" Ujar Liana tersenyum ramah dan tulus
Pada saat Waliyha ingin berbicara, tiba-tiba ia merasakan seseorang mendekat kearahnya. Wajahnya yang tadi tenang, menjadi geram. Dirinya langsung pergi meninggalkan William yang ingin berbicara dengan Waliyha
Tuhan, sampai kapan kita harus seperti ini? Aku ingin semuanya kembali seperti sedia kala
Batin William bertanya
"Kau tau? Perempuan itu sangat sensitif. Jangan pernah mencoba untuk melukai hati perempuan atau hal ini akan terjadi lagi. Camkan itu, Will!" Ujar Liana yang langsung menyusul Waliyha
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Melodies [song-fict]
Historia CortaEvent kedua persembahan dari para member Author Club. Kami membuat event ini, bertujuan untuk mengasah kemampuan menulis dari para member kami. Kami memang belum sempurna, namun kami berusaha memberi yang terbaik agar bisa dinikmati pembaca sekalian...