Chapter 29

406 26 0
                                    

Happy Reading
Dean Devandra





Reno sekarang sedang terlihat bingung, sedaritadi dirinya mondar-mandir di dalam kamar. "Aku benar, bukti ini aku yakin benar," ucapnya dengan tangan di dagunya. "Flat mobilnya sudah benar, aku yang melihatnya, Repto pernah membawa mobil itu."

Meski begitu rasanya masih enggan untuk dirinya menemui Repto untuk menuntaskan kasus ini. Arsha baru saja sampai di rumahnya, dirinya berpikir untuk menemui Reno dan menanyakan apa maksud dari kata-kata Raksa tadi, tapi saat melihat Reno yang sedang sibuk memikirkan suatu hal membuatnya mengurungkan niatnya apalagi saat dirinya mendengar kata 'bukti'.

Bukti? Bukti apa yang sedang Ayah maksud sekarang? ----- batin Arsha dengan mata yang masih tertuju pada Reno.

"Gue ngerasa ada yang mereka sembunyikan, tapi apa?" Ucap Arsha dengan nada pelan.

"Arghhhh! Aku harus apa? Semua bukti sudah ku dapatkan, tapi di satu sisi tidak bisa membuatku yakin!" Teriakan yang dibuat Reno berhasil membuat Arsha terkejut. Lagi dan lagi Arsha mendengar kata ’bukti’.

"Wina, aku harus apa? Mengapa semua ini terjadi?" Tangis Reno, lagi-lagi Arsha harus merasakan rasa bingung, sebenarnya ada apa ini? Kenapa sangat membingungkan?. "Wina apa kamu tahu bahwa putra-putra kita menuduh bahwa Dean adalah pembunuh dirimu?"

Ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Reno berhasil membuat Arsha membulatkan matanya. "Sayang dari semua salah paham ini hanya aku dan Raksa yang mengetahui kebenarannya, namun yang harus menanggung semuanya adalah Dean," ucap Reno melanjutkan dengan suara yang bergetar.

Arsha semakin mengacak-ngacak rambutnya, ini ada apa, apa yang dimaksud, hanya Ayah dan Raksa, tahu tentang apa? Bingung Arsha dengan mengacak-ngacak rambutnya sendiri.

"Seharusnya kamu tidak merencanakan semuanya sendiri Wina." Arsha tidak ingin berlama-lama berada di dalam kebingungan ini, setelah mendengar ucapan terakhir dari Reno ia memutuskan pergi.  Bukan pergi untuk menemui Reno melainkan pergi mencari Raksa, ia tidak peduli jika harus pergi ke rumah itu lagi, yang terpenting adalah apa yang dimaksud oleh Reno.








Arsha berlari di sepanjang jalan sebelum akhirnya berhenti ketika melihat orang yang sudah lama ia tidak lihat. "Om Repto?" Ucap Arsha bertanya pada dirinya sendiri. Arsha ingin berteriak sebelum akhirnya menyadari bahwa disana masih ada dua orang yang berbadan besar.

Arsha berjalan pelan hingga jaraknya hanya beberapa meter, setidaknya masih sedikit bisa mendengar ucapan Repto. 

Kapan om repto kembali?------batin Arsha.

"Saya ga mau tahu, cepat atau lambat kamu habisi anak yang bernama Raksa, sepertinya anak itu mulai mencurigai ku," ucap Repto pada laki-laki yang berbadan besar.

"Raksa? Apa dia anak dari Reno juga tuan?" Jawab orang itu, Adam.

"Iya anak kedua, sepertinya dia yang lebih pintar dari saudara-saudaranya."

"Baik tuan, akan saya lakukan. Apa tuan bisa mengirimkan fotonya untuk saya?" Ucap Adam sedikit membungkuk.

"Bagus! Segara lakukan. Untuk fotonya akan saya kirimkan." Arsha hanya diam ia hanya mendengar Repto menyebut nama Raksa setelahnya ia tidak dapat mendengar lagi. Seharunya ia sedikit maju tadi, tapi karena rasa takut jika ketahuan ia urungkan niatnya.

"Kenapa orang-orang sedaritadi nyebut nama bang Raksa? Apa bang Raksa sepenting itu?" Ucap Arsha yang mulai berjalan menjauh.














Votee!!
Comment!!

See you next chapter!!
Thank you!!

Dean Devandra (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang